Rabu, 09 November 2016

The K2 - Episode 10 Part 2


Tahu kalau mereka datang untuk mengincar Anna, Je Ha pun langsung menemui Anna dan menyuruh Anna pergi melalui saluran AC, sedangkan Je Ha akan mencari jalan keluar sendiri dan mengalahkan orang-orang itu. Awalnya Anna tak mau pergi sendiri, tapi karena Je Ha mendesaknya pergi, karena kalau Anna tak pergi mereka berdua akan sama-sama mati, Anna pun tak punya pilihan lain. Dengan berat hati dia naik ke saluran AC dengan bantuan Je Ha.
Gas beracun sudah mulai naik dan Je Ha langsung menelpon ponsel Yoo Jin dengan menggunakan telepon yang ada di gedung itu,  namun yang mengangkat telponnya adalah Dong Mi. Karena Dong Mi tak mau memberikan ponselnya pada Yoo Jin, Je Ha pun bisa menebak kalau orang-orang itu datang atas perintah Dong Mi. Je Ha menyuruh Dong Mi untuk menghentikan orang-orang itu, namun Dong Mi tak mau.
“Kenapa? Aku tidak suka denganmu,  tidak seperti yang lainnya, dan aku juga tidak peduli dengan Ayah Anna. Kenyataannya kalau semua ini terjadi pada Nyonya karena kesalahanmu. Semuanya berjalan sempurna sampai kau muncul. Sekarang waktunya untuk menempatkan Nyonya dan Anna ke tempat mereka. Yang harus hidup, akan hidup dan sebaliknya,” jawab Dong Mi.
“Tunggu Kau! Tunggu sampai aku kesana!” ucap Je Ha marah dan telepon terputus karena anak buah Dong Mi memutus kabel telepon.
Mereka semua sudah masuk ke ruang ganti dan tak mendapati siapa-siapa disana. Je Ha sendiri bersembunyi, namun dia kemudian keluar dan mengalahkan mereka semua. Tentu saja Je Ha berhasil melumpuhkan mereka dan dia kemudian mengambil salah satu masker yang mereka kenakan. Di atas, Anna terus merangkak untuk mencari jalan keluar.
Dengan menggunakan masker, Je Ha sengaja menghadapi pria-pria yang lain. Namun salah satu pria itu berhasil membuka masker Je Ha, sehingga Je Ha menghirup gas beracun dan membuatnya kewalahan untuk melawan mereka. Dari atas, Anna melihat Je Ha bertarung dan dia tentu saja merasa khawatir karena Je Ha kalah. Je Ha kalah bukan karena kalah hebat, melainkan karena dia sudah terlalu banyak menghirup gas beracun.
Anna turun untuk menyelamatkan Je Ha, dia memukul para pria itu dengan mengunakan tabung gas yang biasa di gunakan untuk memadamkan api. Anna terus berteriak menyuruh Je Ha sadar. Salah satu pria berdiri  mengejar Anna dan Anna berlari sambil berteriak meminta Je Ha agar segera sadarkan diri.
Anna berhasil sembunyi, tapi karena gas beracun itu, Anna pun jadi batuk dan pria itu mendengarnya. Saat pria itu hendak menghampiri Anna, Anna terus memohon dengan pelan agar Je Ha cepat datang. Permohonan Anna terkabul, sebelum pria itu menyentuhnya, Je Ha datang dan langsung membuatnya pingsan.
Namun Je Ha ikut pingsan karena dia sudah terlalu banyak menghirup gas beracun. Anna menghampiri Je Ha dan memakaikan masker yang digunakan si pria. Tapi Anna juga tak tahan pada gas beracun itu, dia akhirnya ikut pingsan. Untungnya, Mi Ran dan Sung Kyu segera datang dan mereka menyelamatkan Je Ha dan Anna dari tempat itu.
Yoo Jin memimpin demonstrasi yang meminta kejaksaan melepaskan See Joon dan See Joon sendiri sedang bersantai di lantai atas bersama Jaksa Kim. Ya, selama ini See Joon di tahan di kejaksaan hanya untuk formalitas saja. Se Joon lalu berkata pada Jaksa Kim, kalau sudah saatnya dia keluar dan Jaksa Kim setuju, dia kemudian keluar untuk mengurus laporannya.
Masih berada di dalam barisan, Yoo Jin bertanya tentang Anna dan Dong Mi menjawab kalau dia belum mendapat kabar.
Se Joon merasa kalau Jaksa Kim terlalu lama mengurus laporannya, jadi dia menyalakan TV untuk membuang rasa bosannya. Dalam berita itu dia melihat Jaksa Kim mengumumkan pada para reporter kalau jaksa penuntut umum menemukan kejahatan baru yang Se Joon lakukan, jadi mereka akan mengkaji ulang berkas dari penyelidikan dan penyitaan, oleh sebab itu, Se Joon belum bisa di bebaskan saat ini.
Mendengar itu, Yoo Jin tentu saja kaget, begitu juga Se Joon. Mereka berdua sama-sama tak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Kenapa kejakasaan tiba-tiba menikam mereka dari belakang.
Di kantornya, Kwan Soo tertawa senang karena dia berhasil menggagalkan pembebasan Se Joon.
Para reporter mengejar Jaksa Kim dan bertanya apa yang akan terjadi pada Se Joon setelah ini dan dia menjawab kalau pihak kejaksaan akan mengeluarkan surat penangkapan setelah mendapatkan bukti kalau Se Joon bersalah. Dari pintu lain, keluar rombongan petinggi kejaksaan dan para reporter langsung menghampiri mereka untuk menanyakan tentang kasus Se Joon.
Seorang jaksa menemui Se Joon dan berkata kalau mereka akan memindahkan Se Joon ke ruang penyelidikan umum.
Sung Won sudah kembali ke gedung pemotretan dan dia tak bisa berkomentar apa-apa atas apa yang baru saja terjadi pada Anna. Je Ha kemudian menyuruh Sung Kyu untuk membawa Anna kembali ke rumah rahasia karena disanalah tempat teraman bagi Anna. Selain itu, Dong Mi tidak akan bisa menyerang JSS. Sung Won menyetujui ide Je Ha dan dia juga akan mengirim beberapa penjaga ke sana.
Setelah semua pergi, Je Ha menelpon Kepala Joo dan memberitahukan semuanya. Kepala Joo sendiri sedang bersama Yoo Jin dan yang lain. Saat mendengar informasi itu dari Je Ha, Kepala Joo langsung melihat ke arah Dong Mi.
Seperti biasa, mereka berempat masuk ke nine cloud dan membahas tentang cara mengeluarkan Se Joon dari kejaksaan dan juga mencari tahu apa yang sebenarnya Kwan Soo rencanakan. Namun pengacara yang dia telepon tak bisa memberikan jawaban yang Yoo Jin inginkan, si pengacara hanya menyarankan pada Yoo Jin untuk menggunakan jalur politik untuk mengatasi masalah tersebut.
Dengan emosi, Yoo Jin menyuruh si pengacara diam. Dia kemudian menyuruhnya untuk menyuap hakim atau mengancam mereka, karena mereka harus membatalkan penangkapan.
Yoo Jin kemudian menelpon Tim Keuangan dan bertanya apa dia yakin tak ada kesalahan pada dokumen yang mereka berikan pada kejaksaan. Tim keuangan pun dengan yakin menjawab kalau dokumen itu benar-benar sempurna.
Yoo Jin bertanya pada Dong MI, tentang ketua Sekretars di kantor kepresidenan dan Dong Mi menjawab kalau sekarang dia masih bicara di telepon.


Apa yang Kwan Soo lakukan? Ternyata dia sudah berkumpul dengan yang lainnya untuk merayakan keberhasilan mereka menggagalkan Se Joon bebas. Ternyata dia sedang bicara dengan sekretaris presiden dan dengan wajah cemas si sekretaris bertanya apa Kwan Soo sekarang sedang mengancam presiden?Tentu saja Kwan Soo menjawab tidak, “Aku hanya mengatakan kalau presiden  harus siap dengan hidangan yang disajikan. Jadi aku ingin bertemu dengannya  dan mendiskusikan apa yang harus kita lakukan  dengan masalah ini,” jawab Kwan Soo yang kemudian mengaku takut kalau Se Joon masuk ke partai mereka. Karena menurut Kwan Soo, tampang Se Joon itu seolah-olah sedang bersiaga untuk melawan Kwan Soo.  Si sekretaris kemudian bertanya apa yang Kwan Soo inginkan untuk dia lakukan sekarag?
“Aku dengar, saat ini ada banyak sekali ikan mas besar di Dam Uiwang Jadi bawa kursimu dan habiskan  waktumu untuk mancing disana. Ketika Aku jadi presiden,  Aku pastikan akan melindungimu di tempat yang terbaik Oke?” jawab Kwan Soo dan kemudian menutup telepon karena teman-temannya sudah berdatangan.
Min Chul kemudian membisiki Kwan Soo kalau beberapa anggota parlemen yang lebih muda sedang mengintip di depan pintu masuk. Kwan Soo pun menyuruh sekretarisnya untuk memberikan mereka tempat di ruang spesial dan jangan membuat mereka merasa bersalah. Tapi mereka harus ditempatkan di ruangan yang ada di sebelah anggota parlemen yang bertemperamen kasar.
Yoo Jin benar-benar penasaran, apa kartu trup yang dimiliki Kwan Soo. Tuan Park menjawab kalau dia tak tahu detailnya, namun yang dia tahu Kwan Soo sedang menekan ketua pemilihan kepresidenan jadi Tuan Park  yakin kalau Kwan Soo juga sudah menekan presiden. Dan ketika pihak kejaksaan sudah mendapatkan surat penangkapan terhadap See Joon, maka mereka akan membawa-bawa masalah itu sampai hari pemilihan. Jadi walaupun nanti See Joon menang di peradilan, tapi dia akan kalah di pemilihan karena kasus tersebut.
Tuan Park kemudian mengungkapkan sarannya untuk menyelesaikan masalah itu. Sarannya adalah mereka harus membunuh Kwan Soo malam ini juga dan orang yang bisa melakukannya hanya Je Ha.
Je Ha sendiri baru sampai di rumah rahasia dan dia kemudian menyuruh penjaga yang lain untuk memeriksa kondisi rumah, sedangkan dia sendiri akan mengawal Anna masuk. Tapi karena Anna merasa takut untuk keluar, Je Ha menggunakan selimut yang Anna bawa untuk memayungi mereka berdua menuju rumah. Berjalan berdua seperti itu dengan Je Ha, membuat Anna tak takut lagi.
Sampai di dalam rumah, mereka masih menutup kepala mereka dengan menggunakan selimut. Mereka saling menatap dan kemudian berciuman.
Mi Ran, Sung Kyu dan ahjumma hanya melihat mereka dari jauh dan mereka bisa menebak apa yang sedang Je Ha dan Anna lakukan.
Kepala Joo mengungkapkan rasa tak setujunya pada rencana Tuan Park, karena hal itu sangat bahaya. Kwan Soo juga pasti sudah mengantisipasi hal tersebut, jadi dia pasti sudah memperketat keamanan. Kepala Joo menambahkan kalau kemungkinan Kwan Soo terbunuh memang ada, namun peluang untuk orang yang ditugaskan bisa kembali dengan selamat sangatlah tipis.
Namun Tuan Park tak peduli, dia tetap bersikekeuh untuk melakukannya, walau presentasi berhasilnya 1 %, karena kalau Kwan Soo tak dibunuh malam ini juga, maka JSS akan tamat.
Yoo jin kemudian bertanya keberasaan Je Ha dan Kepala Joo menjawab kalau dia sekarang berada di rumah rahasia. Mendengar itu Dong Mi lumayan terkejut, karena itu membuktikan kalau anak buahnya gagal membunuh Anna.
Yoo Jin menelpon Je Ha dan Je Ha bersedia pergi dengan jaminan rumah rahasia akan tetap aman. Karena Yoo Jin menjamin hal itu, Je Ha pun bersedia pergi, namun Anna melarangnya, karena Je Ha pergi karena dirinya. Walaupun begitu Je Ha tetap pergi.
Je Ha sekarang sudah bersama Yoo Jin dan yang lainnya. Je Ha menerima perintah untuk membunuh Kwan Soo, walau peluang dia kembali dengan selamat sangatlah kecil. Karena peluang dia selamat sangat kecil, jadi dia memberi dua persyaratan pada Yoo Jin, yang pertama adalah Je Ha menginginkan kepala Dong Mi. Tentu saja Yoo Jin tak bisa memutuskan sendiri, dia bertanya pendapat Dong Mi dan Dong Mi menjawab kalau dia akan menyerahkan kepalanya asal Je Ha menyerahkan kepala Kwan Soo terlebih dahulu. Je Ha menerima kesepakatan itu.
Syarat kedua adalah agar Yoo Jin tak mengusik Anna lagi, sebagai penggantinya, Je Ha akan memastikan kalau Anna tak akan menjadi penghalang Yoo Jin. Yoo Jin menerima persyaratan itu. Selain  itu, Je Ha meminta pada Tuan Park untuk memberikan tim tangguhnya, karena Je Ha tak bisa membunuh Kwan Soo sendirian.

Je Ha hendak pergi dan Tuan Park menanyakan email-nya. Namun Yoo Jin berkata kalau dia tak membutuhkan email itu lagi. Lagipula kalau Je Ha gagal, maka mereka semua akan mati. Yoo Jin kemudian menyuruhnya untuk bersiap-siap melakukan penyerangan.
Yoo Jin kemudian memanggil Je Ha dan membiarkan yang lain pergi. Saat hanya berdua, Yoo Jin menyuruh Je Ha untuk mundur jika nanti dia merasa dalam bahaya besar. Mendengar pesan itu, Je Ha seperti tak percaya seorang Yoo Jin mengatakan hal seperti itu. Dia kemudian menyuruh Yoo Jin untuk tidak khawatir, karena dia sudah lama menghapus email yang Yoo Jin takutkan itu.
Yoo Jin menatap Je Ha dengan penuh kekhawatiran dan Je Ha kemudian menghampirinya, “Aku… percaya kalau kau orang yang  selalu menepati janjimu,” ucap Je Ha dan pergi.
Je Ha dan anggota JSS yang lain bersiap pergi. Tepat disaat itu, Anna menelpon dan minta dibelikan tteokbokki yang dijual di dekat rumah yang dulu Anna tempati. Dia akan menuggu Je Ha datang dengan membawa tteokbokii-nya walaupun sampai larut malam.
Tepat disaat itu, Ketua Tim Seo mendapat telepon dari Dong Mi dan dia mendapat tugas tambahan dari Dong Mi untuk membunuh Kwan Soo dan Je Ha. Bahkan kalau dia gagal membunuh Kwan Soo, dia harus tetap membunuh Je Ha, selain itu dia juga harus mengambil ponsel Je Ha.  Tentu saja Ketua Tim Seo kaget mendengarnya, namun dia tak bisa menolak perintah Dong Mi.
Dengan menahan tangisnya, Anna menyuruh Je Ha datang dengan membawa tteokboki, kalau tidak Anna akan membunuh Je Ha.
“Aku rasa aku harus membelinya jika aku ingin hidup,” ucap Je Ha.
“Kau harus kembali dengan selamat. Itu perintah.”
“Aku mengerti. Aku pasti akan kembali padamu,” janji Je Ha.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar