Kamis, 26 Juli 2018

Sinopsis Drama Korea - What's Wrong with Secretary Kim - Episode 2

Yong Sik kaget mengetahui Young Joon melamar Sekretaris Kim. Young Joon membenarkan. Yong Sik ingin tahu apa yang dikatakan apakah jawabannya “Iya”. Young Joon mengingat Mi So terdiam lalu mendekatkan wajahnya. Yong Sik mulai berpikir yang aneh-aneh.
“Lalu dia mendekatiku... di leherku.” Ucap Young Joon. Yong Sik membayangkan kalau itu pasti terasa geli.
“Dia mengendusku.” Kata Young Joon. Yong Sik tak percaya mendengarnya.
Flash Back
Mi So mencium bau bagian leher dan berpikir kalau Young Joon langsung mabuk.
Yong Sik tertawa mendengar cerita temanya, karena Young Joon yang hebat dihina oleh sekretarisnya. Lalu merasakan perutnya sampai sakit sekali, karena memakan sesuatu yang salah dengan nada mengejek. Young Joon lalu berpikir kalau MiSo menginginkan lamaran yang layak.

“Aku paham. Dia pasti terkejut. Bagaimana mungkin dia berani menganggapku sebagai calon suami potensialnya?” ucap Young Joon. Yong Sik tak mengerti maksudnya.
“Aku yakin dia terpesona dan tercengang.” Ucap Young Joon percaya diri dan yakin kalau Mi So itu pasti kaget.
“Ada kemungkinan bahwa Nyonya Kim sudah sangat sempurna. Mungkin dia hanya tidak ingin menikah.” Kata Yong Sik
“Mungkinkah ada orang seperti itu di dunia ini?” komentar Yong Joon tak percaya. 


Mi Soo masuk ke dalam kamar,  merasa yakin kalau Young Joon tidak tampak mabuk tapi masih tak percaya kalau mengajaknya Menikah, lalu berpikir kalau mungkin hanya bercanda dan terdengar suara bel dirumahnya., terlihat Ji Ran datang dari lubang pintunya.
“Tidak bisakah kalian tidak menggangguku?” keluh Mi So lalu membuka pintu dan Ji Ran langsung menerobos masuk.
“Dimana dia? Dimana dia? Aku bertanya padamu. Dimana dia? Aku jelas melihat Young Joon datang ke sini.” Ucap Ji Ran mencari sosok Young Joon.
“Nona Oh, Tuan.Lee pergi setengah jam yang lalu. Apakah kau tidak melihatnya?” kata Mi So menahan amarah. Ji Ran mengaku tidak melihatnya.
“Kenapa kau tidak melihatnya?” ucap Mi So. Ji Ran teringat kalau sebelumnya sibuk update status.


Flash Back
Ji Ran duduk dibelakang kemudi, dengan gaya Aegyonya berkata “ Menunggu adalah... Apa itu cinta?  Bilang " cheese".
Akhirnya Ji Ran ingin tahu siapa Mi So sebenarnya karena Young Joon  mengunjungi rumahnya di ruangan tertutup dan ingin tahu apa yang mereka berdua lakukan. Mi So menegaskan kalau mereka itu  tidak seperti  apa yang yang bayangkan.
“Wah, lalu kenapa dia tidak...” ucap Ji Ran dan langsung disela oleh Mi Si
“ Tidur denganmu, Setelah berkencan selama sebulan? "Lalu dengan siapa dia tidur?" Itulah yang membuatmu penasaran, 'kan?” kata Mi So bisa menebak. Ji Ran hanya bisa terdiam
“Tidak seorangpun... Dia tidak tidur dengan siapa pun. Tuan Lee selalu pulang ke rumah setelah  minum sedikit dan tidur sendirian.” Jelas Mi So. Ji Ran tak percaya kalau Mi So mengetahuinya.
“Nona Oh... Kau pasti tahu, aku  enam tahun lebih tua darimu. Mengapa kita tidak memperlakukan satu sama lain dengan rasa hormat?” sindir Mi So. Ji Ran terlihat ketakutan dan menganguk mengerti.
“Pernahkah kau bertemu dengan Tuan Lee secara pribadi?” tanya Ji Ran. Mi So menjawab Tidak.
“Apakah dia pernah menyentuhmu?” tanya Ji Ran. Mi So sempat terdiam karena pernah memakaikan dasi.

“Kecuali ada acara istimewa, Tuan Lee pergi ke acara amal setiap hari Selasa dan Kamis Ini sebenarnya tindak lanjut dari  pekerjaan untuk membentuk hubungan yang bersahabat. Kau diundang ke pesta  hari Selasa. Dan gadis lain diundang ke pesta hari Kamisnya Gadis lain yang biasanya diundang ke pesta hari Kamis... datang dan marah padaku sama seperti kau. Setelah Tuan Lee tahu, lalu dia dicampakkan. Apa kau paham sekarang?” ucap Mi So yang membuat Ji Ran ketakutan
“Selama sembilan tahun terakhir saya melayani Tuan Lee, dia tidak pernah berkencan dengan wanita manapun. Tentu saja, ada banyak rumor tentang hubungannya. Tapi dia tidak berkencan atau tidur dengan siapa pun. Aku sangat mengetahuinya.” Jelas Mi So
Ji Ran tak percaya menurutnya tak ada pria seperti itu dan mulai berpikir. Mi So menegaskan kalau tak bersama Young Joon. Ji Ran mulai berpikir yang aneh. Mi Soo bisa mengerti kembali menegaskan kalau Young Joon  juga bukan gay. Ji Ran pun ingin tahu tentang Young Joon yang sebenarnya.
“Tuan Lee... tidak mampu berkencan dengan siapa pun.” Jelas Mi So, Ji Ran ingin tahu alasan.
“Itu karena...dia sangat sempurna... bahwa tidak ada wanita yang bisa menyenangkan hatinya.” Ungkap Mi So. Ji Ran melonggo mendengarnya.



Flash Back
Young Joon duduk di sofa dengan bangga mengatakan kalau  terlalu baik untuk diberikan pada wanita mana pun dan terlalu bagus untuk dimiliki oleh seseorang.
“Dia adalah orang ternarsis abad ini... Dia mencintai dirinya sendiri Apa kau tahu apa hal pertama yang aku katakan ketika aku pertama kali bertemu dengannya?” ucap Mi So. Ji Ran penasaran.
Flash Back
Mi So dkk sedang melakukan pesta dan minum bersama. Saat itu Young Joon datang ke penyambutan Mi So sebagai anggota tim baru, dan langsung bertanya siapa namanya. Mi So pun menyebutkan namanya. Young Joon pun dengan bangga berkata “Apa kau tahu siapa aku?”


“Seolah - olah dia berteriak "Akulah putra presdir." Seperti itulah rasanya. Dia berharap semua orang didunia mengenalnya” ucap Mi So akhirnya duduk bersama dengan Ji Ran di sofa.
“Benar... persis seperti itu... Itulah yang sangat menarik tentang Young Joon-ku.” Ucap Ji Ran malah lebih bangga. Mi So pikir Ji Ran masih belum mengerti ucapanya.
“Dia kelihatannya kaya dan mengagumkan. Tapi dia terlalu percaya dirii. Di masa depan, Kau harus  bertemu dengan seorang pria yang dengan tulus mencintaimu dan peduli padamu.” Ucap Mi So. Ji Ran mengaku tersentuh dengan nasehat Mi So
“Jangan pernah lupa bahwa yang paling penting adalah dirimu sendiri.” Kata Mi So seperti sengaja enggan berdekatan dengan Young Joon. 


Young Joon bertanya apakah maksudnya adalah penolakan. Yong Jin membenarka, walaupun tahu Young Joon sulit mempercayainya, tetapi itu yang dipikirkannya. Young Joon tak percaya. Yong Jin pikir kalau temanya itu “sedikit terobsesi”
“Apa yang kau maksud dengan "terobsesi"?” ucap Young Joon tak terima. Yong Jin berusaha menenangkan.
“Ya, tentu saja tidak. Memang benar bahwa sekretaris. Kim baik hati, pintar, dan pandai dalam pekerjaannya.” Kata Yong Jin. Young Joon membenarkan.

“Tapi jujur saja, seseorang sekaliber dirimu  pasti dapat menemukan sekretaris lain seperti itu. Dan Nona Kim juga tidak lulus dari sekolah bergengsi. “ kata Yong Sik
“Hal-hal seperti latar belakang pendidikan atau kredensial tidak relevan dengan tugasnya sama sekali. Bagaimanapun, aku membutuhkannya.” Ucap Young Joon.
Yong Sik meminta temanya agar jujur,  kalau Young Joon menyukainya. Young Joon langsung menjawab kalau memang menyukainya. Yong Sik menegaskan bukan sebagai karyawannya. Tapi seperti seorang wanita bukan  sekretarisnya.
“Aku bertanya padamu tentang perasaanmu padanya sebagai seorang pria dan bukan sebagai Wakil Ketua Lee Young Joon.” Tanya Yong Sik penasaran.
“Nona Kim adalah seseorang yang sangat kubutuhkan.” Tegas Young Joon. Yong Sik mengerti dan tetap ingin tahu apakah temanya itu menyulai Mi So sebagai wanita bukan sebagai sekretaris.
“Kurasa aku bisa bilang dia seperti jas yang dibuat khusus untukku. Karena, pakaian yang diproduksi di pabrik tidak cocok dengan tubuhku maupun jiwaku” jelas Young Joon lalu pamit pergi.
“Wow,Apakah dia membandingkan orang dengan pakaian sekarang Bekerja keraslah, Young Joon!” keluh Yong Sik melihat temanya pergi. 

Ji Ran memegang tangan Mi So dengan sikap baik mengucapkan Terima kasih banyak untuk hari ini dan meminta izin agar bisa menghubunginya nanti. Mi So seperti enggan menyuruh Ji Ran agar segera pulang dan Hati hati di jalan.
“Lalu Bagaimana denganmu? Pernahkah kau bertemu pria seperti itu sebelumnya? Pria yang sangat perhatian?” ucap Ji Ran.
Mi So hanya terdiam lalu masuk kembali ke kamar melihat bukunya dimasa kesal tertulis  (Untuk kakak laki-lakiku) dan membuka tulisan dirinya “Ayah membeli beberapa karamel hari ini. Kau punya banyak karamel, jadi Eonnimu mencoba memakan milikmu. Tapi aku melindungi karamelmu” 


Young Joon mengemudikan mobil mengingat ucapan Mi So “Aku ingin menjalani kehidupan biasa, seperti orang lain. Aku hanya ingin berkeluarga dan memiliki anak dengan pria biasa”
Flash Back
“Kau benar-benar orang yang egois, Nona Kim... Lalu apa yang harus aku lakukan?” kata Young Joon. Mi So binggung mendengarnya.
“Kita bekerja bersama selama sembilan tahun. Mulai dari saat aku  bekerja di manajemen, Aku benar-benar menolongmu Jadi apa yang harus aku lakukan jika kau berhenti tiba-tiba... Aku... Aku... akan sangat tidak nyaman.” Ungkap Young Joon.

Young Joon tak percaya kalau dirinya gagap, tapi mengaku Memang benar bahwa akan membuatnya sedikit tidak nyaman.

Di pagi hari
Mi So melihat Ji Ah di depan lift, karena datang lebih pagi. Ji Ah merasa kalau Hari ini hari pertamanya bekerja dan Jantungnya berdegup kencang sekarang, jadi sangat gembira dan gugup. Mi So menyakinkan kalau Ji Ah  akan melakukan yang terbaik.


Mi So menyapa semua pegawai memperkenalkan Nona Kim Ji Ah, yang akan mulai berlatih hari ini sebagai penggantiknya. Ji Ah menyapa semuanya dengan ramah. Mi So memperkenalkan pegawai.
“Itu adalah Tuan Jung Chi In, manajer umum... Itu Ny. Bong Se Ra, manajer... Itu adalah Tuan Park Joon Hwan, dan dia adalah Nn. Lee Young Ok.” Ucap Mi Soo pada semua pegawai.
“Senang bertemu denganmu juga, Nona Kim?” ucap Tuan Jung lalu tersadar kalau namanya  "Nona Kim" Bo Ra terlihat sinis mendengarnya.
“Atau mungkin itu adalah takdir, bukan kebetulan belaka. Akhirnya ada sesuatu yang segar di kantor  ini setelah sekian lama suasananya berubah” ungkap Tuan Jung bahagia.
“Aku lulus dari universitas terbaik di Korea,Nona Kim. Sehingga mungkin membuatmu merasa sedikit terintimidasi. Selain itu, ada pria yang baik  juga disebelahku!” kata Tuan Park
“Jadi jika kau punya masalah, jangan ragu untuk datang dan bicara padaku!” ungkap Tuan Jung bahagia.  Ji Ah pun menganguk mengerti dengan sopan.

“Saya yakin banyak yang harus saya pelajari, jadi tolong bantu saya!” kata Ji Ah.
“Jika kau memiliki banyak hal untuk dipelajari, kau harus mengurusnya sendiri. Mengapa kau meminta kami untuk membantu? Ini adalah tempat bagi para profesional... dan bukan semacam kelompok belajar,kau tahu.” Keluh Se Ra sinis
Mi So meminta agar Se Ra Jangan terlalu kasar. Se Ra merasa tak ada yang salah dengan ucapanya karena  menrutnyaKaryawan baru cukup menjengkelkan dan tak ada yang bisa dilakukan dengan orang yang masih muda seperti Ji Ah. Ji Ah menegaskan akan bekerja sangat keras!

“Aku akan memastikan dia sempurna sebelum aku pergi, jadi jangan khawatir.” Ucap Mi So menyakinkan.
“Biarkan aku saja yang menggantikanmu, sekretaris Kim! Aku... aku  khawatir!” ungkap Se Ra memberikan alasan, saat itu sopir Young Joon memberitahu kalau Tuan Lee akan datang.
Semua langsung menyapa Tuan Lee dengan sopan, tapi Young Joon tanpa mengunakan dasi terlihat dingin dan berlalu begitu saja. Tuan Park lalu merasakan kalau suasana kantor terasa sangat dingin. Tuan Jung pun merasakan hal yang sama. 


Di dalam ruangan, Young Joon masih tak percaya kalau Mi Soo benar-benar akan menolak lamarannya dan merasa seperti terhina dengan sikap sekretarisnya, lalu menjerit kesakitan karena meminum air yang panas. Ia pun menatap Mi So yang sedang mengajarkan tugas sekretaris pada Ji An.
“Berani-beraninya dia membuatku menderita seperti ini!” keluh Young Joon kesal 


Mi So memberikan berkas, buku besar bisnis Mr. Lee yang diurutkan berdasarkan tahun, catatan perjalanan bisnis ke luar negeri yang dia jalani, catatan pengunjungnya, lalu jadwalnya untuk enam bulan ke depan jadi meminta agar memastikan mempelajari sesegera mungkin.
“Apa Saya harus belajar semua ini?” ucap Ji Ah melonggo. Mi So menunjuk tumpukan kardus lainya yang harus dipelajari Ji Ah.
“dan Juga, ini adalah daftar hal-hal yang disukai oleh para eksekutif. Mereka akan menyukainya jika kau menghafal ini sebelumnya dan berikan ini kepada mereka ketika mereka datang.” Jelas Mi So memberikan catatan lainya.
“Jadi Apa saya harus menghafal hal-hal seperti ini?” ucap Ji Ah seperti tak percaya tugasnya sangat banyak.

“dan yang ini cukup penting... Ikatan dasi dilarang keras untuk digunakan oleh Mr. Lee jadi Pastikan untuk mengingatnya.” Jelas Mi So. Ji An menganguk mengerti lalu membuka berkas melihat ada beberapa foto pada tiap acara.
“Itu karena kami mengambil foto setiap ada acara besar.” Jelas Mi So melihat foto dirinya dengan Young Joon.
“Kapan ini diambil? Kalian berdua terlihat sangat muda di sini!” tanya Ji Ah.
“Ini diambil sekitar sembilan tahun yang lalu. Saat itulah aku melakukan perjalanan ke luar negeri ke Amerika bersama Tuan Lee. Saat aku baru saja memulai pekerjaanku sebagai sekretaris, sama sepertimu. Untuk beberapa alasan, aku merasa kau melakukan pekerjaan hebat bahkan saat itu.” Cerita Mi So mengingat kenangan dengan Young Joon.
Ia mengaku kalau membuat banyak kesalahan saat itu. Tapi Ji Ah tak percaya, Young Joon menyakin kalau yang dikatakan itu benar lalu akhirnya mulai bekerja keras sehingga tidak akan menjadi penghalang bagi Tuan Lee.
“Dan tak lama setelahnya, aku mulai menjadi lebih baik. Jadi jangan takut dan lakukan saja yang terbaik.” Pesan Ji Ah. Mi So pun menganguk mengerti dan mengucapkan Terima kasih banyak.

“Aku benar-benar akan berusaha keras!” kata Ji Ah dengan penuh semangat. Ji Ah pun meminta agar memberikan brkas pada ke Tuan Jung. Mi So lalu mulai melamun. 

Flash Back
Young Joon memarahi Mi So yang tidak bisa menangani sesuatu dengan benar, karena menurutnya Makan malam hari ini cukup penting dan Mi Soo malah merusak semuanya dengan kesalahan kecil. Ia mengeluh Mi So yang tidak bisa memahami sesuatu yang sesederhana seperti dress code dan menyebabkan kekacauan.
“Apa Kau bahkan tidak bisa memahami hal-hal kecil seperti itu?” ucap Young Joon. Mi So hanya bisa tertunduk meminta maaf.
“Sekretaris Kim... Ingat apa yang kau katakan ketika aku memilihmu sebagai sekretarisku untuk perjalananku ke Amerika? Kau bilang kakan bekerja keras meskipun sekolah dan ijazahmu tidak mumpuni, Tetapi kau sudah membuat banyak kesalahan saat kita tiba di sini! Kau bahkan  menyebabkan masalah besar hari ini!” ucap Young Joon terus memarahi Mi So.
“Nona Kim Mi So... Kau bilang ini "berusaha yang terbaik"? Apakah ini benar-benar yang terbaik yang dapat kau lakukan?” kata Young Joon terus mengomel
“Apa yang Anda ingin saya lakukan tentang hal itu? Saya tidur hanya 2 sampai 3 jam sehari karena saya harus beradaptasi dengan kehidupan di sini dan belajar bahasa Inggris. Saya merindukan kakak dan ayah saya. Semua makanan di sini terlalu berminyak untuk dimakan. Tetap saja, aku berusaha melakukan yang terbaik, tapi kau selalu memarahiku dengan sangat suram seperti ini.” Ucap Mi So meluapkan amarah sambil menangis.
“Apakah kau sesempurna itu? Apakah kau tidak pernah membuat kesalahan dalam hidupmu?” kata Mi So marah. Young Joon dengan bangga kalau dirinya memang sempurna.
“Aku tidak pernah membuat kesalahan. Apakah kau terganggu oleh itu? Jadi lakukanlah pekerjaanmu dengan benar. Jika Kau tidak ingin diomeli, lakukan pekerjaanmu dengan sempurna sepertiku.” Kata Young Joon
“Kau sangat menyebalkan, Apa kau tahu itu? Aku belum pernah bertemu dengan seorang narsis sepertimu. Tapi kau akan terus melihatku mulai sekarang.” Tegas Mi So
Young Joon malah tidak mau melihatnya. MiSo menegaskan akan berhenti dan kembali ke Korea jadi carilah orang lain dengan mengumpat lalu  sampah. Young Joon tak percaya diumpat sampah. 


Mi So menangis di kamar merasa dirinya sudah gila karena mengatakan  akan berhenti, dan memikirkan dengan utang keluarga dan biaya sekolah kakak – kakaknya.  Saat itu sebuah pesan masuk ke dalam ponselnya.
“Aku mengakui keberanianmu untuk berbicara kembali kepadaku. Datang dan bekerjalah  jam 5 pagi besok.” Tulis Young Joon.
Mi So yang masih menangis langsung mengucapkan Terima kasih dan merasa sudah selamat. Ia pun berlatih karena harus melakukan yang terbaik ketika memasangkan dasi walaupun beberapa kali melakukan kesalahan. 


Young Joon sudah mengunakan kemeja ketika Mi So datang ke kamarnya. Mi So langsung membungkuk meminta maaf dan berjanji akan melakukan yang terbaik dalam segala hal. Young Joon dengan santai merasa tidak akan mengatakan bahwa akan membunuhnya jadi menyuruh agar membawakan jadwal hari ini.


Young Joon melihat Mi So hanya duduk sambil tersenyum menyindir kalau sedang bermalas-malasan. Mi So memberitahu kalau sudah mengalihkan pekerjaannya. Young Joon seperti tak terima mendengarnya.
“Haruskah saya membuatkan teh hangat?” ucap Mi So. Young Joon langsung menolaknya. 


“Pak, tentang rapat makan malam dengan ketua Grup Daein, dia ingin menunda pertemuan hari ini karena kondisinya yang buruk.” Kata Mi So. Young Joon menyuruh agar menunda rapat.
“Anda tidak memiliki jadwal di malam hari, jadi bolehkah saya pulang kerja lebih awal hari ini?” kata Mi So. Young Joon tak percaya Mi So ingin pulang cepat
“Sekretaris Kim... Bagaimana keadaan tentang mengambil alih Illusion Hotel? Hubungi Tuan Park sekarang...” kata Young Joon tak ingin Mi So pulang. Mi So memberitahu sudah menerima kontrak dan menaruhnya di atas meja.
“Bagaimana dengan dokter?” tanya Young Joon. Mi So menjawab Janji bertemunya minggu depan.
“Bagaimana dengan renovasi perpustakaanku?” kata Young Joon. Mi So mengatakan membuat daftar perusahaan remodelling.
“Bagaimana dengan insomniaku  hari ini?” tanya Young Joon. Mi So menjawab mendapat pil yang diresepkan dari Dr. Kwang.

Young Joon mengeluh Mi So yang banyak bicara, Mi So menjawah kalau baru saja menjawab pertanyaan. Young Joon makin kesal karena Mi So sudah berani menyelanya mengaku kalau tidak menyukainya. Mi So pun meminta izin agar bisa meninggalkan ruangan jika Young Joon selesai berbicara. Young Joon akhirnya membiarkan Mi So pergi. 

Yong Sik mengeluh karena merasa tak harus makan siang dengan atasannya. Young Joon menegaskan Makan siang adalah bentuk lain dari pekerjaan.
“Tentang Illusion Hotel yang kita pertimbangkan untuk mengambil alih, layanan makannya harus ditingkatkan. Ini restoran terkenal belakangan ini. Kokinya berasal dari Le Cordon Bleu. Makanannya enak dan lezat. Cobalah untuk menyuruhnya keluar.” Ucap Young Joon. Yong Sik mengerti dan ingin memakan steak tapi Young Joon malah menatap sinis.
“Jadi, apa pendapatmu?” tanya Young Joon. Yong Sik mengatakan  sangat baik untuk meminta  koki itu datang.
“Tidak, tentang Sekretaris Kim... Sepertinya dia benar-benar akan berhenti. Bagaimana aku harus menghadapi situasi konyol ini?” ucap Young Joon galau.
“Aku akan mengurus situasi konyol itu untukmu. Tapi... Apa yang bisa kau lakukan untukku? Mata itu... Aku melihat mata itu ketika kau bergabung dengan CS Group lima tahun lalu.Apakah mengubah pikirannya sama seriusnya dengan menggabungkan perusahaan?” ucap Young Joon. Yong Sik tak mengerti.
“Tidak akan ada yang suka jika kau langsung seperti itu... Coba Lihat ini. Apa yang kita lakukan untuk mengambil alih Illusion Hotel? Kita menyenangkan mereka, menyesuaikan hal-hal untuk mereka, dan menempatkan upaya kita.” Jelas Yong Sik. Young Joon membenarkan.
“Tapi kau mencoba mengambil alih sekretaris Kim secepat mungkin tanpa melakukan semua hal itu kemarin Tidak bisakah kau mengerti?” kata Young Joon.
Yong Sik dengan polos menjawab tidak, Yong Sik menyimpulkan kalau temanya tidak tahu tentang apa yang Mi So inginkan dan apa yang ada dalam pikirannya, lalu malah mengajaknya menikah bukan berkencan lebih dulu.
“Dia tidak akan pernah menerimanya... Kau harus bertindak selangkah demi selangkah... Kencan terlebih dahulu, baru menikah.” Saran Yong Jin. Young Joon pun memikirkan tentang Kencan terlebih dahulu.


Ji Ah didalam pantry binggung dengan mesin pembuat kopi. Se Ra masuk bertanya Apakah kopinya masih belum siap. Ji Ah minta maaf karena belum pernah melakukan sebelumnya. Se Ra langsung mengejek Ji An yang bisa menjadi sekretaris wakil ketua dengan kemampuanya lalu mulai mengajarkanya.
“Wahh.. Anda sangat hebat.. Saya menghormati Anda” puji Ji Ah
“Membuat kopi bukanlah sesuatu yang harus dihormati.” Keluh Se Ra. Ji Ah mengaku kalau ucapanya bersungguh-sungguh.
“Saya dalam masalah karena  tidak tahu harus berbuat apa, tapi kau sangat keren.” Ungkap Ji Ah
“Aku tidak keren, Tapi Aku cantik.” Tegas Se Ra lalu kembali mengajarkan cara membuat kopi dengan mesin.
“Anda terlihat persis seperti seorang barista di Milano. Bisakah saya mengambil foto Anda dan menyimpannya?” ucap Ji An. Se Ra langsung menolak tapi malah meminta agar mengambil dari sisi kiri.
Saat itu ponsel Ji Ah berdering, lalu memberitahu Sekretaris Kim ingin bertemu jadi meminta agar Se Ra selesaikan sisanya. Se Ra pun berkata agar Ji Ah tak perlu khawatir, tapi setelah pegawai barunya itu pergi Ia berpikir kenapa harus melakukannya. 

Semua terkejut mengetahui kalau mereka ada makan malam tim hari ini. Mi So memberitahu kalau itu pesta untuk menyambut Ji Ah dan belum sempat melakukannya karena Wakil ketua meneleponnya kapan saja jadi selalu sibuk.
“Apakah hari ini baik-baik saja?” tanya Young Ok khawatir. Mi So menganguk kalau jadwal malamnya dibatalkan hari ini.
“Apa yang harus kita makan?” tanya Tuan Jung.  Young Ok mengingat sebuah tempat.
“Aku sangat menginginkan daging.. Mereka membawa babi hitam yang diternak dari Pulau Jeju dan membumbui dagingnya dengan kecap manis selama sehari.”Kata Young Ok sudah membayangkanya.
“Mereka memanggang dagingnya dengan arang.” Kata Se Ra
“Lalu kita ambil daun selada, daun wijen, dan dua potong daging dan memakannya dengan bawang putih dan ssamjang sekaligus. “ ungkap Young Ok dengan semua yang bisa membayangkanya.
“Bagaimana kalau kita pergi ke tempat babi galbi di persimpangan?” kata Mi So, Semua pun langsung setuju. Lalu tiba-tiba berhenti bersorak karena Young Joon tiba-tiba lewat. 

Di restoran semua bersulang untuk Sek Kim, Mi So memanggang daging lalu melihat Young Ok tak makan daging padahal ingin daging babi galbi sebelumnya. Young Ok beralasan Berat badan cepat naik jika tidak mengontrol diet dan meminta agar membawakan daun selada.

“Hei... Apakah ini daging babi galbi atau steak? Kau seharusnya tidak memotongnya sebesar ini. Bagaimana bisa kau menjadi sekretaris wakil ketua jika kau tidak tahu hal ini?” sindir Se Ra melihat cara Ji Ah, Ji Ah meminta maaf.
“Coba Lihat... Kau Potong dalam ukuran 3cm dengan 3cm seperti ini... Apakah itu sulit?” ucap Se Ra mencontohkan. Ji Ah kembali memuji kalau sangat luar biasa dan sangat menghormatinya.
“Memotong daging bukanlah sesuatu yang harus dihormati.” Komentar Se Ra. Ji Ah mengaku ucapanya bersungguh-sungguh.
“Aku sangat menghormati seseorang yang pandai dalam hal-hal yang aku tidak bisa. Bisakah saya mengambil foto Anda lagi?” kata Ji An. Se Ra menolak tapi akhirnya menyuruh mengambil dari sisi kiri.
Ji Ah mengambil dengan cepat, lalu tiba-tiba bergegas keluar dari restoran. Mi So melihat Se Ra menyuruh agar segera makan saja karena nanti tidak kebagian. Se Ra tersadar kalau untuk kedua kalinya malah melakukan perkerjaan Ji Ah. 

Ji Ah keluar dari toilet di kagetkan dengan Se Ra sudah bersandar di dinding. Se Ra mengaku seharunya yang terkejut oleh tingkahnya. Ji Ah terlihat binggung. Se Ra meminta agar Ji Ah memikirkanya ucapanya yang mengatakan sangat menghormatinya, sehingga membuatnya melakukan segalanya, Ji Ah mengaku buka seperti itu.
“Mulai sekarang Aku akan mengawasimu dengan kedua mataku.” Tegas Se Ra. Ji Ah pun menganguk mengerti. 


Semua minum bersama, Tuan Jung lalu melihat kalau gelas retak dan tak sengaja menumpahkan minuman pada Se Ra. Se Ra berteriak marah, Mi So ingin membantu tapi malah membuat stockingnya robek. Tuan Jung berpikir kalau punya firasat buruk. Mereka mengeluh agar Tuan Jung tak menakuti dan kembali mengajak minum.
***
Tapi tiba-tiba semua terkejut melihat Young Joon yang datang, Mi So dengan wajah kaget bertanya alasan Young Joon datang. Young Joon menyapa semua pegawai, mengaku mendengar mereka makan malam tim.
“Aku tidak boleh melewatkan kumpul-kumpul bersama timku. Haruskah aku berdiri di sini seperti ini?” ucap Young Joon. Semua akhirnya memberikan tempat duduk untuk bos mereka dengan wajah gugup.
Mereka pun meminta gelas dan sumpit untuk Young Joon. Youn Joon melihat restoran bertanya apakah mereka suka makan di tempat berisik penuh asap. Tuan Jung merasa tak enak karena berpikir Young Joon merasa tak nyaman.
“Aku baik-baik saja. Saya akan menuangkan kalian masing-masing atas kerja keras kalian selama ini” ucap Young Joon, semua sudah siap mengangkat gelas tapi Young Joon kembali berkomentar.
“Bagaimana kalau kita pesan whiski? Apa kalian tidak masalah?”kata Young Joon melihat botol soju ditanganya.
“Kau bilang Wiski, Dasar Omong kosong... Kami hanya punya soju dan bir. Dan Baru saja ada bom soju, hei... anak muda.” Ejek Bibi pemilik restoran. Semua terlihat tak enak hati dengan bibi pemilik.
“Oh ya. Ngomong-ngomong soal, bagian alkohol dari department store kita tidak berjalan dengan baik, jadi apa menurut kalian apa masalahnya?” tanya Young Joon.
Semua terlihat binggung, lalu Mi So berbisik kalau  jangan bicara tentang pekerjaan selama makan malam tim. Young Joon pikir Apa lagi yang mereka bicarakan selain bekerja dan ingin tahu  Apakah makan malam tim biasanya membosankan seperti ini.
“Apakah itu... membosankan untukmu? Ayo mainkan permainan itu.” Kata Tuan Jung. Ji Ah mengajak main 3, 6, 9 dengan penuh semangat, Se Ra mengusulkan “Bunny Bunny”
“Apa Anda tahu permainan Son Byung Ho?” kata Tuan Jung. Young Joon berpikir kalau ada seseorang bernama Son Byung Ho di tim mereka
“Bagaimana dengan permainan pujian? Kami saling memuji dalam game.” Ucap Se Ra.
“Saya dipuji sepanjang waktu dalam hidup saya, tapi itu baik-baik saja. Mari saling memuji satu sama lain. kata Young joon. Tuan Jung meminta Ji An bica lebih dulu
Ji Ah memulai dengan memuji Sekretaris Kim. Se Ra terlihat kesal karena Ji An bukan memuji dirinya. Ji Ah mengaku  sangat gugup hari ini, dan berterima kasih banyak telah mengajarinya dengan cara yang ramah. Young Joon terlihat kesal langsung memuji segelas soju.
“Saya ingin memuji Anda, Pak... Anda cukup pintar untuk berbicara lima bahasa. Dan anda sangat tampan.” Kata Tuan Jung dan Park. Young Ok juga melihat Young Joon tampak luar biasa dalam setelan jas.
“Saya percaya menjadi kaya adalah kemampuan seseorang juga. Saya memuji Anda karena memiliki kekayaan paling banyak di antara semua orang di usia 30-an di negara ini.” Puji Se Ra dan semua memberikan tepuk tangan.
“Adakah yang ingin Anda puji? Misalnya, kepribadian saya yang berwawasan luas yang memungkinkan saya untuk memahami kesalahanmu.” Tanya Young Joon pada Mi So
“Saya ingin memuji diri sendiri karena telah bekerja keras sampai sekarang dan siap untuk meletakkan semua beban sekarang.” Ungkap Mi So
Semua seperti masih terasa tak enak. Mi So melihat Young Joon  terlihat sedikit lelah sekarang jadi lebih baik pulang dan beristirahat. Ji Ah mengeluh kalau mereka sudah selesai dan mengajak pergi ke  karaoke untuk ronde selanjutnya. Mi So dkk mengeluh dengan Ji Ah yang tak mengerti situasi.
“Kau bilang Ke karaoke? Aku akan pergi kesana bersama kalian.” Kata Young Joon mengajak mereka semua pergi. 

Semua berjalan akan masuk ke karaoke, tiba-tiba Mi So dan Young Joon langsung membalikan badan karena ada yang buang air kecil didepan gedung.  Young Joon bertanya Tentang ruang karaoke.
“Seberapa hebatkah Anda pergi ke sana meskipun kondisi buruk ini?” ucap Young Joon
“Kalau begitu kenapa Anda tidak pulang?” kata Mi So. Young Joon pikir Tidak tepat jika pulang sekarang lalu masuk ke dalam. Mi So heran dengan sikap Young Joon yang berbeda. 

Semua duduk berdempetan dalam ruangan, seperti sangat sampet. Young Joon pikir tidak tepat jika yang memesan di acara pesta tim tapi kalau tetap diam suasana tak enak jadi meminta Mi So agar  membaut reservasi di Valencia di Cheongdam-dong sekarang juga. Mi So menganguk mengerti.
Mereka pindah ke ruangan yang lebih besar, Tuan Jung langsung menyanyi lebih dulu. Mi So terlihat bahagia sambil bertepuk tangan,  Young Joon melihat Mi Soo yang senang berpikir kalau itu karena dirinya. Mi So membenarkan lalu memberikan keju saat Mi So mulai minum.
“Apakah itu tidak sesuai dengan seleramu? Haruskah aku membuangnya?” ucap Young Joon melihat Mi So seperti tak suka. Mi So seperti tak bisa melihat sikap Young Joon, akhirnya menerima keju.
Mi So kembali menikmati makana tak sengaja tersedak, Young Joon buru-buru memberikan minum. Mi So kaget karena yang diberikan alkohol, Young Joon dengan bangga kalau yang dibelinya adlah wiski berusia 55 tahun yang belum pernah dipesan sebelumnya.
“Bagaimana menurutmu? Bukankah itu berbeda bahkan dari aromanya?” kata Young Joon bangga tanpa sadar kalau tanganya mematikan mesin karaoke. Mi So mengaku rasanya sangat enak.
“Aku dapat membelikanmu satu lagi lain kali jika kau mau.” Kata Young Joon bangga. Mi So akhirnya memberitahu Young Joon kalau sikunya mengenai remote.
Semua pegawai yang hanya diam akhirnya kembali mengajak bernyanyi dengan menyuruh Ji Ah sebagai pegawai baru. Se Ra terlihat sudah mulai mabuk, Mi So memperingatkan agar jangan banyak minum, lalu khawatir melihat Young Ok makan dengan banyak juga.
“Astaga, jangan khawatir... Pernahkah kau melihatku membuat kesalahan saat mabuk?” ucap Se Ra terus minum dan langsung mengambil mic untuk menyanyi dari tangan Ji Ah.
“Hei! Saya ingin menjadi sekretaris Anda, Tuan Lee. Aku ingin menjadi sekretaris juga!”kata Se Ra mabuk, Tuan Jung berusaha menarik Se Ra agar berhenti, Tuan Park sibuk mengambil video dengan ponselnya.
“Apa yang dilakukan kedua gadis ini, Kim Mi So dan Kim Ji Ah, yang aku tidak punya? Jawab aku! Apa yang kurang dariku?” teriak Se Ra meluapkan amarahnya.
Tuan Jung berusaha menariknya tapi Se Ra malah terjatuh dan duduk di pangkuan Young Joon. Mi So panik melihatnya, Young Joon terlihat sangat gugup melihat Se Ra yang duduk sangat dekat denganya. Mi So pun menyuruh dua lelaki agar menarik Se Ra pergi.


Young Joon merasa kalau Makan malam perusahaan  yang sangat melelahkan. Mi So ingin Young Joon menjelaskan, alasan melakukan hal-hal yang biasanya tidak  pernah dilakukan. Young Joon tak bisa menjawab, Mi So akhirnya memilih untuk masuk ke dalam rumah.
“Sekretaris Kim... Bukankah aku sangat manis hari ini?” kata Young Joon. Mi So hanya bisa melonggo.
“Aku pergi ke makan malam perusahaan, bahkan mengantarmu pulang meskipun itu merepotkan. Hari yang romantis dan bahagia seperti hari ini... akan menjadi kehidupanmu sehari-hari mulai sekarang.” Kata Young Jon bangga
“Aku minta maaf, tetapi sangat tidak paham” ungkap Mi So makin binggung.
“Aku memberitahumu bahwa akan mengencanimu.” Akui Young Joon lalu berpikir kalau Mi So sangat terharu mendengarnya.
“Tuan Lee... Kau bukan tipeku.” Tegas Mi So. Young Joon kaget mendengarnya.
“Saya suka pria yang selalu penuh perhatian, perhatian, dan manis terhadap orang lain.” Akui Mi So
“Bagaimana bisa kau mengatakan itu setelah melihat semua yang ku lakukan hari ini? Hari ini, aku berusaha sangat keras untuk menjadi bagian dari kehidupan sehari-harimu Bagaimana menurutmu perhatianku?” kata Young Joon kesal.
Mi So pikir tidak pernah menginginkan melakukan semua itu dan menurutnya Young Joon tidak benar-benar memperhatikannya. Ia pun berharap Young Joon  bertemu dengan seorang wanita yang luar biasa segera lalu masuk ke dalam rumah. 


Mi So masuk rumah tak percaya kalau Young Joon ingin berkencan dan menikah denganya,seperti tak percaya kalau bisa berbicara tentang hal-hal itu dengan begitu ringan lalu ponselnya berdering, Young Joon menelpnya.  Mi So heran melihat Young Joon masih ada didepan rumahnya dan membaca pesan dari bosnya.
“Nona Kim, ada apa denganmu?” tulis Young Joon. Mi So meminta maaf
“Saya pikir Anda bercanda ketika kau mengatakan kemarin bahwa kau ingin menikahiku. Tapi kau mengungkit hal kencan hari ini, jadi saya benar-benar bingung sekarang.” Balas Mi So
“Yah, lupakan apa yang aku katakan.. Bagaimana bisa kau mengatakan bahwa aku bukan tipemu? Apa kau sudah gila?” tulis Young Joon.
Pil Nam mengirimkan pesan juga “Mi So, bisakah kau mengirimiku hati untuk game mobile? Aku sedang istirahat sekarang,hanya ingin menghilangkan stresku.” Mi So segera membalasnya.
“Apa yang tidak kau sukai tentang aku? Itu tidak mungkin tentang penampilan, kredensial, dan kekayaan saya. Apa yang tidak kau sukai?” tulis Young Joon.
“Kau hanya memikirkan diri sendiri. Kau tidak pernah menempatkan dirimu pada posisi orang lain. Kau membuat keputusan dan memberi perintah, seperti apa yang kau lakukan sekarang.” Ungkap Mi So meluapkan semuanya.
“Apakah ini caramu memprotes untuk memberi tahuku, berapa banyak aku telah menekanmu dalam sembilan tahun terakhir?” balas Young Joon. Mi So mengaku bukan seperti itu maksudnya.
“Tapi Terus terang, bekerja untukmu telah membuat stres... Kau egois dan egois. Kau seorang perfeksionis, dan aku hanya ingin tahu apakah kau memiliki OCD. Kau melihat ke cermin dan mengagumi wajahmu sendiri sepanjang hari.” Ungkap Mi So
“Apa kau tahu betapa stresnya bekerja berasamamu?” balas Young Joon.
“Dan Juga, Kau meneleponku kapan pun kau mau lalu menyuruhku bekerja. Karena itu, aku tidak pernah punya waktu untuk diriku sendiri Aku melakukannya selama sembilan tahun. Tentu saja, itu melelahkan.” Balas Mi Soo.
Young Joon heran karena Mi So tak pernah mengatakan tidak ingin melakukannya lalu menegaskan tidak akan membuat Mi So melakukan yang tak diingikan Kecuali mengemudikan ketika mabuk. Mi So pikir kalau lebih baik melupakan semuanya.
“Aku hanya ingin hubungan normal dengan pria normal. Kau bilang akan menikahiku, tetapi kau pasti tidak cocok untuk hal yang romantis Satu-satunya orang yang dapat kau cintai mungkin adalah dirimu sendiri.” Tegas Mi Soo
“Apa kau benar-benar berpikir begitu?” balas Young Joon seperti tak sadar dengan dirinya.
“Benar. Dan Juga, kau sangat tidak pengertian.” Tegas Mi Soo.Saat itu Pil Nam mengirimkan pesan agar Mi Soo segera mengirimkan hati secepatnya.
Akhirnya Mi So melihat di jendela dan bisa bernafas lega karena Young Joon akhirnya pergi, dan sebuah pesan masuk “Ada dua orang yang seharusnya tidak pernah menyebutku tidak pengertian. Salah satunya kakakku dan yang lainnya adalah kamu, Kim Mi So. Ingat itu”
Mi So heran maksud dengan pesan Young Joon lalu kaget melihat kalau mengirimkan hati pada Young Joon. 


Young Joon kembali ke rumah heran dengan Mi Soo yang mengirimikan hati di tengah percakapan serius itu, Mi So gelisah ingin menjelaskan kalau itu adalah kesalahan karena akan mengirimnya ke Pil Nam tetapi terkirim pada Young Joon. Tapi ia berpikir tak perlu dan memilih untuk tidur saja.
Young Joon berbaring bermimpi buruk, terlihat seorang wanita berjalan dengan koper dan masuk ke dalam rumah, seperti sangat menakutkan. Ia pun bangun dengan nafas terengah-engah dan melihat pesan  (Lee Sung Yeon - Kau harus tidur sekarang meskipun aku menderita seperti ini)

Young Joon selesai mandi dan akan memakai dasi lalu teringat sesuatu.
Flash Back
Di Amerika, Young Joon sedang memakai dasi. Mi So mendekat meminta izin agar bisa memasang dasi, Young Joon pun membiarkan Mi So agar memasangkan dasi untuknya.
Young Joon akhirnya tak memakai dasinya kembali dan pergi ke kantor. 

Mi So kembali membaca pesan dari Young Joon “ Ada dua orang yang seharusnya tidak pernah menyebutku tidak pengertian. Salah satunya adalah saudaraku dan yang lainnya adalah kau, Kim Mi So. Ingat itu.” Lalu berpikir apa itu artinya.  Tuan Jung memberikan laporan pada Mi So.
“Tuan Jung.... Anda telah bekerja di perusahaan cukup lama, 'kan?” kata Mi So.Tuan Jung menjawab sekitar 12 tahun.
“Lalu pernahkah kau bertemu kakak Tuan Lee?” tanya Mi So. Tuan Jung mengaku belum pernah bertemu dengannya.
“Oh, aku dengar dia tinggal di luar negeri.” Kata Tuan Jung.
“Apakah keluarga Tuan Lee memiliki masalah? Apa kau tahu sesuatu?” tanya Mi So penasaran. Tuan Jung pikir tak mungkin tahu kalau Mi So saja tak tahu.
“Tapi ini agak aneh, kan? Dia tidak terlibat dalam bisnis meskipun dia adalah putra tertua. Kurasa itu sedikit...” kata Tuan Jung. Mi So pun mengucapkan terima kasih.

Se Ra melihat video yang direkam oleh Tuan Park, wajahnya sangat malu kebingungan bagaiaman akan menghadapi Tuan Lee mulai sekarang lalu berpikir akan dipecat.  Bahkan Tuan Park menyuruh agar membuat surat pengunduran diri. Sopir Young Joon memberitahu kalau Tuan Lee akan datang.  Young Joon masuk dengan wajah dingin
“Saya lihat bahwa Anda tidak mengenakan dasi. Saya menyiapkan dasi merah untuk Anda.” Kata Mi So masuk ruangan. Young Joon langsung menolak.
“Kau bisa berhenti melakukan hal-hal seperti ini.” Ucap Young Joon dengan berkata kalau ucapanya Mi So itu benar. Mi So binggung apa maksudnya.
“Aku egois dan egois. Itu sebabnya aku bisa mengerti mengapa kau ingin berhenti sampai tingkat tertentu.” Kata Young Joo. Mi So merasa bukan seperti itu.
“Aku baru saja menyadari fakta umum yang tidak bisa kita miliki semua yang kita inginkan. Aku akan membiarkanmu pergi sekarang. Tetaplah bekerja satu bulan lagi untuk melatih penggantimu... Terima kasih atas kerja kerasmu... Aku benar-benar serius.” Kata Young Joon lalu menyuruh untuk pergi saja. Young Joon pun akhirnya keluar dari ruangan dengan wajah sedih. 

Young Joon memangggil Sek Kim, Mi So menjawabanya. Young Joon mengulang yang dimaksud Nona Kim Ji Ah. Ji Ah pun menyahut. Young Joon ingin tahu Apa masalah yang tim pengembangan merek yang mereka miliki. Ji Ah terlihat binggung.
“Saya mendapatkan daftar itu sebelumnya.” Kata Young Joon. Ji Ah mengaku tidak ingat.
“Saya akan menjelaskannya padamu, pak.” Ucap Mi So ingin membantu. Young Joon langsung menolak
“Ini tidak mendesak, jadi saya ingin Ibu Kim Ji Ah untuk menjelaskannya nanti.” kata Young Joon. Saat di dalam mobil, Mi So pun terlihat  tak enak hati karena Young Joon mulai mengabaikanya. 

Young Joon mencoba tempat tidur dan mencoba kalau sudah nyaman. Direktur menjelaskan Furniture yang diluncurkan bulan lalu mendapatkan respon yang bagus, bahkan bagian furnitur terlaris saat ini. Young Joon ingin tahu selanjutnya.
“Tidak mengherankan bahwa proyek berjalan dengan baik. Saya bertanya kepadamu apa rencanamu ke depan.” Kata Young Joon
“Yah... furniture kita sangat populer di kalangan anak muda, jadi kami berencana meluncurkan produk yang menargetkan pasangan yang baru menikah. Kalangan muda hari ini sangat praktis, jadi kita harus mempertimbangkan itu sambil mengembangkan...” kata Direktur.
“Apakah itu benar-benar trend akhir-akhir ini? Kau sudah menyiapkan semua data, kan?” ucap Young Joon pada sekertaris barunya. Ji Ah terlihat binggung.
“Saya belum dilatih tentang itu.” Akui Ji Ah. Young Joon langsung menegur Mi So tak melatihnya. Mi So hanya bisa meminta maaf . Young Joon meminta Mi So agar Jangan mengecewakan dan lakukan pekerjaan dengan baik.

Mi So duduk di meja kerjanya berpikir kalau Young Joon marah karena apa yang terjadi kemarin, lalu terlihat lampu kalau bosnya memanggil. Ia langsung masuk bertanya apakah Young Joon membutuhkan sesuatu. Young Joon meminta agar Mi So mengatakan  pada Sekretaris Kim Ji Ah untuk masuk.
“Maaf Pak, ketika kita saling berkirim pesan semalam, saya...” kata Mi So dan langsung disela oleh Young Joon.
“Mari kita tidak membahas masalah pribadi di kantor.” Kata Young Joon. Mi So pun akhirnya keluar ruangan dan menyuruh Jin Ah menemui Young Joon. 

Mi So melihat Young Joon dengan Ji Ah dalam ruangan, merasa tak percaya dengan sikap atasanya, karena mungkin tak mampu bertahan sebulan lagi. Young Joon melihat Mi So melihat dari jendela dan langsung menutupnya, Mi So kesal dengan sikap Young Joon.
“Tuan Lee, mengapa anda ingin menemui saya?” tanya Ji Ah. Young Joon menjawab kalau itu tidak penting.
“Kau Silakan duduk di sana selama lima menit dan pergi.” Kata Young Joon pada sofa. Ji Ah pun menganguk mengerti.
“Ngomong-ngomong... Sepertinya tugas saya termasuk membantu Anda dengan masalah pribadi. Apakah saya juga akan...” kata Ji Ah. Young Joon ingin tahu apa maksudnya "Kepentingan pribadi"
“Membantu memasang dasi anda, misalnya.” Ucap Ji Ah. Young Joon pun menolaknya.
Ji Ah ingin tahu apa yang bisa dibantu, Young Joon menyuruh agar Ji Ah membantu  Sekretaris Kim Mi So dengan Berpura-pura bahwa sedang menjalani pelatihan untuk pekerjaan itu hanya selama sebulan. Ji Ah melonggo binggung. 


Salah satu teman Ji Ah meminta agar mereka mengambil atas nama masing-masing. Mereka tak percaya teman mereka itu akan menikah, dan melihat akan menikah di tempat yang sangat bagus pada kartu undangan. Teman Mi So bertanya kapan Mi So akan menikah.
“Mi So belum pernah menjalin hubungan, kan?” ucap temanya. Teman lainya menyuruh Mi So harus menjalin hubungan dulu.
“Itu rencanaku. Aku akan menemukan cinta.” Kata Mi So yakin . Temanya pun menawarkan Mi So untuk pergi kencan buta.
“Teman Jae Hyung melihat fotomu di media sosial dan memintanya untuk menjodohkanmu dengannya Dia adalah pria manis yang selalu kau inginkan. Dia cukup tampan, dan keluarganya biasa-biasa saja.” Ucap temanya.

Mi So hanya diam saja, teman memberitahu kalau perkerjanya. seorang jurnalis. Mi So langsung tertarik dan ingin tahu apakah pria itu bisa mencari tahu tentang insiden yang sudah lama.  Saat itu seoran pelayan datang memberikan lembaran kertas
“Kami sedang melakukan survei pada pelanggan kami. Bisakah Anda meluangkan waktu? Jika Anda mengisi ini, kami akan memberi Anda makanan tambahan gratis.” Kata pelayan. Mi So dkk akhirnya mengisi survei.
 Mi So membaca pertanyaan “Jika kamu punya pacar,kemana kau ingin pergi bersamanya? Tuliskan jawaban Anda.” Nomor dua.. “Jika kau  punya pacar, apa yang ingin kau lakukan dengannya?” Nomor tiga....  “Jika kau punya pacar, apa yang ingin kau inginkan sebagai hadiah? Tuliskan jawaban Anda.”
Setelah membacanya Mi So merasa kalau cara pertanyaan seperti memerintahkan dan sangat akrab denganya. 


Yong Sik melihat lembaran Survei pelanggan, seperti tak percaya kalau Young Joon meminta agar  menemukan kuesioner yang sekretaris Mi  So padahal bisa langsung bertanya tapi malah menyewa restoran untuk mengetahuinya.
“Young Joon,Aku adalah wakil  Presiden. Tidakkah kau pikir tidak boleh menyia-nyiakan pria yang sangat kompeten ini?” keluh Yong Sik
“Anggap saja ini bagian dari pekerjaan” kata Young Joon. Yong Sik mengeluh kalau ini mengganggu pekerjaan
“Aku harus mencoba menemukannya. Ini adalah tugas yang penting.” Ucap Yong Sik dan akhirnya menemukan nama Kim Mi So.
Young Joon langsung membacanya dan melihat kalau jawabanya Sangat kekanak-kanakan. Yong Sik ingin tahu alasan melakukan survei, Apakah akan memberikan apa yang diinginkan. Young Joon hanya diam saja. 

Mi So pulang kerumah mengingat ucapan Young Joon yang mengeluh kalau melatih Ji Ah tak serius dan meminta agar Jangan mengecewakan dan lakukan pekerjaan dengan baik, lalu saat akan membahas pesan semalam, Young Joon menolak membahas masalah pribadi di kantor.
“Aku akan memulai hari yang baru.” Ucap Mi So membereskan sekeliling rumahnya, bahkan mencuci piring.  
“Benar. Sekarang aku punya banyak waktu, aku akan mencari kakakku.” Kata Mi So melihat buku yang selama ini disimpan olehnya lalu menerima telp dari direktur. 

Esok harinya, Mi So pergi menaik bus sesuai dengan perintah Tuan Park, lalu masuk ke sebuah taman bermain dan binggung tak melihat Tuan Park dan berpikir kalau sekarang sama seperti Young Joon yang meminta agar menemuinya di akhir pekan.
“Ngomong-ngomong, kenapa gelap sekali di sini? Tidak ada orang di sekitar sini.” Kata Mi So heran.
Tiba-tiba lampu ditaman bermain menyala, bahkan air mancur terlihat sangat indah.  Saat itu Young Joon datang dan bertanya apakah Mi Soo sudah menunggu lama. Mi So terlihat binggung karena yang datang ternyata Tuan Lee memberikan kejutan.



BERSAMBUNG KE EPISODE 3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar