Selasa, 08 November 2016

The K2 - Episode 6 Part 1



Pintu lift terbuka dan dia berada di ruangan aneh, tempat itu hanya ada jalan lurus seperti lorong dengan dinding yang bercahaya di sampingnya. Tanpa tahu tempat apa itu, Je Ha terus berjalan dan masuk lagi ke sebuah ruangan, dimana saat masuk ke ruangan itu dia harus melakukan pemeriksaan sensor sidik jari tangan dan mata.
Dari ruangan itu dia melihat Yoo Jin sedang melakukan rapat bersama Dong Mi, Kepala Joo dan Tuan Park di ruangan lain. Tak mau mengganggu, Je Ha pun menunggu sampai mereka selesai.
Apa yang Yoo Jin rapatkan? Ternyata dia sedang merencanakan hal-hal untuk menghancurkan hidup dari orang-orang yang sudah berusaha menghancurkannya. Untuk orang yang bernama Kim Soo Young, Yoo Jin ingin dia kehilangan pekerjaannya sebagai profesor.
“Dan nyatakan bahwa perannya dalam pemilu kali ini dipertanyakan. Dan mintalah sekitar tiga miliar won sebagai biaya penyelesaian. Ini akan sulit baginya untuk mencari pekerjaan baru nanti. Aku yakin bahwa dia memiliki banyak pinjaman yang buruk,” ucap Yoo Jin dan Tuan Park berkata kalau mungkin dengan kurangnya bukti akan sulit bagi mereka untuk memenangkan kasusnya. Yoo Jin pun tak mempermasalahkannya, karena tujuan dia melakukan semua itu, bukan untuk menang, melainkan untuk merusak reputasi Kim Soo Young.
“Pastikan kau memblokir semua pilihan baginya agar tidak bisa mendapat pekerjaan di mana pun,” perintah Yoo Jin pada Tuan Park dan mereka kemudian beralih pada orang yang selanjutnya. Dan orang selanjutnya adalah Direktur Go Yoon Young.
Yoo Jin kemudian bertanya pada komputernya tentang hal-hal yang berhubungan dengan Go Yoon Young. Si komputer menjawab kalau tak banyak hal yang tercatat tentang Yoon Young, dia hanya pernah di tuduh melakukan sesuatu, namun tak ada dakwaan untuk hal tersebut.
“Apa itu?” tanya Yoo Jin.
“Sebuah rekaman dari video chating yang diajukan sebagai bukti,” jawab komputer.
“Apa kau punya videonya juga? Putarkan itu untuk kami,” pinta Yoo Jin dan videonya pun diputar. Ternyata itu adalah video skandal Yoon Young. Merasa jijik melihatnya, Yoo Jin pun menyuruh si komputer untuk mematikannya.
“Rilis video itu dan buat semua orang berpikir bahwa ia orang yang cabul. Dan dapatkan kesaksian dari seseorang yang mengatakan bahwa ia melakukan pencabulan. Ini akan sangat sempurna,” ucap Yoo Jin dan Dong Mi mengiyakan.
“Tunjukkan video itu ke anak-anaknya lebih dulu sebelum merilisnya ke seluruh dunia,” perintah Yoo Jin dan perintah itu membuat Kepala Joo dan Tuan Park sedikit keberatan, namun mereka tak berani mengatakannya. Melihat ekspresi tak suka mereka, Yoo Jin pun berkata kalau anak Yoon Young juga pernah tertangkap dalam skandal video sex.
“Nyonya. Hanya dengan menunjukkan anak-anaknya video tindakan ayah mereka yang seperti ini….,” ucap Kepala Joo
“Mereka mungkin ingin bunuh diri atau mungkin mereka tidak bisa melaluinya dengan sesuatu yang lemah seperti ini. Aku memikirkan tentang hal ini saat pertemuan keluarga di pemakaman. Metode mematikan yang mana yang paling sangat menyakitkan? Dan…”
“Ya. Kami akan melakukannya seperti yang anda katakan secepatnya, Nyonya,” jawab Dong Mi dan Yoo Jin melihat keluar, dia melihat Je Ha sudah datang dan menunggu diruang tunggu.
Jung Ran masuk dengan buru ke kamar ahjumma yang saat itu sedang menonton Let’s Fight Ghost. Saat di tanya kenapa, Jung Ran hanya tertawa senang dan menyebut nama Je Ha.
Mereka berdua kemudian pindah ke ruang tengah untuk meneruskan obrolan. Jung Ran memberitahu ahjumma kalau Je Ha di undang ke Cloud Nine dan hal itu tambah membuat Jung Ran menyukai Je Ha, secara dia sudah naik pangkat di usia muda. Jung Ran pun berjanji pada diri sendiri untuk menjadikan Je Ha sebagai miliknya.
Dengan ekspresi tak senang, ahjumma berkata kalau Jung Ran tak punya kesempatan untuk melakukan semua itu, karena Je Ha tak akan kembali ke Zona C. Sambil berjalan pergi, Ahjumma berkata kalau tak ada yang mengawasi kamera malam ini. Jadi dia berpesan pada Jung Ran untuk tidak melakukan hal-hal konyol seperti sebelumnya dan lindungi Anna.
“Sialan,” ucap Jung Ran kesal karena kesempatan dia untuk mendekati Je Ha jadi hilang.
Tanpa mereka berdua sadari, Anna mendengar percakapan mereka. Berkat si Ahjumma, Anna jadi tahu kalau tak ada orang yang mengawasi kamera CCTV. Hmmm…. sepertinya Anna punya sebuah rencana.
Selesai rapat, Yoo Jin pun mempersilahkan Dong Mi, Tuan Park dan Kepala Joo keluar ruangan. Di luar, Kepala Joo langsung menghampiri Je Ha dan menyuruhnya masuk untuk menemui Yoo Jin. Sedangkan Tuan Park dan Dong Mi melihat dengan tatapan tak senang pada Je Ha.
Je Ha masuk dan Yoo Jin mempersilahkannya duduk. Namun Je Ha tak lansung duduk, dia malah mengomentari ruangan khusus yang dibuat oleh Yoo Jin agar terhindar dari penyadapan. Je Ha kemudian bertanya apa sebutan untuk ruangan itu, A atau B dan Yoo Jin menjawab kalau ruangan itu adalah zona D. Yoo Jin sedikit menambahkan kalau tak ada yang bisa mendengar apapun yang terjadi di ruangan itu, bahkan suara tembakan.
“Jadi, apa yang ingin kau beritahukan padaku saat kau meneleponku dalam perjalanan ke sini?” tanya Je Ha dan Yoo Jin mengaku kalau dia ingin mendengar semua tentang Je Ha..
“Kisah seseorang yang masuk ke sarang musuh tanpa perintah. Kisah seseorang yang bahkan berpikir untuk membawakan payung untukku. Dan kisah hidup seseorang yang masih membawa sarung tangan ke manapun saat ini. Aku ingin tahu,” aku Yoo Jin dan Je Ha pun ingin tahu kenapa dia menjalani hidup seperti itu.
“Aku mendengar tentang hidupmu di militer dari Kepala Joo. Baiklah. Sekarang ku ingin mendengar apa yang terjadi padamu di Irak. Kami akan segera melakukan perburuan pada Park Kwan Soo. Apakah itu alasan yang cukup baik untukmu? Aku yakin kau juga menyadari hal ini, tapi ruangan ini benar-benar kedap suara. Tak seorang pun di dunia ini bisa mendengar perkataan apapun yang kita katakan di ruangan ini,” ucap Yoo Jin dan Je Ha bertanya siapa orang yang mendengar percakapan mereka melalui mic yang menyala?
“Saudara cerminku,” jawab Yoo Jin. “Dia seperti cermin penyihir. Cermin, cermin.Siapa orang paling cantik di dunia ini?Kau tahu dongeng, bukan?” tanya Yoo Jin dan Je Ha tertawa mengejek. “Kenapa kau memberiku tatapan seakan-akan aku orang gila?” tanya Yoo Jin yang kemudian mempraktekkan kalau dia punya cermin seperti yang ada di dogeng.
“Cermin, cermin.Siapa orang paling cantik di dunia ini?” tanya Yoo Jin dan si cermin menjawab, “Putri Salju”.
Kita beralih ke Anna yang menonton berita tentang ayahnya, di mana sang ayah akan mendatangi gereja katholik di Ayang-dong besok siang untuk merayakan peringatan 5 tahun disana. Mendengar informasi itu, Anna langsung melihat ke arah kamera CCTV.
Yoo Jin keluar ruangan dan memberitahu Je Ha kalau cerminnya itu adalah sebuah Al. Dia adalah Al yang bekerja dengan perintah suara dan sudah banyak terpasang di ponsel masyarakat saat ini. Namun cermin milik Yoo Jin tentu saja jauh lebih cerdas daripada milik orang-orang.
“Aku yakin kau sedang menebak-nebak sekarang, tapi tempat ini seperti otak dari JSS.Di sinilah kami mengumpulkan danmenyimpan semua rahasia dunia.Dan tempat di mana kami memprosessemua data besar di website.Cermin menemukan jawaban yang palingakurat untuk pertanyaan yang aku tanyakan dengan menggabungkan semua informasi yang kami kumpulkan dan menunjukkannya kepadaku.Seperti itulah jenis perangkat lunak miliknya. Jadi beritahu aku tentang dirimu. Jika kau melakukannya, Cermin akan menjawab semua pertanyaanmu untukmu,” jelas Yoo Jin dan Je Ha bertanya kenapa Yoo Jin berfikir dia memiliki pertanyaan yang belum terjawab?

“Karena jika tidak, kau tidak diperlukan untuk bergabung dengan JSS. Bukankah itu benar?” tanya Yoo Jin dan Je Ha terdiam, dia hanya menghela nafas.
“Kenapa wajahmu sekarang? Kau terlihat seperti seorang anak yang tertangkap mencuri dari dompet ibunya. Kau tidak perlu keluar dan masuk dengan caramu disini. Setiap metode yang kau pikirkan akan sia-sia. Kau tidak dapat mengakses data dari sini tanpa bantuan Cermin. Dan Cermin ini sudah diatur agar dia hanya mematuhi perintah suaraku,” ucap Yoo Jin dan kembali masuk ke ruangan. Je Ha pun mengikutinya.
Anna keluar kamar dan melihat Mi Ran asik menonton TV setelah mengambil 2 bungkus roti dari dapur. Kesempatan itu digunakan Anna untuk masuk kamar Jung Ran, dia mengambil kacamata, ID-card dan dompet milik Mi Ran. Di laci Anna juga menemukan obat bius yang biasa Mi Ran gunakan padanya, jadi Anna pun mengambilnya satu.
Kembali ke Yoo Jin, dimana dia meminta je Ha mengatakan alasan dia mengejar Park Kwan Soo, karena Je Ha juga penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi pada hari itu, diapun memutuskan untuk menceritakan semuanya pada Yoo Jin.
“Ada seorang pengungsi wanita dari Kumar bernama Raniya yang aku temui saat aku berada di Irak. Aku ingin membuat dia bisa keluar dari neraka itu,” ucap Je Ha mulai bercerita.
Flashback!

Je Ha kembali ke tenda dan hendak menemui Raniya, namun saat itu Raniya sedang melakukan pertemuan dengan Kwan Soo dan seseorang berkebangsaan Arab. Raniya disana sebagai penerjemah. Karena Raniya tak mau diganggu, jadi Je Ha pun memutuskan untuk menunggu di mobil.

Pertemuan selesai, orang yang dari Arab itu pun pergi dan sebelum Kwan Soo masuk mobil, dia seperti memberi kode pada tentra yang berdiri dibelakang Raniya.
Je Ha sendiri masih menunggu di mobil dan melihat semuanya dari jauh. Wajahnya terus tersenyum karena tak akan lama lagi Raniya akan menghampirinya, namun senyum nya langsung hilang saat melihat Raniya tiba-tiba kepalanya di tutup dengan penutup kepala hitam oleh para tentara yang tadi ikut pertemuan dengan Kwan Soo dan dibawa pergi. Kwan Soo sendiri sudah masuk mobil dan berjalan pergi.

Tak mau wanita yang dia kasihi di sakiti, Je Ha pun langsung lari untuk menyelamatkan Raniya, dan saat berlari menuju Raniya, Je Ha sempat melihat Kwan Soo yang tertawa puas di dalam mobil. Je Ha shock melihat Raniya sudah terkapar tak bergerak. Saat dia hendak menghampiri Raniya, tiba-tiba ada yang memukul kepalan Je Ha dan membuatnya pingsan.
Ketika Je Ha membuka mata, di tangannya sudah ada pistol dan Raniya masih ada di depannya. walaupun bingung kenapa ada pistol di tangannya, Je Ha tak perduli. Dia tetap berjalan menuju Raniya. Dia membuka penutup kepala Raniya dan menangis.
Tepat di saat itu, muncul beberapa pasukan dan menangkap Je Ha. Mereka menuduh Je Ha yang sudah membunuh Raniya.

Flashback End!

“Kemudian aku dijebak seakan aku membunuh Raniya dan ditangkap. Tapi untungnya, aku bisa melarikan diri dalam waktu satu minggu. Tapi setelah aku kabur, ternyata bahwa politisi Korea itu, yang bahkan aku tidak tahu, bernama Park Kwan Soo, meninggalkan negara itu pada hari berikutnya. Dan kamp Blackstone berbalik ikut mengejarku. Jadi aku berlari, bersembunyi di antara pengungsi Suriah, dan melakukan perjalanan melewati Turki untuk bisa pergi ke Eropa. Itu yang sebenarnya. Itulah alasan kenapa aku harus membunuh Park Kwan Soo,” cerita Je Ha pada Yoo Jin,.
“Sepertinya kau memiliki alasan yang cukup baik,” jawab Yoo Jin.
Beralih ke Mi Ran yang mengeluh sakit perut dan kemudian dia langsung pergi kekamar mandi. Kesempatan itu Anna manfaatkan untuk memasukkan obat bius ke minuman Mi Ran dan disaat itu ahjumma sudah pulas tertidur.
Yoo Jin kemudian memanggil cerminnya dan memerintahkannya untuk menjawab semua pertanyaan yang diajukan oleh Je Ha. Hal pertama yang Je Ha tanyakan adalah apa yang Kwan Soo lakukan pada tanggal 15 September 2010 dan si cermin memperlihatkan daftar kegiatan Kwan Soo pada hari itu dan kegiatan Kwan Soo lumayan banyak.
“Dia berada di sebuah kamp kecil di padang pasir. Pukul 15:30 pada hari itu, sekitar 30 menit dari hotel. Kenapa dia disana?” tanya Je Ha dan si cermin menjawab kalau tak ada bahan yang terkait atas pertanyaan itu.
“Cermin. Mulai saat inii dan seterusnya, tingkatkan pertanyaanmu dua kali lipat Dan gunakan dua kali lebih banyak sumber daya untuk menjawab setiap pertanyaan,” perintah Yoo Jin dan si cermin langsung memperbaharui datanya sehingga di dapatkan informasi kalau kemungkinan pada saat itu, Kwan Soo melakukan pembicaraan rahasia dengan seseorang.
“Dan siapakah orang yang hadir pada pertemuan itu?” tanya Je Ha.
“Bisakah anda memberikan lokasi tenda dimana mereka bertemu?” pinta si cermin untuk memperjelas.
“Di dekat dua negara bagian di Kumar. Tujuh kilometer dari penyeberangan setelah menuruni bukit,” jawab Je Ha dan si cermin menjawab ada anggota parlemen Park Kwan Soo, seorang pengawal dari Blackstone, penerjemah Raniya dan Abdul Omar, pemimpin Kumar. Je Ha kemudian bertanya alasan mereka bertemu, namun si cermin tak tahu jawabannya.
“Kenapa Park Kwan Soo membuat tentara Blackstone membunuh Raniya setelah ia pergi?” tanya Je Ha lagi dan si cermin menjawab kalau semua itu karena Raniya mengartikan percakapan yang tak seharusnya dia dengar dan kemungkinan jawaban itu 86 % benar.
Mengetahui hal tersebut, Je Ha tambah terlihat kesal sampai-sampai dia memukul meja. “Lalu… apa Park Kwan Soo berdiskusi dengan Abdul Omar?” tanya Je Ha dan si cermin takbisa membuat asumsi yang akurat tentang hal tersebut.
“Namun. Apa yang bisa aku katakan adalah bahwa dua minggu setelah pertemuan rahasia diantara mereka Abdul Omar berhasil melepaskan kendali dari CIA dan menciptakan pasukannya sendiri,” jawab si cermin dan Yoo Jin lumayan terkejut mendengarnya.
“Mungkinkah dia memberinya senjata? Jika dia melakukannya, Park Kwan Soo benar-benar sesuatu yang lain. Maksudku, cukup banyak ekspor yang menguntungkan baginya,” ucap Yoo Jin dan Je Ha benar-benar sudah terbawa emosi.
Hmmm…. kayaknya akting Chang Wook kurang gimana gitu. Itu adalah fakta yang wow! Tapi ekspresinya terlihat biasa aja, hanya suara nafasnya aja yang terlihat kasar karena untuk menggambarkan dia terlihat sangat marah.
Anna pergi keluar rumah dengan menyamar sebagai Mi Ran. Penjaga yang berjaga di depan rumah langsung menyorotnya dengan lampu mobil dan melalui earphone, dia bertanya Mi Ran mau kemana. Anna sedikit kaget namun dia berusaha tenang, dia menjawab pertanyaan dari si penjaga dengan berkata kalau dia adalah J4 dan akan pergi ke toko sebentar.
“Jika kau terus melakukan hal ini, aku akan melaporkannya ke Ruang Kontrol,” ucap penjaga dan dengan gaya santai, Anna meminta agar penjaga tidak melakukan hal itu
“Aku hanya bercanda. Tapi bisakah kau ambilkan aku kopi saat kau disana, oke?” pinta si penjaga.
“Tentu,” jawab Anna.
“Apa? Wow, mengejutkan,” komen si penjaga yang sepertinya sudah mengenal Mi Ran yang galak. Untungnya si penjaga tak curiga sedikitpun, kalau wanita yang ada di depan mobilnya itu bukan Mi Ran melainkan Anna dan sekarang Anna sudah berada jauh dari rumah tahanannya.
Anna kemudian naik taksi dan pergi ke Yeonhui-dong. Saat berada di taksi, Anna membuka kaca mobil dan menikmati hembusan udara pagi. Karena cahaya matahari mulai muncul, jadi Anna pun memakai kacamata hitam untuk melindungi matanya.
Je Ha sudah lumayan tenang dan Yoo Jin bertanya apa Je Ha mencintai wanita bernama Raniya itu? dan Je Ha menjawab tidak tahu. “Itu saat-saat yang menyengsarakan dalam hidupku. Aku tidak tahu apakah aku menganggapnya kekasihku atau hanya beberapa sumber simpati tak berguna.”
“Tak berguna?” tanya Yoo Jin lagi.
“Dia baru saja mulai bekerja sebagai penerjemah untuk Blackstone karena aku memperkenalkannya kepada mereka,” jawab Je Ha dan kemudian dia berkata kalau dia akan kembali ke tempatnya. Yoo Jin mengatakan tak perlu karena je Ha sudah masuk anggota Close-Lina dan kantor Je Ha sekarang ada di JSS. Namun Je Ha tetap ingin kembali karena dia menyukai tempat dia bekerja yang sekarang.
“Ketika seseorang di JSS menjadi “close line” Itu artinya aku yang mengambil tanggung jawab Melindungi kesejahteraan orang itu dan keluarga mereka sejak saat itu,” jelas Yoo Jin.
“Bagiku, itu terdengar seperti, “kau adalah budakku mulai saat ini dan seterusnya.”
“Aku tidak pernah mengkhianati siapa pun yang tidak pernah mengkhianati aku sebelumnya.”
“Tidak ada hal seperti itu, tak ada tuan yang tidak mengkhianati budaknya. Meskipun begitu, orang yang tidak mengkhianati temannya itu ada. Bukankah itu benar?” ucap Je Ha dan keluar. Mendengar kata teman, Yoo Jin pun tersenyum mengerti.
Anna sudah sampai di tempat tujuan dan tepat disaat itu di ponsel Mi Ran muncul SMS kalau dia baru saja mengeluarkan 7.600 won untuk ongkos taksi. Namun Mi Ran tak tahu, karena dia masih tertidur pulas.
Kemana Anna pergi? Ternyata dia pergi ke rumah lamanya, namun dia tak masuk. Dia hanya berdiri di depan rumah. Berada di sana Anna pun teringat saat-saat bahagianya bersama sang ibu. Anna kecil dan ibunya menari tanpa musik. Hmmm… jadi itulah kenapa Anna kemarin menari tanpa ada musik saat da menunggu ramen nya lembut. Mengingat semua kenangan itu membuat Anna sedih.
Je Ha dalam perjalanan kembali ke Zona C dan supir yang membawanya tertawa saat mendengar Je Ha tak jadi bekerja di Cloud Nina. Je Ha sendiri tak ambil pusing, dia juga tak mau menjelaskan kalau dia sendirilah yang menolak posisi itu.
Anna terus menyusuri jalan dan saat hendak menyebrang, Anna teringat ketika dia berjalan disana bersama ibunya. Tak jauh dari Anna berdiri, ada studio foto disana dan Anna langsung menghampirinya. Di studio foto itu, dipajang foto dia dan ibunya. Anna pun masuk ke studio foto dan bertanya tentang foto yang dipajang di depan. Mendengar itu, si pemilik toko pun langsung kalau Anna adalah putri dari Ume Hye Rin dan Anna pun tak membantah.
Je Ha sampai ke Zona C dan si penjaga memberitahunya kalau J4 keluar dari semalam dan belum kembali sampai sekarang, jadi dia berencana untuk melaporkan J4 ke ruang kontrol. Mendengar itu, Je Ha pun langsung masuk rumah dan disofa, Je Ha menemukan Mi Ran masih tidur mendengkur. Je Ha membangunkan Mi Ran dengan kasar, dia menarik bantal Mi Ran dengan keras dan membuat Mi Ran terbangun.
Dengan kesal, Ja Ha melempar bantal ke arah Mi Ran dan kemudian langsung naik ke kamar Anna. Ya, Anna tidak ada di rumah, dia melarikan diri. Mi Ran mengikuti dan dia langsung shock ketika menyadari kalau Anna sudah melarikan diri.
Si pemilik toko berkata pada Anna kalau Hye Rin benar-benar yang tercantik saat itu. Matanya bahkan terlihat berkilau saat si pemilik toko mengambil foto itu. Anna kemudian bertanya apa si ahjussi kenal dekat dengan Hye Rin?
“Oh, bagaimana aku bisa mengenalnya secara pribadi? Dia adalah seorang bintang film. Terus terang, ibumu bukan tipe orang yang mengambil foto di sebuah studio seperti ini. Dia seharusnya mengambil foto dirinya di sebuah studio yang jauh lebih baik! Tapi pada hari itu, dia datang untuk mengambil foto paspor untukmu dan kemudian tiba-tiba berkata bahwa ia ingin mengambil foto keluarga. Jadi aku cukup beruntung bisa melakukannya!” ungkap si ahjussi yang kemudian menambahkan kalau saat itu Hye Rin membuatkan paspor untuk Anna karena Anna akan ke Amerika.
“Oh, dan ini adalah foto keluarga terakhir yang kau ambil dengan wanita ini,” ucap Ahjussi dan membuka foto dari bingkainya yang ternyata di lipat. “Dia ada hubngan dengan ibumu. Aku melipat foto ini untuk dibingkai, sehingga terlihat seperti telah terpotong. Karena dia tidak cantik,” ungkap Ahsjussi. Anna pun jadi ingat kalau dia pergi ke studio foto itu bersama ahjumma yang ada di foto.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar