Selasa, 08 November 2016

The K2 - Episode 4 Part 1


Je Ha bersama petugas JSS di dalam lift. Tepat di lantai dua belas rombongan Tuan Park masuk bergabung di dalam lift. Melihat Tuan Park, mata Je Ha langsung terbelalak kaget dan marah. Tepat disaat itu, Je Ha melihat pistol yang di bawa polisi dan dia langsung mengambilnya. Je Ha mengalahkan tiga pengawal dan satu polisi dalam waktu sekejap. Dia menembak mereka dibagian kaki dan tangan. Sekarang tinggal Tuan Park yang masih berdiri dan dengan takut dia menoleh ke belakang, dia langsung mengangak ketika tahu kalau orang yang mengalahkan pengawalnya adalah Je Ha. Dengan mata penuh dendam, Je Ha mengarahkan pistolnya ke arah Tuan Park.
Tapi ternyata semua itu hanyalah bayangan Je Ha saja, karena pada kenyataannya, Je Ha masih berdiri di belakang Tuan Park dan tak memukuli pengawal. Je Ha hendak melakukan apa yang dia bayangkan, namun tangannya gemetar saat dia akan mengambil pistol milik polisi. Saking gemetarannya, Je Ha sampai tertunduk kesakitan, nafasnya terengah-engah dan pengawal yang bersamanya tadi langsung memeganginya. Mendengar orang yang di belakangnya kesakitan, Tuan Park menoleh dan Je Ha sengaja menundukkan kepalanya agar Tuan Park tak melihatnya.
Di lantai 1, pengawal JSS memapah Je Ha keluar lift dan ketika pintu lift tertutup, dengan nafas yang masih terengah-engah, Je Ha bertanya siapa sebenarnya pria yang ada di dalam lift. Mendengar Je Ha tak tahu siapa Tuan Park, si pengawal malah merasa tak percaya akan hal itu.
Si pegawal mengantarkan Je Ha ke kamar rawatnya dan ketika si pengawal keluar kamar, dia menelpon atasanya dan memberitahu kalau Je Ha baru saja bicara dengan Kepala Joo. Sedangkan untuk kesehatannya, Je Ha belum sepenuhnya pulih.
Kita beralih pada Je Ha dimana dia teringat kembali tentang apa yang si pengawal katakan padanya, kalau pria beramput putih di lift tadi adalah Park Kwan Soo, dia adalah kandidat calon presiden yang paling kuat diantara semua calon, namun semua orang mengira kalau dialah orang di balik percobaan pembunuhan terhadap Yoo Jin.
Je Ha kemudian teringat kalau dia pernah melihat Tuan Park sedang melakukan transaksi dengan beberapa orang asing dan Naniya. Mengingat itu membuat Je Ha terduduk lemas, karena setelah Naniya melakukan pertemuan dengan Tuan Park, tiba-tiba Naniya langsung ditutup kepalanya dan dibunuh. Je Ha sendiri tak bisa menolongnya, karena saat itu posisinya lumayan jauh dari Naniya dan saat dia sampai ke tempat Naniya, Naniya sudah tak bernyawa. Je Ha pun hanya bisa menangisi kematian tragis kekasinya.
Di rumah sakit, Je Ha berteriak menyebut Park Kwan Soo brengsek!
Je Ha sudah berada di ruang rahasia, dia membuat sesuatu benda yang bisa meledak dan mengeluarkan air keras.
Tuan Park sendiri, sekarang sedang berada di sebuah salon. Dia sedang dicukur jenggotnya oleh seorang ahjussi dan ternyata ahjussi itu adalah orang yang mencukur jenggotnya semenjak Tuan Park menjadi menteri. Tuan Park mengaku tak mau mengganti tukang cukur karena dia tak bisa percaya pada orang lain untuk mencuukur wajahnya dengan pisau cukur. Bahkan kalau dia nanti menjadi Presiden, dia mau ahjussi itulah yang mencukurnya.

Tanpa Tuan Park sadari, Je Ha ada disebelahnya dan mendengar apa yang dia katakan. Je Ha pura-pura jadi pelanggan disana, dia minta dipotong rambutnya. Karena sudah mendapatkan informasi yang dia butuhkan, Je Ha pun meminta si pemotong rambutnya untuk menyudahi memotongnya. Dia beralasan kalau ada hal yang harus dia lakukan.
Je Ha mengambil jasnya ditemani pegawai yang memotong rambutnya dan tiba-tiba Je Ha mengatakan kalau dia kehilangan kartu namanya. Ketika si petugas sibuk mencarikan, Je Ha diam-diam memasukkan sesuatu ke dalam saku jas milik Tuan Park. Setelah itu, Je Ha mengatakan kalau kartu namanya ketemu dan diapun langsung pergi.
Je Ha sengaja menunggu di lobi dan dia melihat Tuan Park selesai bercukur dan menuju pintu keluar. Lampu sensor di pintu putar langsung berubah mereka ketika Tuan Park berjalan menuju kesana. Tiba-tiba seorang anak kecil berlari dan menuju pintu keluar. Melihat si anak terjebak di pintu putar, Je Ha hendak menolongnya, namun dia ditahan oleh sekuriti yang berjaga disana, karena si sekuriti mengira Je Ha hendak menyakiti Tuan Park.
Karena harus pergi, pengawalnya pun mengajak Tuan Park keluar dari pintu yang lain. Setelah Tuan Park pergi, lampu sensor kembali berubah warna dan si anak pun bisa keluar dari pintu itu dengan selamat. Je Ha lega dan hendak pergi, tapi dia dipanggil sekuriti yang ingin menginterogasinya. Ternyata sekuriti itu adalah polisi bernama Choi Soo Ho dan dia adalah salah satu orang yang berhasil di kalahkan Je Ha dimalam Se Joon akan di jebak. Je Ha mengenalinya dari luka bakar yang ada di tangan Soo Ho.
Tentu saja Je Ha tak mau, dia lebih memilih melakukan perlawanan. Je Ha berhasil menjatuhkan Soo Ho dan diapun langsung mencari jalan keluar, karena Soo Ho memanggil petugas lainnya untuk menangkap Je Ha. Je Ha melarikan diri menuju atap gedung.
Saat dilakukan pemeriksaan, kantong jas Tuan Park memberikan tanda pada alat sensor. Tentu saja Tuan Park langsung memeriksa isi jasnya dan dia heran melihat ada sebuah remot tersimpan disana.
Sampai di atap gedung, Je Ha melihat Kepala Joo ada di bawah dengan sebuah mobil. Dia melambaikan tangan pada Je Ha untuk turun. Tak punya pilihan lain, Je Ha pun turun dengan menggunakan tali yang sudah dipersiapkan dan kemudian masuk ke dalam mobil yang ternyata sudah ada Yoo Jin di dalamnya.
Je Ha pun lolos dari kejaran Soo Ho dan kawan-kawan. Dia juga memberitahu apa yang sudah dia lakukan namun gagal. Yoo Jin lalu berkomentar kalau apa yang Je Ha lakukan bisa menyebabkan keributan. Dia juga membahas tentang penguluran waktu Je Ha untuk mengirim email yang bisa menjatuhkan Yoo Jin dan karena penguluran waktu itu, Yoo Jin masih bisa selamat sampai sekarang.
“Kim Je Ha. Jika kau menembak seseorang apa peluru itu membunuh musuhmu? Atau pistol yang membunuh mereka? Atau jari yang menarik pelatuknya yang membunuh mereka? Aku dengar kau tak bisa menarik pelatuknya. Karena PTSD. Aku yang akan menarik pelatuknya untukmu,” ucap Yoo Jin yang ternyata tahu kalau Je Ha punya sindrom tak bisa membunuh orang. Yoo Jin kemudian berkata kalau Tuan Park bukanlah tipe orang yang mudah di bunuh dan karena apa yang terjadi hari ini, Yoo Jin sangat yakin kalau Tuan Park akan menambah bodyguard-nya.
“Aku tahu kau mengejar Park Kwan Soo. Tapi musuh dari musuhmu adalah teman, kan? Biar kami bantu. Dan tunggu saatnya tiba. Saat waktunya tiba JSS akan jadi senjatamu. Jadilah peluru. Aku yang akan menarik pelatuknya,” ucap Yoo Jin dan tersenyum. “Sepertinya kita bertemu di waktu yang tepat, di kondisi yang sempurna…teman.”
Di sebuah rumah ada seorang ahjumma membersihkan lantai dengan vacum cleaner dan di sofa ada seorang wanita yang mengeluh karena tak mendapatkan bonus besar dan di promosikan menjadi bodyguard Yoo Jin. Wanita itu adalah orang yang menjaga Anna. Dia juga mengeluh karena selama 2 tahun di Spayol, dia tak melakukan apa-apa dan bahkan setelah kembali ke Korea, dia juga tak melakukan apa-apa. Saking kesalnya, wanita itu sengaja mengatakan dengan kerasa agar Anna yang berada di kamar mendengar. Di kamar Anna terdiam mendengar keluhan wanita itu.
“Benar, Aku tidak akan di promosikan atau berkencan dan akan mati di sini tanpa melihat sinar matahari,” ucap wanita itu dan si ahjumma menyuruhnya untuk menunggu sampai pemilihan presiden usai, namun wanita itu sudah tak tahan lagi menunggu sampai 1 tahun. Ahjumma kemudian berkata kalau Se Joon akan datang tapi wanita itu memastikan kalau Se Joon tidak akan pernah datang untuk melihat Anna, selama Yoo Jin masih membuka matanya lebar-lebar.
Mendengar pernyataan wanita itu, Anna pun sadar kalau selama ini Se Joon tak menemuinya, semua itu karena Yoo Jin.
Kembali ke Je Ha dimana dia sekarang sedang lari pagi mengelilingi lapangan bola kaki. Sambil lari, dia teringat pada Naniya dan Tuan Park. Selesai lari, Je Ha langsung pergi ke kantor JSS. Semua orang melihatnya dan para wanita langsung terpesona pada ketampanannya.
Seorang ahjussi botak mengikuti seorang dokter wanita dan menggodanya. Tak suka di ganggu, si dokter pun menjawabi semua perkataannya dengan nada tak senang. Mereka berdua sampai di ruangan kesehatan dan disana sudah ada Je Ha menunggu si dokter. Je Ha datang untuk melepas gips-nya. Melihat si dokter begitu lembut saat bicara dengan Je Ha, ahjussi botak itu pun tak terima. Dia kemudian mengajak Je Ha pergi ke tempat latihan setelah Je Ha selesai mengurus tangannya.
Ahjussi itu adalah pelatih anggota JSS dan dia bisa dengan mudah mengalahkan para anggota. Tepat disaat itu Je Ha datang dan ahjussi itu langsung mengajaknya latihan. Di hadapan anggota yang lain, ahjussi itu memperkenalkan dirinya pada Je Ha dengan gaya sombong. Ahjussi itu bernama Song Young Choon. Dia mengaku kalau dia adalah penerus sejati dari Wing Chun yang terkenal itu. Karena Je Ha tak tahu apa-apa mengenai hal itu, jadi dia hanya menanggapinya dengan biasa-biasa saja.
Tanpa tahu bagaimana kemampuan bertarung Je Ha, Tuan Song menyuruhnya untuk menyerang duluan. Tiba-tiba Je Ha langsung mengarahkan tangannya ke leher Tuan Song, namun Je Ha tak sampai memukulkannya. Mendapatkan serangan tiba-tiba seperti itu, Tuan Song terdiam sejenak dan menelan ludah. Dia tak menyangka gerakan Je Ha begitu cepat dan tepat. Namun Tuan Song tetap tak mau malu di hadapan anggota JSS lainnya. Dia menyuruh Je Ha untuk memberi salam dulu sebelum mereka bertarung, jangan langsung asal serang.
Setelah memberi salam, Tuan Song mengajak Je Ha bertarung. Tapi melihat tubuh Je Ha yang tegap dan kuda-kuda yang bagus, Tuan Song ragu menyerangnya duluan. Dia kemudian bertanya, siapa orang yang sudah melatih Je Ha, namun Je Ha tak menjawabnya.
Mereka kemudian berdiri sejajar dan Tuan Song memberikan pengarahan pada petugas JSS lainnya, “Oke. Saat musuhmu berdiri seperti ini pusat keseimbangan mereka di depan, jadi…,” ucap Tuan Song dan hendak menekel kaki Je Ha, tapi dengan cepat Je Ha mengangkat kakinya sehingga membuat Tuan Song jatuh sendiri. “Dan begitulah caramu menghindar!” sambung Tuan Song karena tak mau malu di depan anggota yang lain.
“Mengerti? Lalu kau pegang…,” ucap Tuan Song dan mencengkram baju Je Ha. Dia hendak membanting Je Ha, namun dia tak bisa mengangkat badan Je Ha. Tuan Song melakukannya sampai dua kali dan untuk kali kedua, Je Ha yang menyerang, dia menjatuhkan diri dan mengepit badan Tuan Song, sehingga membuat Tuan Song tak lagi bisa bergerak. Melihat itu, para anggota JJS yang mengikuti pelatihan dengan Tuan Song, langsung menahan tawa. Karena si sombong Song Young Choon bisa dengan mudah di kalahkan oleh Je Ha.
“Kalian lihat? Kalian lihat, kan? Kalian ingin menjatuhkan keseimbangan mereka seperti ini. Pastikan kalian belajar dengan benar dan berlatih, mengerti? Kalian mengerti, kan?” ucap Tuan Song menutupi rasa malunya.
Seorang pengawal JJS yang lain datang dan meminta Je Ha untuk menghadap Kepala Joo. Mendengar itu, Tuan Song dengan senang hati mempersilahkan Je Ha pergi. Sebelum pergi, Je Ha merapikan baju Tuan Song dan mengucapkan permisi.
Di ruang Kepala Joo, Je Ha menghadap bersama Ketua Tim Seo yang terlihat tak senang pada Je Ha. Dia terus menatap sinis pada Je Ha. Dia bertambah tak suka pada Je Ha, ketika mendengar kalau He Ha dimasukkan ke dalam tim-nya, yaitu tim VIP. Ketua Tim Seo langsung protes dengan alasan anggota tim-nya belum bisa menerima Je Ha, hehee… secara Je Ha sudah mengalahkan mereka semua. Tak mau mendengar protesan dari Ketua Tim Seo, Je Ha pun izin pergi, karena dia ingin mandi dulu sebelum pergi ke tim-nya.
Saat hanya berdua, Ketua Tim Seo kembali protes dan Kepala Joo menyuruhnya untuk menerima saja. Biarkan Je Ha sendiri yang beradaptasi dengan anggota tim-nya.
Di sebuah pemandian Je Ha di keroyok oleh anggota JSS yang lainnya dan tentu saja Je Ha bisa dengan mudah mengalahkan mereka dengan caranya. Apa yang terjadi di kamar mandi, di saksikan oleh Kepala Joo dan Ketua Tim Seo. Kepala Joo ngakak melihatnya, sedangkan Ketua Tim Seo tambah terlihat kesal.
Keluar dari tempat pemandian, Je Ha bertemu dengan Tuang Song yang hendak masuk kamar mandi. Je Ha hendak mengingatkannya kalau lantai kamar mandi licin, namun Tuan Song tak mau dengar, alhasil dia langsung terjatuh saat masuk kamar mandi.
Seorang pria dari tim forensik memeriksa dengan teliti beberapa sisa mesin yang sudah terbakar dan dia menemukan cip disana. Pria itu pun kemudian menyimpannya dalam kantong. Tepat disaat itu datang teman kerjanya dan bertanya apa dia menemukan sesuatu, namun pria itu menjawab kalau dia tak menemukan apa-apa. Pria itu menyimpan cip yang dia temukan di dalam saku jas-nya.
Kita beralih ke ruangan rapat anggota JSS, dimana Ketua Tim Seo memperkenalkan Je Ha sebagai anggota baru pada anggota JSS yang lain dan tentu saja mereka semua merasa tak senang melihatnya. Je Ha juga mendapat nama lain sebagai anggota JSS, yaitu K2. Bertambahnya satu orang dalam anggota mereka, Ketua Tim Seo pun mengubah jadwal jam jaga mereka.
Ketika mereka semua keluar untuk melihat jadwal kerjanya, ada beberapa orang yang sengaja menyenggol kursi Je Ha. Mereka melakukannya karena mereka merasa tak senang pada Je Ha. Saat hanya berdua, Ketua Tim Seo mengatakan pada Je Ha kalau dia akan ditempatkan ditempat yang membuatnya tak membutuhkan kerjasama tim. Je Ha pun tak mempermasalahkannya.
Saat Je Ha keluar untuk melihat jadwal jam kerjanya, semua anggota tim yang lain terlihat senyum-senyum padanya. Lebih tepatnya senyum mengejek. Hmmm.. memangnya dimana Je Ha di tugaskan? Dia ditugaskan untuk shift malam di sektor C.
Dokter yang melepas gips Je Ha kemudian menelpon wanita penjaga Anna. Dia mengabarkan kalau Je Ha akan di tugaskan disana bersama wanita itu. Tentu saja wanita itu merasa senang, karena akhirnya dia punya teman pria saat menjaga Anna. Tanpa wanita itu sadari, Anna melihat wanita itu telponan.
Si dokter kemudian bertanya, siapa sebenarnya orang yang wanita itu jaga dan wanita itu hanya menjawab kalau dia menjaga seseorang yang rahasia. Dokter itu kemudian bertanya apa wanita itu mengenakan pakaian bagus, karena Je Ha sebentar lagi sampai di tempat itu. mendengar itu, si wanita langsung menutup telepon dan berganti baju.
Mendengar semua yang wanita itu katakan, Anna jadi bertanya-tanya siapa itu Kim Je Ha?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar