Selasa, 08 November 2016

Uncontrollably Fond - Ep. 19 Part 1




Kabar mengenai penyakit Joon Young menyebar diseluruh negerinya. Banyak yang memberikan simpati, bahkan fansnya melakukan penggalangan dana demi membuat hutan untuk kesembuhan Joon Young.



Gook Young mematikan televisinya dan mengeluh karena Joon Young menonton acara pemberitaan. Joon Young tak tahu kalau ternyata banyak yang menyayanginya. Ia kira, dia hanya punya haters saja. Joon Young meminta Gook Young untuk tak bersikap keras pada Pororo karena suka pilih – pilih makanan. 

“Jangan bicara seperti itu. Seperti mau mati saja.” Sergah Gook Young.

Joon Young tersenyum, “Aku memang akan segera mati.”

Gook Young memilih untuk pergi mengunci mobil. Dia tak ingin pembicaraan mereka terus berlanjut. Sebelum itu, dia sempat berbalik dan mengatakan kalau dia tak sebaiknya mengatai Joon Young brengsek. Dia sungguh minta maaf.


Man Ok dan CEO Nam tengah berjongkok didepan rumah Joon Young. Gook Young sampai kesana dengan mata merah menahan tangis. CEO Nam meminta keduanya untuk tak menemui Joon Young kalau tak kuat menahan tangis. Dia sekarang sudah bisa menahan diri, ia akan menemui Joon Young.

“Ini tak masuk akal. Joon Young baru 28 tahun.” Ucap Gook Young.

Mendengar ucapan itu, CEO Nam kembali sedih dan memutuskan untuk berjongkok lagi. Mereka bertiga menangis sedih bersama.

Ponsel Joon Young berdering menerima panggilan dari Eul. Eul mengajaknya untuk bertemu sebentar.



Joon Young menuju ke sebuah bangku yang terletak dibawah pohon sakura, Eul duduk menanti disana. Angin berhembus membelai rambutnya, kacamata hitam yang ada ditangannya terjatuh. Ia pun melepas syal yang melilit lehernya.

Seorang gadis kecil mengenali Joon Young. Joon Young heran, kau mengenaliku?

Tentu saja gadis itu kenal, kan Shin Joon Young artis terkenal. Dia meminta tanda tangannya. Joon Young keheranan, dia bukanlah seorang artis melainkan anak kuliahan. Dia meminta gadis kecil itu untuk pergi. 

“Aku terlalu tampan untuk menjadi jaksa. Seharusnya aku jadi artis saja.” Gumam Joon Young.


Joon Young kembali melihat Eul, dia ingat dengan kejadian di cafe saat Eul membantunya mengusir gadis yang ia kencani. Ia pun tersenyum mengampiri Eul.



Joon Young memberikan pujian pada akting Eul yang luar biasa, gadis itu langsung pergi tak mengganggunya lagi. Eul sempat tertegun tak mengerti dengan arah pembicaraan Joon Young. Joon Young kemudian menoel wajahnya lalu tidur diatas pangkuan Eul. Dia akan ada ujian jadi biarkan dia tidur dipangkuannya selama 10 menit.

Eul hanya memandangi wajah Joon Young tanpa menyahut perkataannya.


Gadis kecil datang lagi ketika Joon Young sudah terlelap di pangkuan Eul. Dia membawa seorang teman untuk meyakikan kalau orang yang ia temui adalah Shin Joon Young. Gadis itu bertanya pada Eul, benaran kan dia Shin Joon Young? Tadi dia menyangkalnya.

“Apa katanya?”

“Dia bilang dia mahasiswa bukan artis.”

“Benar. Dia bukan artis.”

Gadis kecil itu masih belum percaya namun Eul memintanya memelankan suara. Orang dipangkuannya sedang tidur.


Setelah gadis itu pergi, Eul masih memperhatikan wajah polos Joon Young yang tengah terlelap. Dia menjaganya agar bunga sakura yang berguguran tak mengenai wajahnya. 


Hyun Joon membaca berita tentang penyakit Joon Young dengan terkejut. Sekretasinya datang, dia memberitahukan bahwa Ji Tae telah dipindahkan dari ruang ICU.



Kondisi Ji Tae parah dan belum sadarkan diri. Haru sedih melihat kondisi kakaknya, dia bertanya – tanya siapa yang telah melakukan semua ini pada kakaknya. Eun Soo berkata kalau Ji Tae sendiri yang melanggar lalu lintas, dia menerobos lampu merah dan mengendarai mobilnya dengan kencang.

Haru yakin semua itu ada alasannya. Kakaknya bukan orang semacam itu, dia berhati – hati ketika mengendarai mobil.


Hyun Joon masuk ke ruang rawat Ji Tae, dia meminta Haru untuk keluar karena ia ingin bicara berdua dengan kakaknya. Haru sempat menolak namun Eun Soo membujuknya untuk pulang dan belajar.

Saat Hyun Joon menatap wajah putranya yang masih belum sadarkan diri. Kilasan ketika ia masih sehat, saat ia berkata akan mengalahkan Hyun Joon dan berniat memberitahukan pada dunia tentang kebusukannya.


Ji Tae sempat terhenti dan berbalik, dia menyatakan rasa sayangnya pada Hyun Joon yang notabene bukan Ayah kandungnya. Jadi dia akan melakukan apapun untuk bisa menolongnya dan membuatnya bahagia. Mungkin dia akan melakukan sebuah kesalahan, namun ia melakukan semua ini demi Ayahnya. 

“Jika aku tak melakukannya, Ayah mungkin akan meninggalkanku dan ibuku. Sama seperti ayah kandungku.”


Mata Ji Tae mulai berkaca – kaca, dia menganggap semua ini mungkin sebagai kesalahannya. Ia memohon agar Ayah mau memenuhi janjinya. Bukan Ibu yang tak mematuhi Ayah tapi dia sendiri, Ji Tae.




Hyun Joon memejamkan matanya sedih. Ponsel Eun Soo yang tergeletak di nakas berdering, Hyun Joon menerimanya meski sempat ragu. Dari seberang telefon, Nona Kim menjelaskan bahwa dia telah membereskan black box yang terdapat di mobil Ji Tae. Tapi black box mobil lain juga merekam semua kejadian tersebut, beruntung mereka telah menemukannya sebelum polisi.

Hyun Joon sontak kaget mendengar penuturan tersebut. Nona Kim bertanya apa yang harus mereka lakukan selanjutnya?

Eun Soo masuk kedalam ruangan. Hyun Joon mengatakan pada Nona Kim kalau dia akan menyerahkan ponselnya pada Eun Soo.

Dia menerima panggilan tersebut dan sempat terkejut mendengar ucapan Nona Kim. Tapi Eun Soo bersikap seolah tak ada masalah yang terjadi. Dia membenahi selimut Ji Tae dan berkata kalau dia yang telah menghentikan Ji Tae. Ini semua karena dia ingin membantu Hyun Joon.

Seketika Hyun Joon tersentak tak percaya istrinya bertindak sejauh ini.

-oOo-



Ingatan dalam pikiran Joon Young terus berputar menunjukkan memori lamanya bersama Eul. Perlahan dia membuka mata dan mendapati Eul berada dihadapannya. Eul menawarkan untuk menjadi pacar pura – pura Joon Young. Apa dia mau mengumumkan mereka jadian? Apa perlu aku menulis aku kekasih Joon Young di dahiku?

“Dokumentarinya bisa disiarkan dua hari lagi?” tanya Joon Young membuat Eul diam membeku. Dia sadar kalau ingatan Joon Young telah kembali.


Joon Young meminta Eul menayangkan rekamannya bersama Jung Eun. Meskipun sulit karena banyak pihak yang akan menghentikannya, dia harus tetap melakukannya. Ini tugas Eul. Dia tak lama lagi akan pergi tapi Eul harus menjalani hidupnya, dia harus membuat dunia yang bisa ia percayai. Jangan hidup tanpa harapan. Jangan salahkan orang lain. Dan berhenti mengeluh. 

Hanya itu yang akan Joon Young sampaikan, dia akan pergi sekarang.
 “Aku yang menyuruhmu datang. Ada yang ingin aku sampaikan padamu.” Ucap Eul membuat Joon Young terhenti.

Ini semua bukanlah salahmu, ujar Eul. Dia telah memikirkannya berulang kali, meskipun sulit untuk mengakuinya tapi ini semua bukan salah Joon Young. Semua terjadi begitu saja. Mata Eul berkaca – kaca, “Ini bukan salahmu, Joon Young-ah.”



Ucapan Eul tadi membuat setetes air mata Joon Young meluncur. Keduanya bersitatap lama tanpa ada ucapan satu sama lain.




1 komentar: