Senin, 07 November 2016

Uncontrollably Fond - Ep. 9 part 1

Sedikit mundur dari kejadian akhir episode 8, Eul berjalan menuju ke tepian sungai dengan banyak pikiran dan melakukan pertimbangan. Ia ingat semua moment pentingnya bersama Joon Young dan bagaimana usaha Joon Young menyatakan cinta padanya. Bahkan sesekali ingatan itu membuat pipi Eul merona hingga ia memegangi kedua belah pipinya.
Eul menghela nafas panjang, dia duduk ditepian sungai.







No Eul menghubungi Joon Young, dia mengatakan kalau untuk sekali ini saja, dia ingin mempercayai Joon Young. Joon Young bangkit dari tidurnya seketika itu pula, dia mengaku tak mendengar ucapan No Eul.

No Eul berniat mengulangi ucapannya hanya saja Joon Young menghentikan, dia ingin mendengarnya langsung dari mulut Eul.




Tak berselang lama, Joon Young menepikan mobilnya di tempat No Eul berada. Senyum lebar terulas dari bibirnya namun kebahagian itu terganjal karena rasa nyeri di kepala Joon Young tiba – tiba muncul. Pandangannya buram, tapi itu bukan alasan Joon Young untuk meninggalkan Eul. Dia malah menarik No Eul dalam dekapannya, erat.

No Eul mengernyit tak mengerti tapi Joon Young memintanya untuk diam selama beberapa menit. Saat itulah pandangan Joon Young kembali kabur hingga ia menopang tubuhnya pada tubuh Eul tapi No Eul sendiri sama sekali tak menyadari sakit yang ditunjukkan oleh Joon Young.



Di warung Bong Sook, Ji Tae datang kesana. Bong Sook bergegas menyapanya dan memberitahukan bahwa No Eul baru saja pergi. Ji Tae tak mempermasalahkannya karena dia kesana untuk menemui Bong Sook. Bong Sook memainkan rambutnya dengan malu, kenapa Ji Tae tak bilang – bilang? Dia bahkan belum mandi.

Dia bukan lagi Hyun Woo melainkan Ji Tae yang sebenarnya. Dengan dingin ia menyodorkan amplop berisi cek seribu dollar. Dia meminta Bong Sook untuk menghitung seluruh hutang Eul dan gunakan uang itu untuk melunasinya.

“Ah..?” Bong Sook masih belum paham.

“Aku tak akan kesini lagi. Aku tak akan menemui No Eul mulai sekarang.”

No Eul menegur Joon Young dengan kikuk, mereka sudah berpelukan selama lebih dari satu menit. Joon Young masih bertahan di posisinya dan meminta satu menit tambahan. Ia pun memijit kepalanya yang masih terasa nyeri.



Jung Eun tengah sibuk menyiapkan makanan, dia menuangkan saus ke atas sayuran yang ia potong dengan cantik. Dia menoleh dan terkejut melihat Ji Tae berdiri memperhatikannya tak jauh dari sana. Kapan kau datang?

“Baru saja.”

“Ini sudah sangat larut. Kenapa? Apa yang terjadi? Bagaimana....”

Pertanyaan beruntun Jung Eun segera terhenti ketika Ji Tae berjalan ke arahnya dan membungkam mulutnya dengan ciuman. What the..? Itulah bedanya kamu sama Joon Young Ahjussi..



No Eul kembali mengingatkan Joon Young kalau pelukan mereka sudah cukup lama, kalau begini terus mereka bisa semalaman seperti itu. Joon Young tersenyum nakal, dia akan sangat menyukainya kalau itu terjadi. No Eul sontak mendorong tubuh Joon Young kesal.

Joon Young menunjukkan deretan gigi putihnya jahil, dia meminta Eul mengatakan apa yang akan dia katakan ditelefon. 

“Yang aku maksud dengan percaya padamu adalah.. bukan berarti aku sepenuhnya percaya. Dan maksudku.. aku juga mencari kehidupan (bekerja) dari –mu juga dan akan jadi kerugian kalau aku tak mempercayaimu.” Jawab Eul bertele – tele.



Joon Young menatap intense ke arah Eul dengan senyum yang terus mengembang. Eul gerah menerima tatapan semacam itu, kenapa kau terus senyum?

“Karena kau cantik.” Gombal Joon Young murahan. No Eul seketika menekan kedua pipinya dengan kuat sampai bibirnya monyong.

“Kau bahkan makin cantik. Kau sangat lucu. Kau akan memukulku kalau aku meminta kecupan, ‘kan?”

No Eul sudah tak bisa menahan rasa risih tatapan Joon Young, dia akan membunuhnya. No Eul dengan canggung berjalan pergi.

“Sampai jumpa besok. Dan besoknya lagi. Dan besok – besoknya lagi.”



No Eul masih salah tingkah bahkan dia harus tersandung kesakitan. Joon Young makin senang saja melihat tingkah konyolnya.
ooOOOoo



Suasana pantai terlihat ramai dengan beberapa kru syuting yang bersiap disana. Joon Young tengah menerima riasan, sedangkan No Eul harus berjalan kesusahan karena kamera yang ia bawa berat.

Meskipun tak tega, Joon Young berusaha untuk mengabaikannya.




Disisi lain, PD –nim dari iklan itu merasa risih dengan suara bising para wartawan. Dia terus mengeluh tapi kru lain menambahkan bahwa ini semua karena bintang yang syuting hari ini adalah Joon Young dan Yoo Na.

Gook Young akhirnya bertindak. Dia membujuk para wartawan agar tenang sedikit, dia berjanji akan melakukan sesi wawancara dengan Joon Young dan Yoo Na. Para Wartawan nampaknya keberatan dan mereka ngedumel sendiri karena cuaca dingin hari ini.




Syuting kembali berlangsung dan kehadiran drone yang terbang diudara telah menghentikan jalannya syuting sejenak. PD –nim berteriak agar pengendali drone untuk mengalihkannya dari lokasi syuting Joon Young.

Pengendali drone mencoba menerbangkannya ke arah lain hanya saja mereka hilang kendali. No Eul yang tadinya sedang bejongkok tiba – tiba berdiri hingga drone yang terbang menubruk kepala Eul. Eul meringis kesakitan disana.

Joon Young khawatir sebenarnya hanya saja lagi – lagi dia tak bisa membantu Eul.


Eul masih saja memegangi kepalanya yang sakit saat sesi wawancara. Joon Young pun tak bisa melepaskan pandangannya pada No Eul.

Seorang wartawan bertanya bagaimana perasaan Yoo Na dan Joon Young saat hubungan mereka muncul ke publik. Yoo Na berwajah sumringah, ia melirik ke arah Joon Young hanya saja dia tak tampak ada niatan untuk menjawab. Akhirnya Yoo Na yang berbicara, ia meminta maaf telah membuat semua rekan wartawan datang jauh – jauh kesana. Mereka berdua akan saling mendukung satu sama lain.

“Bagaimana dengan anda, Shin Joon Young?”


Joon Young seolah enggan untuk menjawab hanya saja CEO Namgoong memberi kode agar ia berbicara.

“Kami berdua selebriti dan publik figure. Tapi sebelum itu, aku percaya bahwa kami juga punya hak untuk menerima perlindungan atas kehidupan pribadi kami. Aku tak mengerti kenapa semua orang bergosip tentang kehidupan pribadiku dan kenapa orang yang aku cintai harus menerima komentar negatif ketika dia tak melakukan sesuatu yang salah.” 

Joon Young meminta mereka berhenti mengorek kehidupan cintanya. Dia juga tak ingin melakukan interview semacam ini lagi. Joon Young pergi meninggalkan tempat interview tanpa memperdulikan reaksi wartawan.


No Eul membenahi kamera setelah Joon Young pergi tapi seorang wartawan bertanya padanya. Mereka meminta pendapatnya tentang aksi Joon Young yang telah membuat masyarakat membuat stigma buruk pada No Eul sebagai wanita mata duitan. No Eul tersenyum kikuk, dia tak punya apa – apa untuk dikatakan.

“Apa mungkin mereka menggunakan Yoo Na sebagai tameng. Joon Young mungkin saja setuju dengan rencana agensi, sehingga mereka bisa menjaga No Eul. Mungkin dia membodohi kita lagi.” Sahut wartawan wanita lain.

“Anda kelewatan.” Ucap Yoo Na.

No Eul akhirnya angkat bicara dan mengatakan bahwa dia punya seseorang yang dia cintai bahkan lebih keren dibandingkan Joon Young. Wartawan jelas kasak kusuk mendengar penuturan No Eul yang sulit dipercaya.

“Aku yakin Joon Young adalah selebriti besar tapi dia bukan tipeku. Dan asal kalian tahu, aku fans berat Seo Yoon Hoo.” Pungkas No Eul.



Bodoh! Bodoh! Bodoh! Akhirnya No Eul merutuki mulutnya yang suka terlewat lemes sampai dia tak bisa menjaga ucapannya. Dia menyesal harus menyebut nama Seo Yoon Hoo dan sekarang seluruh berita online menjadikan itu sebagai headline mereka.

Joon Young dengan menggunakan syal menutupi wajah masuk ke mobil No Eul. No Eul jelas saja khawatir, ia takut kalau sampai ada wartawan yang memegoki mereka.

“Jadi kau fans Seo Yoon Hoo? Dia gila dan juga playboy. Aku bukan tipemu? Lalu apa tipemu? Aku akan berusaha menjadi tipemu.”

No Eul terus meminta Joon Young keluar dari mobil.

“Kau takut kalau mereka tahu bahwa faktanya aku adalah tipemu? Dan fakta kalau kau menyukaiku?”



No Eul putus asa sehingga menelfon Gook Young untuk menjemput Joon Young. Tapi Joon Young langsung merebut ponselnya. 

“Apapun yang terjadi padaku hari ini tergantung padamu.” Ucap Joon Young meninggalkan mobil No Eul.

“Dasar bayi!” keluh No Eul. Dia melirik ke arah kursi mobil samping, ada sosis yang bertuliskan No Eul di toplesnya.

ooOOOoo


Ji Tae tengah melihat – lihat beberapa cincin. Pelayan menawarkan bantuan untuk memilihkan cincin. Ji Tae mengaku kalau dia memang tak terlalu tahu masalah cincin. Dia hanya ingin memilihkan cincin sebagai hadiah ibu yang akan keluar dari rumah sakit.

Ponsel Ji Tae berdering dan ia pun bergegas menerimanya.
ooOOOoo




Eun Soo tengah bertemu dengan seorang pria bernama Hyun Gil. Dia mengungkapkan rasa tak percayanya pada Eun Soo karena Hyun Joon telah mengkhianatinya. Bahkan setelah mereka berteman selama 50 tahun.

“Bukankah ini kurang dari satu bulan setelah aku mengirimkan uang?” tanya Eun Soo ramah.

Hyun Gil mengaku alasannya menemui Eun Soo karena dia hanya penasaran dengan kondisi keluarga mereka. Hyun Joon seolah sudah memutus tali saudara diantara mereka. bahkan saat keponakannya mabuk dan memukul orang, seharusnya Hyun Joon hanya berbicara dengan polisi saja tapi dengan keras dia menolak. Putra Hyun Gil pun dipenjara karena itu. Eun Soo mengatakan bahwa sebagai anggota kongres, Hyun Joon tak bisa begitu saja ikut campur.

“Wah, kau memang wanita pengertian. Aku bodoh sampai tak berfikir sejauh itu.” ucap Hyun Gil sarkatis.



Hyun Gil mengungkit masalah Ibu Joon Young yang harusnya bersama dia saja. Eun Soo marah karena menyebut orang itu dihadapannya. Hyun Gil mengaku kasihan pada Ibu Joon Young yang sudah memberaskan putra Hyun Joon. Dia menyesal telah menjauhkan Ibu Joon Young dengan Hyun Joon hanya karena permintaan Eun Soo.

Eun Soo mulai gugup, dia mengaku ada pertemuan lain dengan seseorang. Dia pun menyodorkan amplop untuknya.



Melihat isi amplop hanyalah satu juta won, Hyun Gil mengatakan kalau dia bukanlah pengemis. Dia merasa semakin kasihan dengan Hyun Joon. Setelah putranya menjadi selebriti kenamaan tapi dia sama sekali tak tahu. Ia malah mengakui anak orang lain sebagai anaknya. Betapa menyedihkan!
“Hyun Gil!” bentak Eun Soo yang sudah berada dibibir pintu.



Eun Soo keluar dari ruangan dengan hati gelisah, dia menghubungi Tuan Kim agar segera mengirimkan uang pada Hyun Gil sebesar tiga ratus ribu dolar dan jangan sampai Hyun Joon tahu. Tapi saat itu juga langkah Eun Soo terhenti karena kini Ji Tae berdiri tak jauh darinya.

Eun Soo membeku. Ji Tae merebut ponselnya lalu memperingatkan agar Tuan Kim jangan sampai mengirimkan uang sepeserpun atau dia tak akan tinggal diam.

ooOOOoo



Eun Soo gemetaran, dia berusaha untuk melepas kalungnya tapi tak berhasil. Akhirnya Ji Tae datang membantu. Eun Soo bertanya seberapa banyak yang Ji Tae ketahui. Jia Tae mengaku telah mengetahui sebanyak yang ibunya tahu, semuanya. Bahkan dia tahu kalau Joon Young adalah putra ayahnya.

Tangan Eun Soo makin bergetar kuat. Ji Tae meraihnya dan menatap penuh kasih sayang pada Eun Soo, dia memintanya untuk memberitahukan kebenaran dan tentang Paman Hyun Gil yang mengancamnya. Katakan semuanya pada Ayah.

Eun Soo menolak karena takut Hyun Joon meninggalkan dia. Dia yang sudah melakukan semuanya dan menjadikannya seperti sekarang. Kalau dia terus bersama Young Ok maka dia tak akan lolos dari kesengsaraan. 



Ji Tae kembali memohon. Eun Soo kekeuh menolak, dia yakin Hyun Joon akan kembali pada Young Ok. Karena dalam mimpinya saja, dia tak pernah lupa. Apalagi kalau tahu dia punya anak dari Young Ok.

Ji Tae berdiri dengan sedih bercampur marah dan kecewa, “Aku... anaknya juga. Meskipun aku tak punya hubungan darah, tapi aku anaknya juga.” T_T


Episode 9 - part 2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar