Rabu, 09 November 2016

The K2 - Episode 8 Part 2

Ahjumma keluar dan meminta semua orang agar tidak mengambil gambar dengan menggunakan cahaya flash, dengan alasan Anna tidak menyukainya. Mereka semua pun setuju melakukannya.
Seorang pria dengan tembakan lengkap sudah bersiap di tempat parkiran dan mengarahkan tembakannya ke arah rumah persembunyain. Dia kemudian berkata, “Station 1. Siap!”
Tiba-tiba Je Ha muncul dan langsung membuat pria itu pingsan dengan sekali serangan. Di dalam rumah Anna masih merasa cemas melihat begitu banyaknya orang yang ingin bertemu dengannya. Ahjumma muncul dan berkata kalau sekarang giliran Anna yang muncul. Sebelum keluar, Anna melihat Je Ha dari luar jendela. Dia melihat Je Ha memberi tanda “Eoreoum” yang berarti diam atau beku. Mendapat kode itu, Anna pun diam di tempatnya.
Salah satu pasukan sudah bersiap mengarahkan tembakannya pada Anna yang terlihat di depan jendela. Je Ha kembali muncul dan membuat pria itu juga pingsan. Setelah berhasil membuat pria itu pingsan dan menyingkirkan tembakannya, Je Ha kembali memberi kode pada Anna. Dia memberi kode, “Ding” yang berarti boleh bergerak.
Sekarang adalah waktunya Anna untuk keluar rumah, sebelum keluar Anna berdoa sejenak untuk menenangkan hatinya.
Je Ha akhirnya bertemu dengan si Kapten. Ingin bertarung dengan cara yang adil, si kapten membuang pistolnya. Setelah itu mereka langsung berkelahi. Di sisi lain, Anna keluar rumah dan semua orang langsung mengambil gambarnya. Seperti yang sudah di janjikan, mereka mengambil gambar Anna tanpa menggunakan flash. Pria yang memberitahu alamat tadi, langsung memberi instruksi pada semuanya untuk diam karena Anna akan berbicara.
Setelah semuanya tenang dan Anna kemudian memperkenalkan diri sebagai putri Um Hye Rin, seorang bintang film dan namanya dia adalah Go Anna. Mendengar suara Anna, semuanya menjadi senang. Tepat disaat itu, Yoo Jin dan Dong Mi sampai. Yoo Jin langsung terkejut melihat Anna berdiri di depan banyak orang.
Je Ha masih bertarung dengan si kapten dan si kapten berhasil melukai pipi Je Ha dengan menggunakan sepatunya. Hmmm…. mereka berdua sama-sama kuat dan hebat.
Reporter Park bertanya apa Anna adalah malaikat Barcalona? Anna menjawab kalau dia bukan malaikat, tapi dia memang pernah tinggal di Barcalone. Mendengar itu, semua orang jadi yakin kalau Anna memang adalah “Malaikat Barcalona”. Yoo Jin bertambah panik dan langsung menuju ke kerumunan.
Je Ha masih berjuang melawan si kapten dan dia berhasil mematahkan tangan si Kapten, tapi si kapten juga berhasil menendang kepala Je Ha dengan lututnya, sehingga membuat Je Ha merasa pusing.
Yoo Jin dan Dong Mi bergabung dengan rombongan. Tepat disaat itu, reporter Park kembali bertanya, dia bertanya tentang siapa ayah Anna. Mendapat pertanyaan itu, Anna terdiam, Yoo Jin tegang dan Tuan Park langsung menyuruh pasukannya untuk menembak Anna, namun dia tak mendapat jawaban dari sii penembak. Ya, karena si penembak lagi tidur nyenyak, eh salah.. dia sudah pingsan karena Je Ha.
Si Kapten dan Je Ha sendiri masih sibuk bertarung, mereka berdua sama-sama kelelahan karena mereka berdua sama-sama kuat. Tak ada jawaban dari penembak yang menggunakan senapan manuver, Tuan Park kemudian menyuruh pasukan yang sudah masuk ke dalam kerumunan untuk beraksi.
Semua posisi mereka sudah diperkirakan oleh Je Ha, karena ternyata di dalam kerumunan, Je Ha sudah menempatkan Mi Ran untuk berjaga-jaga. Saat pria yang diperintahkan sudah mengeluarkan pisau dan hendak berjalan mendekati Anna, Mi Ran langsung melumpuhkannya.
Anna mengaku pada semuanya kalau dia adalah orang Korea dan ayahnya adalah…. mendengar Anna hendak menyebutkan siapa ayahnya, Yoo Jin langsung panik dan menggelengkan kepalanya saat Anna melihat ke arahnya.
“Ayahku… adalah direktur, Go Joon Ho,” jawab Anna.
Yoo Jin langsung menatap marah pada Anna. Dalam hati dia bertanya apa yang sedang Anna lakukan. Seperti bisa bertelepati, Anna menjawab dalam hati, “Siapa yang tahu? Aku yakin kau akan segera tahu.”
Tak mau Anna melakukan sesuatu yang tambah membuuat Yoo Jin cemas, Dong Mi langsung mengambil gambar Anna dengan menggunakan camera flash, ntah karena ikut-ikutan atau memang sudah diinteruksi oleh Dong, sebagaian orang yang ada di sana juga mengambil gambar dengan menggunakan flash, walau sebagian yang lain menyuruh mereka berhenti karena mereka tahu Anna tidak suka.
Karena cahaya flash, Anna merasa pusing dan terduduk lemas. Kesempatan itu di gunakan Yoo Jin untuk menolong Anna dan berteriak pada yang lain untuk berhenti. Disisi lain, Je Ha berhasil mengalahkan si kapten. Dari tempatnya, dia melihat apa yang terjadi pada Anna.
Sekarang Anna sudah berada di tempat tidurnya, Je Ha kemudian masuk untuk melihatnya. Melihat Anna masih ketakutan dan menangis, Je Ha pun memilih keluar lagi dari kamar.
Di luar, Yoo Jin sedang memarahi ahjumma dan Mi Ran. Je Ha muncul dan berkata kalau mereka berdua tidak salah, karena Je Ha lah yang menyuruh mereka melakukan semua itu. Yoo Jin kemudian menghampiri Je Ha dan bertanya apa alasan Je Ha melakukan semua itu?
“Bukankah ini lebih baik daripada ia dibunuh di depan banyak orang?” tanya Je Ha balik dan Dong Mi yang menanggapinya, dia bertanya kenapa Je Ha tidak melapor terlebih dahulu.
“Figures. Jika dia dibunuh, itu sudah lebih dari sakit kepala. Yeah, kau benar. Kau mengurus dengan baik hari ini. Kerja bagus,” ucap Yoo Jin dan Dong Mi langsung mengingatkan Yoo Jin untuk tidak tertipu oleh Je Ha. Karena Dong Mi sangat yakin kalau sekarang Je Ha sedang berbohong pada Yoo Jin. Yoo Jin sendiri tak mempermasalahkannya, karena dia bisa membunuh Anna besok kalau dia mau.
Yoo Jin kemudian menyuruh Mi Ran, Ahjumma dan juga Dong Mi untuk keluar karena dia ingin bicara berdua dengan Je Ha.
“Kau telah melalui banyak hal beberapa hari terakhir. Kau menyelamatkan Parlemen Jang dari cengkeraman Park Kwan Soo… dan menyelamatkan Anna dariku. Tapi, kau tahu… kau hanya akan terus melakukan itu? Apa kau sudah menyerah dengan balas dendammu untuk Rania? Lawan kita sudah menarik pisau jadi aku ingin menarik pelatuk sekarang,” ucap Yoo Jin.
Dan sekarang Yoo Jin sudah berada di mobil. Dong Mi terus mengingatkan Yoo Jin kalau Je Ha sudah berbohong dan merencanakan semua itu. Yoo Jin menjawab kalau dia tahu semuanya.
“Apa kau bodoh? Mengapa kau mencoba memulai sebuah argumen di sana? Kau tidak bisa membedakan sekarang antara aku berpura-pura tertipu dan benar-benar ditipu? Anna punya pisau di tangannya sekarang,” ucap Yoo Jin kesal.“Malaikat Barcelona dibuat terkenal melalui media sosial oleh perancang busana asing terkenal Jean-Paul Lafelt telah terungkap orang Korea, dan mengumpulkan banyak minat. Telah terungkap bahwa Go Anna adalah putri almarhum sutradara film Go Joon Ho dan aktris Um Hye Rin. Karena ini, ia telah menerima banyak perhatian. Istri Parlemen Jang, Choi Yoo Jin, adalah walinya. Banyak yang penasaran hubungan antara keduanya,” ucap si pembawa berita dan ibu Sung Won melihat berita tersebut. Setelah mengingat-ingat nama Anna, dia kemudian menelpon seseorang.
Je Ha kembali pada pekerjaannya, yaitu memantau kamera CCTV, dia kemudian melihat Anna keluar kamar dan seperti yang Je Ha duga, Anna pergi ke genteng. Melihat Anna, Je Ha kembali teringat pada pertemuan pertama mereka di Barcalona. Dia juga teringat sangat Anna begitu senang ketika mendapatkan ramen, tapi rasa senangnya langsung hilang karena Anna tak bisa menyalakan kompor, alhasil Anna pun memakan ramennya dalam kondisi mentah. Di hari berikutnya, Je Ha sengaja menyiapkan air panas untuk Anna, berikut acarnya. Anna begitu senang sampai joget-joget karena bisa memakan ramen.
Je Ha juga teringat kembali pada Anna yang begitu ingin mendapatkan perhatian dari ayahnya. Sampai dia nekad makan ice cream stroberi, padahal dia tak bisa makan stroberi.
Anna hendak kembali ke kamar dan hampir terjatuh. Melihat itu, Je Ha reflek langsung hendak menolong tapi dia malah terpeleset. Menyadari kalah Anna tidak apa-apa, Je Ha pun merangkak pergi, namun Anna memanggilnya. Dia bertanya apa yang sedang dia lakukan di atas genteng dan apa kaki Je Ha baik-baik saja,karena sepertinya kaki Je Ha terluka.
Malu tertangkap basah sudah mengikuti Anna, Je Ha pun berkata kalau dia baik-baik saja dan memutuskan untuk pergi, namun Anna meminta Je Ha tinggal sejenak. Mereka berdua kemudian duduk berdekatan dan mengobrol.
Anna kemudian mengucapkan terima kasih pada Je Ha untuk semuanya. “Untuk pertolonganmu di stasiun Barcelona dan ramen. Dan ice cream. Dan untuk membawakan Ayah padaku. Dan untuk sebelumnya. Dan… untuk sekarang juga,” ucap Anna.
“Yah, itu… yah… Tentu saja… Tentu kau harus berterimakasih,” jawab Je Ha dan Anna tertawa mendengarnya. Je Ha kemudian berkata kalau hidup Anna akan berbeda mulai sekarang, karena Anna berhasil menarik minat bagitu banyak orang sekarang. Jadi, Anna akan bisa pergi kemanapun dan melakukan apapun yang dia mau. Selain itu, kalau Anna ingin sendiri, tak akan ada juga yang mengganggunya. Tapi seperti yang Anna ketahui, Anna tak bisa sendiri karena disaat Anna keluar ke tengah-tengah masyarakat, Anna bisa mati. Sebab satu-satunya alasan Anna masih dibiarkan hidup sampai sekarang karena Yoo Jin tak perlu merasa waspada pada Anna, tapi sekarang situasinya sudah berubah 180 derajat. Sekarang…. Anna sudah menjadi kelemahan terbesarnya Yoo Jin, Anna bisa menghancurkan dunia Yoo Jin dengan satu kata.
“Dia mungkin bersikap baik terhadapmu sekarang, tapi ketika orang kehilangan minat padamu Choi Yoo Jin akan menonton dan menunggu saat itu,” tambah Je Ha.
“Bagaimana jika aku mengatakan pada dunia bahwa Jang Se Joon adalah ayahku?” tanya Anna.
“Kau akan jadi seorang anak yang menghancurkan hidup ayahnya. Apa kau tidak masalah dengan itu?” ucap Je Ha.
“Aku mengerti sekarang. Itu sebabnya ibuku meninggal juga. Karena dia takut bahwa ayahku, politisi, akan hancur karena dia. Semua Ibu ingin pada hari dia meninggal adalah untuk Ayah datang. Seperti orang bodoh.”
“Ayahku seharusnya datang hari itu, tapi… Ayah tidak pernah muncul. Dan Ibu mulai minum. Sama seperti yang selalu dilakukannya pada malam itu ayahku tidak datang ketika ia berjanji,” cerita Anna.
Anna kecil melihat ibunya mabuk dan terus berkata kalau Se Joon harusnya datang, karena Se Joon berkata akan datang hari ini.
“Dia tidak pernah punya niat datang dengan kami ke Amerika. Siapa yang peduli tentang politisi? Apa yang begitu hebat tentang itu? Aku akan membiarkan seluruh dunia tahu sekarang. Aku tidak tertarik dalam politik!” ucap Hye Rin dalam mabuknya.
Anna kembali bercerita, “Namun, dia tidak bisa, pada akhirnya. Aku benar-benar benci melihat ibuku minum. Bau alkohol, keringat, dan air mata yang dia pancarkan. Dan melihat dia datang ke kamarku, mengambilku ke dalam pelukannya, dan menangis, itu…Itu akan membuatku berpikir, “Inilah sebabnya mengapa Ayah tidak ingin datang. ”
Anna kecil menghampiri Hye Rin dan saat Hye Rin ingin memeluknya, Anna malah melangkah mundur dan di tangan Anna ada obat tidur. Anna tak mau mendekat karena bau alkohol, jadi Hye Rin meminta maaf dengan alasan kalau dia sedang merasa sangat sedih hari ini. Jadi Hye Rin meminta Anna untuk memeluknya, namun Anna masih tetap tak mau memeluknya. Karena Anna pikir ibunya hanya bicara omong kosong pada hari itu.
Mengingat hal itu, membuat Anna menangis dan meminta maaf pada ibunya. Melihat Anna menangis, Je Ha pun merangkulnya. Dia menenangkan Anna dengan berkata kalau saat itu Anna masih kecil, jadi hal itu tidak apa-apa. Namun Anna tetap beranggapan kalau dia sudah bersikap jahat pada ibunya.
“Jika aku memikirkan… apa yang ku lakukan berikutnya, Aku…,” cerita Anna dan ternyata saat itu, Anna memberi obat tidur pada ibunya.
Melihat Anna memberinya obat tidur, Hye Rin pun bertanya, “Kau tidak suka melihat Ibu menangis, kan, Anna? Jadi, apa kau ingin aku tidur untuk waktu yang sangat lama?” dan Anna mengiyakan.
“Aku tak ingin melihatmu menangis. Aku ingin kau tidur tanpa terbangun. Ku mohon,” jawab Anna.
“Ibu juga ingin tidur dalam waktu yang sangat lama,” jawab Hye Rin.
“Ibu. Ambil ini dan tidurlah. Dan ketika Ayah tiba di sini, aku akan membangunkanmu.”
“Kapan Ayah datang? Sepertinya Ibu harus tidur untuk waktu yang sangat lama,” ucap Hye Rin dan kemudian masuk kamar.
Anna terus menangis mengingat kejadian itu dan Je Ha memeluknya agar Anna tenang. “Aku… Aku yang… Aku membunuh ibuku! Maaf! Jika aku tahu itu terakhir kali aku melihat ibuku, lalu… Maafkan aku, Ibu!” aku Anna.
Selang beberapa menit kemudian, Anna sudah berhenti menangis dan dia tertidur di pundak Je Ha.
Kepala Kepolisian menemui Kwan Soo dan memberikan apa yang Kwan Soo minta. Ternyata Kwan Soo meminta data Kim Je Ha. Kepala Kepolisian kemudian memberitahu Kwan Soo, kalau dulu Je Ha adalah tentara bayaran di Irak dan kemudian melarikan diri setelah membunuh seorang pengungsi. Mengetahui Je Ha pernah berada di Irak dan Blackstone, Kwan Soo langsung tertawa lebar. Ntah apa arti tertawanya itu? Kita tunggu episode selanjutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar