Senin, 07 November 2016

Uncontrollably Fond - Ep. 16 Part 1

Rupanya Joon Young memang sering berbicara ke arah CCTV, banyak hal yang diucapkan padanya. seperti dia yang tak punya banyak waktu lama lagi. Atau dia meminta Eul untuk kembali dan jangan jual mahal karena waktunya tak lama lagi. Dan yang terakhir adalah video Joon Young sehabis pulang dari dokter, ia berbicara dengan wajah lesu di bawah kamera.

Aku baru pulang dari dokter. Dia bilang kondisiku memburuk. Jadi, aku tak punya banyak waktu untuk kuhabiskan denganmu, Eul.





Air mata Eul meluncur begitu saja setelah tahu apa yang diucapkan oleh Joon Young. PD Yoon datang sambil memberitahukan kalau audio –nya memang tak ada masalah, tapi suara Joon Young tak kedengaran.

“Aku... aku bisa mendengar semua.” Ujar Eul.



Eun Soo gemetaran ketika mendengar bahwa Jung Eun sudah menyerah untuk mendapatkan Ji Tae. Sedangkan Ji Tae sendiri menegaskan bahwa kedatangannya kesana bukanlah untuk menyerah. Dia malah akan memulai peperangan ini melawan orangtua –nya. Dia akan mengikuti alur mereka. 

Ji Tae bergegas pergi setelah mengutarakan maksud kedatangannya.


Jung Eun membasuh wajahnya setelah mabuknya sedikit reda. Dia mengingat kembali ciuman mereka dan ia telah mengatakan pada Eun Soo kalau dia menyerah atas Ji Tae. Jung Eun menyesal dengan keputusan yang telah ia ambil ketika mabuk, dia berniat menghubungi Eun Soo lagi tapi urung ia lakukan.



Jung Eun menghampiri Joon Young untuk menamparnya. Tapi Joon Young lebih sigap untuk menahan tangan kecil Jung Eun. Dia menyuruhnya untuk melepas cincin tunangan dengan Ji Tae kalau mereka berciuman lagi. Dia tak cukup baik untuk menerima wanita yang memakai cincin dari pria lain.

Gook Young datang dengan terkejut, dia keheranan melihat Direktur Yoon bisa ada disana. Jung Eun langsung mengambil tas serta coat –nya untuk pulang.



Gook Young meminta penjelasan pada Joon Young dengan apa yang terjadi. Joon Young mengabaikannya dan meminta Gook Young segera mengantarkan Jung Eun. Gook Young mencak – mencak sambil mengingatkan siapa Direktur Yoon itu. Dan apa yang mereka lakukan? Kalau Joon Young melakukan sesuatu, dia bukan lagi manusia tapi hewan buas.


Gook Young meminta kunci mobil Jung Eun untuk mengantarkannya. Dia tak boleh mengemudi ketika mabuk. Jung Eun menuduh Gook Young akan mempermainkannya juga. Gook Young meyakinkan bahwa dia hanya akan mengantarnya pulang. Setelah itu, ia akan melupakan semua yang dia lihat dan dengar hari ini.

Jung Eun masih berdiri didepan mobil dengan nafas tak teratur menahan amarah.



No Eul sampai didepan rumah Joon Young, ia berniat untuk menekan bel namun keinginannya tertahan. Saat itu pula dia melihat Jung Eun dan Gook Young keluar dari rumah Joon Young. Apa yang ada dipikiran Eul ketika melihat seorang wanita keluar dari rumah pria tengah malam?


Eul mengulas kembali kenangannya bersama dengan Joon Young. Dia saat itu membencinya dan selalu menyuruhnya untuk pergi. Tapi Joon Young kekeuh untuk ada bersamanya. “Aku pandai menghilang. Aku bisa lenyap dari hadapanmu tanpa meninggalkan jejak. Tapi bukan sekarang, minimal tiga bulan dan maksimal empat bulan. Aku akan pergi.”


Joon Young menerawang keluar jendela, ia kemudian meniupkan nafasnya ke arah kaca. Dia menggambar sesuatu diuap yang tersisa disana. Joon Young menggambar apa yang saat ini menenuhi rongga pikirannya, siapa lagi kalau bukan gambar wanita berponi yang tak lain adalah Eul.


Sedangkan Eul, kini dia menangis setelah sadar bahwa apa yang dikatakan Joon Young bukan Cuma omong kosong. Dia menangis karena selama ini menyia – nyiakan waktu kebersamaan bersamanya. 

-oOo-



Sinar matahari sudah menelusup masuk ke kamar Haru. Dan kini gadis itu sedang melakukan ritual dengan khidmat menghadap arah datangnya sinar matahari. Haru merapalkan doa –nya, “Loversleporineladymart, antarkan kekasihku kepadaku. Loversleporineladymart, kumohon, kekasihku. Kumohon datanglah kepadaku.

Bibi Jang mengomentari sikap ke kanak – kanakan Haru yang masih percaya dengan hal semacam itu. Dia sudah 20 tahun tapi masih mengikuti ucapan anak – anak SD di internet. Keluarganya sedang tegang, harusnya Haru paling tidak pura – pura belajar.

Haru tak menggubris Bibi Jang dan berniat menelan kertas bertuliskan No Jik. Bibi Jang berteriak khawatir dan memintanya mengeluarkan kertas itu. Haru kesal soalnya kalau dia menelannya, mantra akan menjadi sempurna.


Ponsel Haru bergetar. Dia meraihnya dengan mata berbinar. Benar saja, dia menerima pesan dari Jik. Haru memekik kegirangan, ritualnya memang benar – benar ampuh.


Haru cengengesan saat bisa bertemu lagi dengan Jik. Sedangkan Jik masih saja kaku dihadapan Haru, dia meminta maaf karena telah mengabaikan pesan dan panggilannya. Haru tak mempermasalahkan hal semacam itu, toh dia bisa bertemu dengan pria yang 1000 kali lebih seksi dan 10000 kali lebih keren dari Jik.

Jik kecewa mendengar jawaban itu, dia menunduk hormat saat pamit pergi.

Haru menghalanginya, mau kemana?

“Katanya kau bertemu dengan pria yang 1000 kali lebih seksi dan 10000 kali lebih keren dariku.”



Haru stres sendiri, bagaimana bisa dia bertemu dengan pria setelah 3 tahun menjadi penggemar Joon Young? Dan sekarang dia beralih menyukai Jik. Haru menatap wajah Jik seraya menelan ludah.

Jik berubah waspada sambil menutup bibirnya, kenapa kau menelan ludah? Apa yang akan kau lakukan?

Haru sontak kesal dengan sikap Jik. Memangnya apa yang bisa dia lakukan? Dia bukan cabul seperti yang Jik pikirkan. Dia memang tak pandai bicara dan tak ramah, tapi dia tidak menggigit. Jadi jangan khawatir, bocah!



Jik mewanti – wanti agar mereka tak melakukan skinship sebelum dia lulus SMA. Dan berpelukan hanya di hari special saja. Dia juga ingin berkenalan dengan keluarga Haru dan dia akan memperkenalkan Haru pada kakaknya. Mereka harus minta izin untuk benar – benar pacaran.

Haru menolaknya. Ini bukan dinasti Joseon, mereka juga tak akan menikah sekarang. Lalu kenapa tak boleh ciuman? Anak SMP saja melakukannya.

“Itu mereka sedangkan aku punya prinsipku sendiri. Setelah aku dewasa dan bertanggung jawab, aku akan mengurusmu dan mengubahmu menjadi dewasa.”



Dan Jik menyarankan Haru untuk bergandengan tangan saja. Jik pun meraih tangan Haru namun jantungnya tiba – tiba berdetak dengan sangat kencang. Debaran ini membuat Jik menjadi tak nyaman, “Sepertinya kita juga tidak bisa bergandengan tangan.”

Haru menggerutu dengan kesalnya, kenapa?


Getaran ponsel diatas nakas membangunkan Joon Young. Dengan terkantuk – kantuk, ia menerima panggilan dari Dokter Kang. Apa kabarmu, Dokter Kang?

Seorang wanita bernama No Eul datang pagi ini.”

“Kenapa dia datang ke sana?” tanya Joon Young lantas bangkit dari tidur malasnya.

Dia bilang dia tahu kalau kau sakit. Jadi, aku menceritakan semua padanya. Aku bilang kau sedang membutuhkan bantuan.


Joon Young keluar dari kamarnya dan menemukan Eul tengah sibuk mengutak – atik peralatan untuk membuat film Dokumenter Joon Young.

Ya, No Eul sudah menemui Dokter Kang dan menanyakan mengenai kondisinya saat ini. Dia sudah tahu semuanya. Jadi, dia meminta Dokter Kang mengatakan segalanya sampai sedetail mungkin.

No Eul meremas jemarinya dengan gusar, bulir – bulir air mata mulai membasahi wajahnya. Apa Joon Young benar – benar akan mati?



“Bagaimana kau bisa masuk kerumahku?”

“Selebriti mana yang menggunakan kode 00000? Apa kau bodoh?”

Joon Young menarik Eul agar berbicara dengan menatap wajahnya. Dia pikir hubungan mereka sudah berakhir. No Eul membenarkan tapi ia rasa mengakhiri semua ini begitu saja sangat tak menguntungkan untuknya. 

“Apa yang membuatmu berubah pikiran?”


No Eul meminta izin untuk tetap bisa bekerja sama dengan Joon Young. Mereka tak perlu menjadi pasangan. Bahkan dia tak perduli kalau Joon Young membawa wanita lain dan memeluknya dihadapan Eul. Yang penting dia bisa berada disamping...

Eul meralat ucapannya yang tadi. Sejujurnya, pengalaman menjadi produser film Joon Young itu sama sekali tak sebanding dengan 10000 dollar. Dia ingin menjadi produser untuk orang besar. Bisakah kau mengizinkannya? Joon Young-ah?


“Tidak.” Tolak Joon Young. Jangan menempel terus padanya dan ingat ucapan Eul sendiri. Joon Young memberi waktu satu menit agar Eul pergi.



Seseorang menyebarkan kertas tepat didepan wajah Ji Tae dengan sangat marah. Ji Tae menjelaskan dengan mantap bagaimana kebobrokan dari kepemimpinan ibunya. Direktur harus bertanggung jawab dan memperbaiki masalah. Tapi ibunya selalu sembunyi ketika terjadi masalah diperusahaan. 

“Aku tahu berbakti kepada orang tua tidak terlalu berarti sekarang dan bisnis tidak berkaitan dengan keluarga, tapi kenapa seorang anak berusaha menghentikan ibunya sendiri? Berhenti sekarang.”

Ji Tae menolaknya tanpa keraguan sedikit pun. Paman Ji Tae makin marah, dia mempersilahkan dia melakukan apapun sesuai keinginnya. Mereka bisa lihat siapa yang akan terluka. Dasar anak tak tahu diri!


Ji Tae memunguti kertas yang berserakan ditanah. Sebuah heels menginjak salah satu kertas itu, siapa lagi kalau bukan Jung Eun. Dia meminta Ji Tae untuk menghentikan usahanya. 

Ji Tae menyingkirkan kaki Jung Eun dan tetap kekeuh dengan keputusan yang diambilnya. Jung Eun memberitahukan bahwa dia jatuh cinta pada Joon Young. Kau terkejut, ‘kan? Aku juga seperti itu, tapi dia telah membuat hatiku berdebar. Kau tak akan menghentikanku?

“Aku sudah memberikan jawabanku.” Ucap Ji Tae dengan dingin. Ia meninggalkan tempat itu saat kertasnya telah terkumpul.



Eun Soo sampai ke ruangannya, wajahnya menunjukkan raut tak suka ketika melihat Jung Eun sudah menunggunya. Tapi wajah ularnya langsung berubah ramah ketika mereka berdua sudah bertatapan. Jung Eun juga menyapanya dengan hormat seperti biasa.

Eun Soo mencoba mengalihkan pembicaraan mereka agar tak membahas mengenai perkataan Jung Eun semalam. Dia menawarkan makan malam dan memberikan tas limited edition untuknya.



“Tentang telepon kemarin...”

Eun Soo buru – buru meraih tangan Jung Eun, dia meminta kelembutan hati Jung Eun agar mau memaafkan Ji Tae. Namun sepertinya Jung Eun sudah mantap, dia mengatakan kalau semalam ia menemui seorang pria.

“Akhiri hubunganmu dengannya.”

“Ibu.”

“Haruskah aku yang mengakhirinya? Seperti sebelumnya?” tanya Eun Soo dengan senyum lembut tapi terkesan menyeramkan.


Hasil penyelidikan mengenai hubungan Joon Young dan Young Ok membuat Hyun Joon tak bisa berhenti memikirkannya. Apalagi saat tahu kalau Young Ok adalah seorang ibu tunggal. Dan ia mengingat perkataan seorang pria, kalau Young Ok kemungkinan sedang mengandung anaknya. 

Hyun Joon bertanya pada sekretarisnya, kapan ulang tahun Joon Young?

1 September 1989.”


Hyun Joon kembali mengulas pertemuan mereka ketika Joon Young masih SMA. Dia mengutarakan keinginannya untuk menjadi seorang jaksa. Hyun Joon memuji tekad Joon Young yang telah kuat saat usianya masih sangat muda. Orangtuanya pasti bangga dengan dia.


Hyun Joon mendesah kuat, Joon Young juga yang telah menyelamatkan dia dari tubrukan mobil Eul.



Dan takdir mempertemukan Ji Tae dan Hyun Joon didepan rumah Joon Young. Keduanya bersikap kikuk apalagi Hyun Joon yang beralasan konyol kalau dia datang untuk meminta Joon Young menyanyikan lagu di acara resmi departemennya.

“(memintanya) secara langsung?”

“Selebriti terkadang sangat sombong. Bawahan Ayah mengatakan kalau Joon Young meminta kehadirannya.” Jawab Hyun Joon dengan canggung.

“Apakah Ayah menangis?”



Hyun Joon tersenyum mengelak, ini hanya karena sindrom mata kering saja. Angin berhembus dengan kencang. Ji Tae masih menatap tajam ke arah Ayahnya, seberapa banyak yang Ayah tahu?

Hyun Joon masih terus mengelak. Ji Tae rasa dia akan pergi lebih dulu kalau Ayah mau menemui Joon Young.

Hyun Joon baru sadar kalau ada sesuatu yang Ji Tae ketahui juga. Ia bertanya, sebanyak apa yang kau tahu? Tentang hubungan Ayah dan Shin Joon Young.

“Aku tahu sebanyak yang Ayah tahu.” Jawab Ji Tae tanpa ragu.


-oOo-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar