Rabu, 09 November 2016

The K2 - Episode 13 Part 1





Dengan mengejutkan, Yoo Jin mengaku bahwa Anna adalah seorang anak yang telah ia anggap sebagai anaknya sendiri. Anna adalah putri kandung suaminya, Parlemen Jang. Semua orang terkejut mendengar pengakuannya. Wartawan memberondongnya dengan pertanyaan namun Se Joon menghentikan mereka, ia akan menjelaskan nanti setelah membawa istrinya kedalam kantor polisi.


Gwan Soo paling bahagia melihat Yoo Jin mengatakan kalau Anna adalah Putri Kandung Se Joon “Ini semua berakhir sekarang. Ini akhir untuk Jang Se Joon.”






Sung Won menemui Se Joon dengan khawatir, apa yang akan coba ia lakukan? Se Joon mengira Sung Won akan menangani semua ini, tapi ia kecewa dengan apa yang sudah ia kerjakan.

“Apa maksudmu?” tanyanya bingung.

Saksi itu, saksi yang mengaku melihat Yoo Jin membunuh Hye Rin. Dia sebenarnya adalah seorang aktor. Sung Won telah jatuh dalam perangkap kakaknya.


Se Joon pun melakukan konferensi pers untuk menjawab pertanyaan dibenak masyarakat. Dia mengaku kalau dirinya bertemu dengan Um Hye Rin pada tahun 1993, saat itu ia tengah bekerja menjadi pengacara hak – hak buruk dan pekerjaan pro-bono untuk organisasi hak – hak binatang. Keduanya saling mencintai dan berniat menikah, tapi pada tahun 1994, dia malah dipenjara karena dugaan melakukan rahasia kejahatan dengan KFSC dan ditangkap. 

Namun saat itu, ia mendengar kabar Um Hye Rin syuting film di Amerika dan menikah dengan Sutradara Go Joon Ho. Ketika sedang sedih ditinggal orang yang ia cintai, ia bertemu dengan Yoo Jin yang membuatnya bisa bangkit lagi dan membawanya menjadi anggota Parlemen di tahun 1996.


Gwan Soo tertawa – tawa geli mendengar pengakuan yang dilontarkan Se Joon.


Setelah bertahun – tahun lamanya, Um Hye Rin datang kembali menemui Se Joon dan menunjukkan Anna padanya. Itu seperti mimpi buruk untuknya dan sang istri. Ia bahkan sudah mengupayakan negosiasi untuk melindungi keluarganya. Tapi Hye Rin malah menuntut agar ia menceraikan istrinya dan tinggal bersama di Amerika. Hye Rin juga sempat mengancam akan mengungkapkan fakta bahwa mereka memiliki anak ke publik.

Se Joon menegaskan bahwa dia menolak karena begitu mencintai istrinya. Sampai akhirnya Hye Rin mengancam bunuh diri berkali – kali, Se Joon awalnya tak percaya tapi keesokan harinya dia mendengar kalau Hye Rin meninggal.


Se Joon bertanggung jawab sepenuhnya atas kematian Hye Rin. Dia meminta maaf dan meminta mereka semua untuk tak lagi mengkritik istrinya yang malang. Dirinya -lah yang pantas menerima kritikan. Sekali lagi, Se Joon meminta maaf.  


Anna berkaca – kaca ketika mendengar ayahnya berkata “mimpi buruk”. Dengan mata penuh kebencian, Anna memastikan kalau Yoo Jin akan berakhir ketika saksi mengakuinya.




Orang yang dijadikan saksi dalam pembunuhan Hye Rin dipertemukan dengan Yoo Jin dalam ruang introgasi. Namun disana ia menyangkal kalau dirinya melihat Yoo Jin membunuh Hye Rin. Dia bilang begitu supaya Anna akan menyewakan seorang pengacara yang bagus untuknya.

Yoo Jin tersenyum sinis mendengar perkataan orang itu. Petugas Introgasi jadi pusing sendiri, “Kau tahu kalau yang kau lakukan adalah fitnah? Apa kau menyadarinya?”

Orang itu menunjukkan tampang menyebalkan, loh dia hanya berkata kalau ia melihat sesuatu. Anna hanya bertanya apakah wanita yang muncul di TV bersamanya adalah orang yang telah membunuhnya? Dan ia hanya menjawab “mungkin.”


Seorang detektif menemui Kepala Polisi untuk memberitahukan temuan mereka, pria yang mengaku – ngaku melihat pembunuh Uhm Hye Rin itu ternyata sedang dalam melakukan introgasi di hari kematian Hye Rin.

Sontak mereka semakin cemas, seorang dari mereka menyuruh Kepala Polisi untuk segera mengeluarkan Yoo Jin dari ruang introgasi. Kalau mereka menahannya lebih lama, kemungkinan mereka akan jatuh dalam perangkapnya pula.


Sung Won menghubungi Anna untuk mengabarkan bahwa pria yang mereka jadikan saksi rupanya palsu. Choi Yoo Jin telah merencanakan segalanya. Untungnya tak ada satupun dari mereka yang harus tersandung masalah akibat kesaksian palsu.

“Memangnya apa salah kita?” tanya Anna.

Jelas mereka sudah melakukan kesalahan besar, tapi Sung Won meminta Anna untuk tak mengkhawatirkannya karena pengacara akan mengurus semuanya.


Je Ha baru menyadari bahwa semua ini adalah rangkaian jebakan yang telah dipersiapkan oleh Yoo Jin dan Sekretaris Kim. Sekretaris Kim tahu bagaimana mengerikannya semua ini, apakah dia tak menyesal sendikit pun? Dia tak perlu menyeret nama Ibu Anna kedalam lumpur!

“Apa kau ingin aku hanya diam saja meskipun dia ancaman untuk Madam?” tanya Sekretaris Kim.

“Kalian membuat kesalahan besar.” Ucap Je Ha.




Kepala Polisi menyambut Yoo Jin yang bersiap meninggalkan Kantor Polisi. Dia mengucapkan terimakasih atas kerjasamanya sehingga penyelidikan berjalan lancar. Yoo Jin menanggapi dingin, lagipula dia hanya menjalankan tugasnya sebagai warga negara yang baik.

Kepala Polisi mencoba menjilat Yoo Jin tapi Yoo Jin tak mau terlalu banyak mendengar ocehannya. Pokoknya dia cuma berpesan.. “Ucapkan salamku pada Parlemen Park.”

Ucapan Yoo Jin jelas membuat Kepala Polisi terkejut, rupanya dia tahu kalau dirinya punya hubungan dengan Gwan Soo.




Sesampainya diluar gedung, Yoo Jin harus menerima cecaran pertanyaan dari para wartawan. Mereka bertanya seputar Hye Rin, apa ancaman yang dia terima darinya? Bagaimana perasaannya? Apakah Anna akan berganti nama menjadi Jang Anna? Apa dia mengetahui pemerasan ini?

Yoo Jin bersandiwara bak perempuan lemah, meneteskan air mata tanpa bisa memberikan jawaban. Ia terus mengucapkan kata maaf.. “Maaf.. Maafkan aku. Maafkan aku, semua ini salahku.”

Ia pun pingsan sebelum masuk ke dalam mobil.
Publik pun ikut prihatin melihat berita mengenai Yoo Jin. Mereka jelas menyalahkan Hye Rin dan iba dengan kondisi Yoo Jin saat ini. Mereka menuduh Park Gwan Soo yang telah merencanakan semua ini untuk mempermalukan Se Joon.
Setelah Yoo Jin pergi, wartawan tinggal mengerubuti Kepala Polisi untuk meminta penjelasan. Mereka mendengar kabar kalau kepolisian punya saksi pembunuhan Uhm Hye Rin? Apa benar kalau mereka sedang melakukan investigasi silang?

Kepala Polisi menyangkalnya dan meminta mereka tidak menyebarkan rumor. Yang jelas disini adalah mereka memanggil Nyonya Cho Yoo Jin ke kantor polisi hanya untuk memberikan pertanyaan sedehana saja sebagai referensi. Nyonya Yoo Jin jelas hanya korban dalam hal ini.
Gwan Soo mematikan TV –nya sambil tertawa geli, lagi – lagi dia harus menerima tuduhan. Pasangan licik itu!


Dan sandiwara yang dilakukan Yoo Jin memang sungguh efektif, semua orang bersimpati atas kemalangan yang dialaminya. Dalam perjalanan menuju ke ruang rawatnya, pasien lain menyemangatinya dan berdoa akan kesembuhannya.




Setelah kalah, Sung Won sudah menunggu diruang rawat Yoo Jin dan meminta maaf padanya. Yoo Jin cuma menanggapi dengan seringai remeh. 



Entah siapa yang meletakkannya, disudut ruangan terdapat sebuah pot dan disana ada pulpen penyadap suaranya.


Ah, siapa lagi kalau bukan Je Ha yang sudah memasangnya disana. Diluar ruangan, ia pun mendengarkan pembicaraan mereka berdua.
Sung Won memuji akting Yoo Jin yang fenomenal. Yoo Jin menyuruhnya untuk cepat – cepat pergi sampai ia memutuskan hukuman apa yang akan ia berikan. Sung Won mengiyakan, jangan terlalu keras padaku yah.


Dan Yoo Jin juga menyuruh Sung Won tidak lagi menghubungi Anna. Juga staf yang sudah dibawa oleh Sung Won, ahjumma, Mi Ran dan Sung Gyu (K1) “Mereka pegawaimu sekarang, jadi kau harus mengurus mereka kan? Urus mereka tanpa meninggalkan jejak setelah aku mengirim Anna ke luar negeri.”


Sung Won mengerti. Tapi sebelum pergi, dia ingin bertanya apakah benar kalau Yoo Jin yang telah membunuh Uhm Hye Rin?

“Apa kau diam-diam mengawasiku?”

“Apa yang kau bicarakan? Aku tidak pernah melakukan itu! Ayolah..” bujuk Sung Won.

Yoo Jin tak juga mau memberikan jawaban hingga akhirnya Sung Won memilih untuk pergi.


Sung Won meninggalkan ruangan Yoo Jin dengan wajah marah. Ponselnya bergetar menerima panggilan dari Anna, tapi sepertinya dia lebih takut dengan ancaman Yoo Jin dan memilih mengabaikannya.
Je Ha memperhatikan Sung Won dengan geramnya, setelah memanfaatkan Anna selama ini. Dia malah memilih lepas tangan ketika keadaannya terjepit.
Saat sedang sendirian, Yoo Jin mengingat kembali masa lalunya. Ya, dia memang orang yang telah membunuh Uhm Hye Rin. Malam itu, dia yang mencekik Hye Rin sampai lemas. Hye Rin berusaha memberikan perlawanan dan tanpa sengaja tangannya menyenggol obat tidur yang terdapat di nakas sambai botolnya jatuh, obat tidur itu berantakan diatas lantai.


Dengan sisa kekuatannya, dia memohon agar Yoo Jin membiarkan Anna untuk tetap hidup.


Mata Yoo Jin berkaca – kaca.. “Maaf. Tapi cinta bukan hal yang bisa menjadi kerja kelompok (berbagi).”
Yoo Jin menangis ketika mengingat hal itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar