Rabu, 09 November 2016

The K2 - Episode 8 Part 1


Je Ha masuk ke kamar rawat Anna, dia membangunkan ahjumma dengan lembut dan Mi Ran dengan kasar. Dia membangunkan Mi Ran dengan cara menendang kursinya. Je Ha kemudian menyuruh ahjumma kembali ke rumah persembunyian karena Anna akan kembali juga ke sana sore ini, jadi ahjumma bisa mempersiapkan semuanya untuk Anna. Tidak hanya ahjumma, Je Ha juga menyuruh Mi Ran pulang, sedangkan Anna, Je Ha sendiri yang akan menjaganya.
Saat hanya berdua, Je Ha memberitahu Anna kalau sore ini, Anna akan kembali pulang ke rumah persembunyian, jadi kalau Anna butuh sesuatu, dia bisa mengatakannya. Karena Anna tak menjawab, Je Ha pun memutuskan keluar ruangan. Namun sebelum Je Ha keluar, Anna membuka suara dan bertanya kenapa Je Ha membawa Se Joon untuk menemuinya. Je Ha menjawab kalau semua itu karena dia tak ingin Anna mati.
“Kenapa kau peduli jika aku mati atau tidak?” tanya Anna dengan dingin.
“Apa kau tahu berapa banyak orang yang khawatir karenamu?” ucap Je Ha.
“Khawatir? Kau benar. Maaf. Karena membuat orang mengerikan sepertimu khawatir,” ucap Anna dan dengan kesal Je Ha membenarkan kalau dia dan anggota JSS yang lain memang orang jahat. Karena mereka sudah membatasi dan mengawasi Anna. Tapi Je Ha berkata kalau seharusnya Anna berterima kasih pada mereka karena mereka selalu berusaha untuk melindungi dirinya.
“Kau membuatkan ramen dan memberiku ice cream sambil berpura-pura seperti “perlindungan” ayahku? Terserah. Keluar,” ucap Anna marah.
“Baik. Sepertinya aku membuat janji bodoh untuk ayahmu,” gumam Je Ha dan pergi. Saat Je Ha sudah pergi, Anna jadi penasaran dengan janji apa yang Je Ha maksud.
Tuan Park dan Kepala Joo dipanggil ke ruangan Yoo Jin. Karena Yoo Jin marah besar pada mereka berdua yang kinerjanya tak bagus. Seperti yang Kepala Joo katakan di awal, dia bersedia untuk bertanggung jawab atas semua yang terjadi dengan cara mengundurkan diri.
“Mengundurkan diri? Kau tidak tahu apa artinya? Kau tahu apa yang bahkan diperlukan pada saat ini?” tanya Yoo Jin dan Kepala Joo menjawab kalau dia akan mengikuti semua keinginan Yoo Jin. Yoo Jin menerima pernyataan itu dan dia kemudian bertanya pada Tuan Park tentang apa yang sedang dilakukan para breng*** itu?
“Mereka telah membawa mereka dan berpura-pura untuk menyelidiki, tapi…,” putus Tuan Park.
“Tapi?”
“Yah, um, orang-orang yang mencoba membunuh parlemen menerobos pertahanan kami dan wanita di pihak mereka mengatakan menuntut parlemen atas pelecehan seksual dan dia ingin pemeriksaan silang dilakukan, sehingga…,” sambung Tuan Park dan berhenti karena Yoo Jin tertawa.
“Baik. Biarkan dia memiliki harga dirinya. Aku akan mengurusnya setelah dia dibebaskan,” ucap Yoo Jin dan kemudian dia menyuruh Dong Mi untuk membuat pengawal yang sudah mengkhianati mereka untuk menghilang tak perduli apapun, karena hanya itu satu-satunya cara agar kejadian seperti kemarin tak terjadi lagi.
“Park Kwan Soo,” sebut Yoo Jin dengan ekspresi serius.
Presdir KJG sedang menonton orasi Se Joon tentang tuntutan diadakannya penyelidikan terhadap Internasional Finance Group di Tv. Si sekretaris kemudian berkata kalau Presdir tidak perlu cemas menanggapo orasi yang Se Joon lakukan, sebab itu hanya akting.
“Karena bila dia menyentuh kita, dia juga akan….,” ucap si sekretaris, namun belum selesai dia berkata-kata, rombongan jaksa masuk dan menangkap si Presdir dengan tuduhan melanggar hukum melakui IFG dan menyimpan dana gelap. Tentu saja si presdir tak bisa berbuat apa-apa, karena jaksa datang dengan membawa surat penangkapan.
Bukan hanya menggeledah ruangan presdir, rombongan jaksa juga melakukan pernyitaan pada barang-barang yang ada di meja pegawai. Melihat semua barang di sita, seorang pegawai hendak menyelamatkan satu dokumen, namun ketahuan pihak jaksa dan langsung diambil.
Selagi kantor KJG di geledah, Se Joon pergi ke kantor polisi untuk diperiksa karena dia dituduh sudah melakukan pelecehan terhadap wanita. Di depan kantor polisi sudah banyak reporter yang hendak mewawancarainya. Mereka bertanya apa Se Joon akan bisa lolos dalam penyidikan kali ini tanpa cacat sedikitpun. Dengan tenang Se Joon menjawab kalau dia akan menjalani penyelidikan yang adil dan membuat pikiran tenang.
Di depan rumah Yoo Jin juga sudah di penuhi reporter yang mengambil gambar tentang kedatangan rombongan jaksa untuk melakukan pemeriksaan. Masuk ke dalam rumah, ternyata Yoo Jin sudah mempersiapkan semuanya, dia sudah mengepak barang-barang yang harus para jaksa bawa. Rombongan jaksa kemudian dipersilahkan untuk menikmati sandwich yang sudah Yoo Jin buat sedangkan pimpinan mereka diajak bicara oleh Yoo Jin.
Saat hanya berdua, Yoo Jin kemudian membahas tentang penyidikan Internasioan Group Finance dan si jaksa berkata kalau pimpinannya meminta dia untuk melakukan penyidikan secara menyeluruh untuk kasus tersebut, jadi dia tidak bisa membantu Yoo Jin, kalau Yoo Jin meminta dia untuk membantu pihak Internasional Group Finance karena mereka masih kerabatnya Yoo Join.
“Harap menyelidiki mereka secara ketat, dengan cara yang berimbang,” pinta Yoo Jin dan si jaksa terkejut karena perkiraannya salah. “Dan anggap saja keinginan atasanmu sebagai keinginanku, sambung Yoo Jin dan si Jaksa pun menjawab kalau dia akan melakukan yang terbaik.
Mertua Sung Won dan Ibu Sung Won membicarakan tentang penangkapan Presdir KJG, mereka bisa menebak kalau semua itu adalah ulah Yoo Jin untuk menyingkirkan mereka semua, seperti yang pernah Yoo Jin lakukan pada pamannya. Mertua Sung Won pun berkata kalau mereka bukan seperti paman Yoo Jin yang bisa dengan mudah untuk di kalahkan.
“Tapi jika dia menyentuhku atau menantuku Ketua Choi itu akan jadi hal yang sama seperti dia berkata bahwa dia akan menyerah pada pemilu. Maksudku, uang apa yang mereka miliki untuk mendanai kampanye presiden mereka sebaliknya? Dia tidak bisa menyentuh kita,” ucap mertua Sung Won.
“Dia seorang wanita kejam dan akan melakukan apapun untuk mewujudkan keinginannya,” tanggap ibu Sung Won.
“Kita masih punya waktu sekarang tetapi jika kita tidak menemukan sekutu yang stabil pada saat mereka memasuki Blue House kita bisa berada dalam bahaya,” ucap mertua Sung Won yang berencana mencari sekutu.
Berbicara tentang sekutu yang berada di Blue House, kita langsung dialihkan pada Kwan Soo yang sedang dicukur jenggotnya. Dia dicukur sambil mendengarkan berita di radio, dimana beritanya adalah tentang Internasional Group Finance yang menghadapi 6 tuduhan resmi korupsi.
“Grup Keuangan Internasional menghadapi 6 tuduhan resmi korupsi dan akan menjalani penyelidikan yang sangat ketat. Jaksa sekarang sedang di rumah Parlemen Jang calon presiden tanpa partai yang menyerukan penyelidikan untuk menyelidiki dirinya juga. Kasus ini mungkin terbukti menumpahkan banyak pada keadaan politik saat ini,” ucap si pembaca berita dan tepat disaat itu sekretaris Kwan Soo masuk dan dia langsung mematikan radio-nya.
Si Sekretaris kemudian memberitahu Kwan Soo kalau orang-orang di IFG semuanya adalah sponsor mereka. Kwan Soo kemudian bertanya bagaimana dengan orang-orang mereka yang ada di dalam, si sekretaris menjawab diantaranya ada Parlemen Kim, Parlemen Heo, dan Parlemen Song. Mendengar itu, Kwan Soo langsung kaget.
“Sudah jelas penyelidikan ini sedang dilakukan karena perintah seseorang,” ucap si sekretaris.
“Wow. Aku menduga ini, tapi masih terasa sangat menyengat,” jawab Kwan Soo dan si sekretaris yakin kalau semua itu akan menyebabkan parlemen di pihak mereka terguncang. Sebelum menanggapi ucapan si sekretaris, Kwan Soo menyuruh tukang cukurnya keluar.

“Min Chul. Apa kau pikir Jang Se Joon ditakdirkan untuk memiliki umur panjang? Atau apa hanya kita yang tidak beruntung?” tanya Kwan Soo dan Min Chul menjawab kalau dia pikir pihak Se Joon punya orang luar biasa di pihak mereka dan orang yang Min Chul maksud adalah orang yang menargetkan Kwan Soo terakhir kali.
“Oh, maksudmu di pintu putar?” tanya Kwan Soo dan orang yang dimaksud dengan pintu putar adalah Je Ha. Ya, apa yang MinChul katakan benar, mereka gagal menjebak Se Joon karena Je Ha yang berhasil menyelamatkannya.
Rombongan jaksa keluar rumah Yoo Jin dengan membawa kotak-kotak yang sudah Yoo Jin persiapkan.
Kwan Soo menelpon seseorang yang dia panggil dengan sebutan “Kanselir Park” untuk meminta bantuan, namun Kanselir Park menolak, dia menyuruh Kwan Soo untuk meminta bantuan pada orang yang punya kekuasaan lebih tinggi darinya. Tentu saja hal itu membuat Kwan Soo kesal dan dia kemudian bertanya tentang jalannya penyelidikan polisi untuk kasus Se Joon.
Min Chul menjawab kalau polisi sulit mendakwa Se Joon. Mendengar hal itu, Kwan Soo bertambah kesal dan marah, sedangkan Min Chul hanya bisa meminta maaf.
“Tidak, tidak. Aku tak bisa hanya meninggalkan hal seperti ini. Aku berencana menyimpan kartu truf untuk nanti tapi ku kira aku harus menggunakannya sekarang,” ucap Kwan Soo. Hmmm… apa kartu truf yang dia maksud? Yuk lanjut sinopsisnya…..
Seorang wanita membahas tentang kemunculan “Malaikat” di Korea dan postingan itu langsung mendapat banyak tanggapan dari pengguna internet yang lainnya. Ada yang berkata kalau “Malaikat/Anna” muncul di Seochon dan di Dream Forest.
“Fokus dan hubungi aku jika kau melihatnya,” tulis wanita itu yang sepertinya sangat ingin tahu keberadaan si Malaikat.
Salah satu pria yang bekerja jadi pramusaji kemudian menulis, “Bagaimana dengan Naegok-dong?”
Dan dia mendapat balasan, “Kau satu-satunya yang mengatakan kalau kau melihatnya di sana. Menyerah, OP.”
Membaca itu, si pria langsung mengeluh karena dia pikir dia memang benar-benar melihat si Malaikat disana.
Dong Mi kemudian memberitahu Yoo Jin tentang foto Anna yang kembali menuai heboh di internet. Melihat itu Yoo Jin langsung terlihat khawatir dan Dong Mi berpikir kalau sudah waktunya bagi Yoo Jin untuk membuat keputusan.
Anna sedang dalam perjalanan menuju rumah persembunyian bersama Je Ha. Dia kemudian teringat ada kata-kata Je Ha yang berkata kalau Anna seharusnya mengucapka terima kasih pada anggota JSS yang berusaha melindunginya, dia juga teringat ketika Je Ha begitu berusaha menolongnya saat dia memakan ice cream stroberi. Anna terlihat merasa bersalah karena sudah marah pada Je Ha, padahal Je Ha sudah sangat baik padanya.
Anna kemudian menanyakan tentang janji yang sudah Je Ha buat dengan Se Joon. Awalnya Je Ha malas membahas dan karena Anna mengatakan hal itu dua kali sambil berteriak, Je Ha menjawab pertanyaan Anna. Je Ha berkata kalau Se Joon meminta dia untuk menjaga Anna dan Je Ha menyanggupinya. Je Ha menambahkan kalau mulai sekarang tak akan ada lagi yang bisa menyentuh Anna, bahkan Yoo Jin sekalipun.
Mendengar itu, Anna pun menanggapi kalau tak ada yang meminta Je Ha untuk melakukan hal tersebut. Tak mau ambil pusing, Je Ha pun menyuruh Anna untuk memilih sendiri, mau di jaga atau tidak. Kalau Anna berkata tidak, maka Je Ha tidak akan menjaganya. Anna-pun mengiyakan dan mereka kemudian sama-sama diam.
Di kantor berita online, seorang sedang memperhatikan foto Anna yang merupakan Malaikat Barcelona. Pada temannya, reporter itu berkata kalau si Malaikat sepertinya orang Korea, namun temannya berkata kalau menurut dia hal itu tidak cukup bagus untuk sebuah artikel. Reporter itupun percaya saja, namun saat sudah meninggalkan meja si reporter, temannya itu terlihat senang.
Kembali lagi pada Anna dan Je Ha. Anna kemudian mengucapkan terima kasih karena Je Ha sudah mau mendengarkan permintaan Se Joon dan juga sudah membuuat Se Joon menemuinya, sehingga Anna bisa mengetahui kalau selama ini Se Joon sudah membuang dirinya dan juga ibunya.
Mendengar itu, Je Ha dengan tegas menyuruh Anna untuk tidak menjadi gadis cengeng. Je Ha berusaha menjelaskan kalau Se Joon memang politis yang mengerikan, namun dia tidak mencampakkan Anna, karena kalau memang sudah mencampakkan Anna, maka Anna tidak akan hidup sampai sekarang.
“Karena Choi Yoo Jin tidak pernah menggantungkan nasibnya pada ketidakpastian. Itu sebabnya kau harus bersikap dewasa sekarang. Jika kau ingin bertahan hidup setelah bermusuhan dengan Choi Yoo Jin,” ungkap Je Ha dan Anna terdiam mendengarnya.
Reporter tadi mendapat sebuah notifikasi yang berisi sebuah artikel tentang Malaikat Barcelona dan ternyata yang memposting adalah temannya tadi. Tentu saja si reporter kesal karena sebelumnya, si teman mengatakan padanya kalau cerita tentang Malaikat Barcelona tak cocok di jadikan sebuah artikel.
Pria yang mengatakan kalau Anna ada di Naegok-dong, benar-benar melihat Anna dengan mata kepalanya sendiri. Dia melihat Anna di dalam mobil yang dikemudikan oleh Je Ha. Tak mau kehilangan kesempatan untuk mencari tahu tentang Malaikat Barcelona, pria itu pun langsung mengikuti mobil yang mambawa Anna.
Sampai di depan rumah, Je Ha membukakan pintu mobil dan Anna keluar. Dengan cepat pria itu langsung mengambil foto Anna bersama Je Ha. Anna dan Je Ha menyadari apa yang pria itu lakukan. Setelah menyuruh Anna masuk kembali dalam mobil, Je Ha langsung mengejar pria itu dan melihat ponselnya. Tahu kalau pria itu membuntuti dan mengambil foto Anna gara-gara postingan tentang Malaikat Barcelona, Je Ha pun jadi terpikirkan sesuatu.
Tahu kalau pria itu bukan orang jahat, Je Ha pun membiarkannya pergi. Dan saat berjalan kembali menuju mobil, Je Ha kembali teringat pada kata-kata Kepala Joo yang berkata, “Demikianlah nasib Anna. Lebih baik membiarkan dia mati daripada mengekspos keberadaannya pada dunia.”
Dan Tuan Song juga pernah berkata, “Astaga. Aku tidak yakin bila Choi Yoo Jin akan membiarkan dia hidup jika ia terus bertindak seperti ini.”
Je Ha kembali membukakan pintu mobil untuk Anna dan Anna langsung bertanya siapa pria tadi, namun Je Ha tak memberitahunya apapun. Sebelum masuk rumah, Je Ha kemudian mengajari Anna permainan “Eoreum dan Ding”. Dimana Eoreum yang berarti diam dan di simbolkan dengan tangan tertutup dan ding yang berarti boleh bergerak yang di simbolkan tangan terbuka.
Dengan polosnya, Anna mengikuti semua perintah yang Je Ha katakan. Saat Je Ha berkata Eoreum, Anna diam dan saat Je Ha bilang ding, Anna bergerak. Bahkan saat Je Ha meminta Anna untuk duduk, Anna benar-benar jongkok. Tapi ternyata Je Ha hanya mengerjai Anna saja, karena saat Anna memintanya diam, Je Ha tetap berjalan pergi.
Tuan Song sudah berada di telepon umum. Dia diminta Je Ha untuk menghubungi surat kabar dan memberikan sedikit informasi pada mereka tentang Anna. Walaupun awalnya ragu, Tuan Song tetap melakukannya. Dia memberitahukan kalau Anna adalah anak Um Hye Rin, seorang bintang film.
Pria yang mengambil foto Anna tadi langsung menguploadnya ke internet dan tentu saja apa yang dia upload langsung mendapat banyak komentar. Bukan hanya mengupload foto, pria itu juga memberikan alamat lengkap rumah persembunyian Anna.
Apa yang sudah pria ini lakukan? Kenapa dia berani melakukan semua itu? Padahal tadi ponselnya sudah di minta oleh Je Ha.
Flashback!

Je Ha menyuruh pria itu untuk memposting foto Anna di internet plus alamat lengkap rumahnya. Kalau pria itu berhasil mengumpulkan sekelompok orang di depan rumah dalam waktu satu jam, maka Je Ha akan mengizinkan pria itu berfoto dengan Anna.
Flashback End
Pria itu merasa puas dengan apa yang dia lakukan.

Di rumah Yoo Jin terlihat cemas. Tak lama kemudian Dong Mi masuk dan menunjukkan artikel tentang Anna dan salah satu nitizen memberitahu alamatnya. Yoo Jin langsung berteriak agar mereka memindahkan Anna sekarang juga, tapi hal itu tak bisa dilakukan sekarang, karena para nitizen dan wartawan sudah mengelilingi rumah itu.
Apa yang diminta Je Ha pada pria itu benar-benar terwujud. Kurang dari 1 jam, halaman rumah persembunyian sudah penuh dengan orang. Je Ha kemudian memberitahu semua rencananya pada Anna, Ahjumma dan Mi Ran.
Yoo Jin menelpon Tuan Park sambil jalan dan ternyata Tuan Park juga sedang dalam perjalanan menuju rumah persembunyian Anna. Karena apa yang akan mereka lakukan lumayan berbahaya, Tuan Park pun hendak melakukan negoisasi dengan Yoo Jin. Tentu saja Yoo Jin tak mau, dia kemudian menyuruh Dong Mi untuk menelpon Kapten pasukan ofensif yang saat itu berada tepat di samping Tuan Park. Entah apa yang dikatakan Dong Mi pada si Kapten, tiba-tiba si Kapten mengeluarkan pistolnya. Takut dibunuh, Tuan Park pun tak jadi membuat kesepakatan dengan Yoo Jin, dia akan melakukan apapun yang Yoo Jin perintahkan. Karena Tuan Park sudah berkata seperti itu, si Kapten pun memasukkan kembali pistolnya.
Reporter Park juga ikut berkumpul di depan rumah Anna, dia kemudian menelpon temannya dan meminta untuk di caritahukan siapa pemilik rumah yang ditempati Anna, juga hubungan si pemilik dengan Um Hye Rin.
Mi Ran menelpon Kepala Joo dan bertanya apa yang harus mereka lakukan. Dengan marah Kepala Joo menjawab agar mereka mengunci pintu dan menunggu.
Dari atas, Je Ha melihat kumpulan orang-orang yang datang dan juga kondisi sekeliling rumah. Dia bahkan menggunakan teropong untuk melihat sekeliling dengan jelas. Tepat disaat itu, Kepala Joo menelpon dan memberitahu Je Ha kalau Tuan Park bersama pasukan sedang menuju ke rumah itu, sedangkan Se Joon sedang berada di kantor kejaksaan dan Kepala Joo sendiri juga tidak bisa datang ke sana.
“Hati-hati. Nasib Anna ada di tanganmu sekarang,” pesan Kepala Joo dan kemudian menutup telepon.
Di dalam mobil, Tuan Park menginteruksikan pada pasukan yang di bawa, agar mereka langsung menembak Anna, ketika Anna mulai membahas tentang ayahnya. Selain itu, Tuan Park menyuruh mereka untuk tidak menyebut nama Tuan Park kalau mereka sampai tertangkap.
Je Ha dengan tergesa-gesa naik ke kamar Anna dan menyuruh Anna untuk tidak perlu khawatir, karena Anna bisa melakukannya.
Yoo Jin dalam perjalanan menuju rumah persembunyian Anna dan dia terlihat sangat tegang dan cemas. Rombongan Tuan Park sudah sampai dan para pasukan langsung menyebar ke posisi mereka masing-masing.
bersambung
Itu adalah disaat reporter yang satu melihat postingan artikel dari reporter yang lain.
Sedangkan ini, adalah saat foto dimana Anna dan Je Ha di ambil. Dimana kejadiannya setelah reporter memposting artikel.
Komentar:
Hmmm…… pengen berkomentar sedikit, sepertinya untuk episode The K2 ini ada sedikit salah alur menurutku. Kita melihat reporter sudah memposting artikel tentang Anna dimana ada foto Anna dan Je Ha, sedangkan foto itu diambil setelahnya. Setelah artikel itu di terbitkan oleh si reporter.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar