Kamis, 26 Juli 2018

Sinopsis Drama Korea - What's Wrong with Secretary Kim - Episode 1

Seorang pria menuruni sebuah mobil lalu berjalan dengan gagah ke dalam sebuah gedung, beberapa orang mulai membicarakannya dalam sebuah pesta.
“Lee Young Joon ialah Wakil Ketua Grup Yumyung. Sejak dia diangkat menjadi Wakil Ketua, perusahaan menggandakan keuntungannya. Dan itu membuatnya menjadi CEO muda paling kompeten di negara ini. Ia memiliki tubuh, wajah, dan setelan jas. Dia punya segalanya. Aku mendengar gosip bahwa dia menjauhi para wanita.”
“Itu tidak benar. Sebenarnya, Aku akan pergi bersamanya sekarang. Tapi dia membuatku menjauh darinya.” Kata Seorang wanita dengan bangga.
Saat Young Joon masuk ke dalam ruangan dan banyak orang yang menyapa,  tapi Young Joon hanya duduk di kursi yang kosong dengan wajah galau. Wanita bernama Oh Ji Ran menyapanya, sementa Young Joon langsung bertanya “Apa yang salah dengan Sekretaris Kim?” 




Kim Min So berjalan masuk ke dalam rumah, merapihkan semua pakain lalu memilih satu dasi. Ia memasangkan di leher Young Joon kalau memilih dasi tipe monoton yang akan membuat terlihat cerdas dan modern. Yong Joon pun memujinya dengan membiarkan Min So memasangkan dasinya.
“Bukankah itu mempesona?” ucap Young Joon tiba-tiba mengangkat tanganya dengan bangga.
“Apa Maksudmu sinar matahari?” balas Min Soo binggung. Young Joon menjawab bukan.
“Aura... Aku bersinar.” Ungkap Young Joon seperti terlalu narsis dengan dirinya sendiri. Min Soo hanya bisa menganguk setuju saja.
“Ini jadwal Anda untuk hari ini.” Kata Min So memberikan agenda lalu melihat di ponselnya telp dari Direktur Eksekutif Kim Jung Jae.

“Ini Tuan Kim. Haruskah aku menjawabnya?” tanya Min So meminta izin.
“Tidak. Dia akan memberitahuku bahwa bisnis Vietnam tidak berjalan dengan baik. Aku tidak ingin orang yang bersalah ini merusak suasana pagiku.” Ungkap Young Joon seperti peramal
“Apa yang Anda maksud dengan "pria yang bersalah ini"?” tanya Min Soo heran
“Menyakiti seseorang atau mencuri sesuatu bukan satu-satunya hal yang membuatmu bersalah. Tidak kompeten dan tidak menyadari ketidakmampuanmu, membuatmu bersalah juga.” Jelas Young Joon.
“Apa kau tahu, Nona Kim?  Bagaimana bisa seorang pria sangat tidak kompeten?” kata Young Joon. Min Soo mengaku masih bertanya-tanya.

Young Joon pikir mereka  cukup melakukannya dan memenangkannya tapi menurutnya orang tidak bisa melakukan hal yang sederhana seperti itu. Min Soo pikir Tidak semua orang seperti Young Joon seperti ingin memuji. Young Joon seperti tak percaya. Min Soo pun menyakinkan.
“Sepanjang hidupku, Aku belum pernah melihat pria lain sesempurna Anda, Pak.” Ungkap Min Soo. Young Joon mendengar ponselnya berdering dan ingin tahu siapa yang menelp.
“Kali ini, panggilan dari seorang Si pendosa mutlak. Apa yang harus aku lakukan?” tanya Min Soo. 


Keduanya sampai disebuah gedung, Min Soo duduk disamping Young Joon memberitahu kalau mereka sudah sampai. Young Joon masuk ke dalam sebuah ruangan, Seorang pria panik melihat Young Joon berusaha menjelaskan kalau ada kesalahpahaman.
“Bagaimana kau bisa berada di distrik lampu merah selama jam kantor?” ucap Young Joon memarahi bawahanya. Direktur hanya bisa meminta maaf.
“Kau adalah direktur manajemen senior. Mengapa kau tidak memikirkan citra perusahaan?” tegas Young Joon. Direktur berjanjitidak terjadi lagi.
Min Soo melihat berita online di luar ruangan. Young Joon keluar dari ruangan bertanya Apa selanjutnya. Min Soo menjawab Young Joon memiliki rapat dewan tentang bisnis baru lalu mengambil rokok dari tangan atasanya karena tidakdiperbolehkan merokok di dalam ruangan. Young Joon akhirnya memilih untuk melangkah pergi. 


Direktur berlari mengejar Young Joon lalu berlutut, Min Soo menenangkan Tuan Jo agar jangan terlalu kecewa, karena Proyeknya gagal, dan ditemukan di distrik lampu merah. Ia menjelaskan kalau Young Joon  memiliki harapan besar jadi sangat kecewa dan sangat kesal.
“Kau lihat, Tuan Lee berusaha keras untuk menutupi nama perusahaan kami dari artikel itu tentang Anda.” Jelas Min Soo
“Nona Kim, mengapa aku melakukan itu? Aku pasti sudah dirasuki.” Keluh Tuan Jo
“Jangan lupakan momen ini, dan hiduplah lebih keras. Pak Jo, mengapa kau tidak pulang lebih awal hari ini dan beristirahat?” kata Min Soo. Tuan Jo pun berdiri dan memilih untuk pergi dan berjanji akan lebih berhati-hati mulai besok lalu pamit pergi pada Sek Im. 


Sek Im bertanya pada Min Soo memastikan kalau Tuan Jo  dapat tetap bekerja di sini. Min Soo menelp seseorang meminta agar membersihkan meja Pak Jo dan semua perabotan lainnya sekarang.
“Pernahkah kau melihat Tuan. Lee memberi seseorang kesempatan kedua?” ucap Min Soo yang sudah sangat mengenal sikap atasanya. Sek Im pun tak bisa berkata-kata lagi. 


Ruang Rapat
Park Yoo Sik berdiri didepan menjelaskan akan mengambil alih maskapai internasional peringkat ketiga di negara, Dalam waktu lima tahun, akan menumbuhkannya menjadi perusahaan penerbangan terbaik di pasar domestik dan dalam 10 terbaik di pasar global.
“Segera setelah keputusan dibuat, kami akan secara aktif mulai menerima pesanan dari Amerika Serikat, India, dan Vietnam untuk mempercepat bisnis penerbangan. Jika Anda melihat laporan keuangan, Anda akan melihat bahwa aset saat ini adalah 2,024 miliar dolar. Dan kewajiban saat ini adalah 940 juta dolar. Rasio saat ini sekitar 275 persen.” Jelas Yoo Sik dan langsung disela oleh Young Joon.
“Ini adalah 215,319149.” Kata Young Joon. Semua terlihat binggung mendengarnya.
“Jika aset saat ini adalah 2,024 miliar, dan kewajiban saat ini adalah 940 juta, bukankah rasio saat ini harus 215,319149,Tuan Park?” kata Young Joon. Yoo Jin terlihat gugup dan dengan cepat membenarkan ucapan Young Joon.

Young Joon meminta agar lanjutkan dengan akuisisi dan mengakhiri pertemuan lalu keluar dari ruangan. Seorang pria mengeluh kalau kedaan sangat intens dan merasa kalau Young Joon itu terlalu kuat. Ia merasa kalau Hidupnya akan dipersingkat karena Young Joon membuatnya takut sampai mati.
Yoo Jin tiba-tiba menyebut nama Young Joon seperti kembali datang, semua panik dan ketakutan tapi ternyata Yoo Jin hanya mengerjai mereka. Direktur tahu kalau Yoo Jin itu tak ingin mereka  menjelek-jelekkan temannya. 




Min Soo berjalan sambil berbicara dengan bahasa inggris fasih kalau Young Joo  diundang ke pesta pribadi di pesta duta besar Spanyol dan akan menelpnya esok Untuk menjadwal ulang lalu keduanya masuk ke dalam lift bersama.
“Sudah jauh lebih baik.”komentar Young Joon. Min Soo terlihat binggung. Young Joon menjelaskan kalau itu maksudnya Bahasa inggris Min Soo.
“Sembilan tahun yang lalu, ketika kami pertama kali pergi ke AS, Kau berjuang untuk berkomunikasi dalam bahasa Inggris.” Ungkap Young Joon.
“Benar. Anda yang mewujudkannya.” Balas Min Soo. Young Joon pun dengan bangga membenarkan.
“Dukunganku yang tak tanggung-tanggung pasti banyak membantumu.” Ata Young Joon bangga.
“Lebih dari itu, aku jadi berkembang karena Anda mempermalukanku... setiap kali aku membuat kesalahan dengan aksen, dan kau tidak ragu untuk memarahiku. Itu benar-benar memotivasiku untuk bekerja lebih keras.” Balas Min Soo terus memuji
“Malu dan memarahi...Baiklah. Jika itu membantumu tumbuh, Aku akan terus memberikannya padamu.” Kata Young Joon.

Min Soo pun langsung mengucapkan terima kasih banyak, Young Joon menegur kalau Min Soo baru saja membuat kesalahan lain dengan memberitahu kesalahan penyebutkan kata "aksen". Min Soo menungkapkan kalau sudah belajar hal lain lalu terdengar bunyi suara perut yang lapar.
“Aku minta maaf, Aku harus melewatkan sarapan untuk mengenakan baju. Karena pertemuan itu, aku tidak menyiapkan cemilan. Apa Anda baik-baik saja?” ucap Min Soo khawatir.
“Aku baik-baik saja... Kau tahu betapa fokusnya diriku ini. Ketika aku sedang bekerja, aku bahkan tidak merasa lapar.” Ucap Young Joon, tapi terdengar suara bunyi perut lapar. Min Soo pun memutuskan akan menyiapkan beberpa cemilan.


Keduanya masuk ke dalam sebuah pesta dengan pakaian yang serasi seperti Min Soo menjadi pasangan Young Joon. Mereka berjalan dan melihat seseorang, Min Soo memberitahu Young Joon kalau pria itu adalah duta besar Spanyol yang baru diangkat. Young Joon pun menyapa dengan bahasa Spanyol dengan fasih pada Duta Besar, setelah itu bertemu dengan tamu lainya. 


Dari kejauhan tiga orang wanita menatap Young Joon dengan wajah kagumm karena terlihat sangat  luar biasa dan sangat menawan, serta  sangat elegan. Tiba-tiba Young Joon menatap kearah tiga wanita yang membicarakanya.
“Hei... Dia datang kemari... Apa dia datang padaku?” ucap wanita berdiri ditengah dengan wajah gugup. Tapi Young Joon berjalan melewati ketiganya.
Tiga wanita binggung Young Joon melewati mereka dan langsung berdiri didepan cermin seperti sangat mengangumi dirinya yang tampan. Min So melihat Young Joon kembali merasakan narsis berusah mendekat.
“Nona Kim... Bagaimana penampilanku sekarang?” tanya Young Joo. Min Soo menjawab kalau terlihat sempurna dan mengajaknya segera pergi. 


Di dalam mobil
Young Joon ingin tahu Kapan Min Soo belajar bahasa Spanyol. Min Soo terlihat binggung. Young Joon melihat kalau Min Soo berbincang cukup lama dengan orang-orang Spanyol dipesta tadi.  Min Soo mengaku kalau berterima kasih pada Young Joon.
“Aku hampir tidak bisa belajar bahasa Inggris dan Cina. Aku tidak punya waktu untuk belajar bahasa Spanyol. Aku hanya menebaknya sepanjang waktu.” Jelas Min Soo. Young Joon binggung apa maksudnya.
“Ketika mereka melihat Anda sambil memberikan sampanye, itu pasti berarti, "Maafkan kami." Apa yang mereka katakan saat melihat Anda pasti pujian... Jadi aku hanya tersenyum dan mengangguk.” Jelas Min Soo. Young Joon membenarkan.
“Dan ketika seorang pria mencoba bergerak, Aku menyentuh anting-anting dengan tangan kiriku” cerita Min Soo membuat pria menjauh darinya.
“Kenapa tangan kirimu?” tanya Young Joon heran.
“Saat aku menunjukkan cincinku pada mereka, semuanya beres. Ini adalah cincin yang aku menangkan pada hari olahraga terakhir.” Ucap Min Soo mengangkat tanganya terlihat cincin. 




Young Joon memuji Min Soo itu luar biasa. Min Soo mengaku tidak percaya dipuji oleh Young Joon. Young Joon pun meminta agar Min Soo mengatakan yang dinginkan karena harus diberi kompensasi yang sesuai untuk pencapaiannya dan Min Soo tak boleh menolak.
“Tuan... Ada sesuatu yang ingin kukatakan padamu.” Kata Min Soo dengan wajah serius.
“Jangan mengaku tentang cintamu. Hubungan kita adalah bisnis yang ketat.” Tegas Young Joon. Min Soo mengaku juga tidak merencanakannya.
“Apa yang ingin kau katakan?” tanya Young Joon.
“Aku pikir Anda perlu mencari seorang sekretaris baru. Aku akan berhenti mulai sekarang... Aku akan mengundurkan diri sekarang.” Kata Min Soo. Young Joon kaget mendengarnya.
“Kenapa begitu tiba-tiba?” tanya Young Joon melonggo. Min Soo menjawab kalau Ini untuk alasan pribadi.
“Baiklah. Jika kau ingin melakukannya.” Ucap Young Joon santai seperti tak masalah kalau Min Soo akan berhenti. 




Young Joon berbaring di tempat tidur tapi matanya tak bisa tertutup. Ia pun heran karena tidak bisa tidur. Esok paginya, di kantor seseorang pria tambun masuk dengan terburu-buru mengatakan baru saja mendengar berita yang luar biasa.


“Apa ini "berita luar biasa"? Aku yakin itu adalah gosip palsu.” Ucap Si wanita tak percaya
“Sayang, ini nyata kali ini... Hanya mereka yang bisa mengambilnya yang harus berkumpul... Cepatlah.” Kata Pria tambun menyuruh mereka berkumpul, pacarnya merasa tak percaya tapi akhirnya ikut berkumpul.
“Kau tahu, Nona. Kim...Nona Kim..... mengundurkan diri.” Kata si pria tambun. Semua orang tak percaya mendengarnya karena berpikir hanya gossip belaka.
“Apa kau tidak percaya padaku?” keluh si pria tambun. Bong Se Ra dan yang lainya yakin tidak percaya
“Kenapa dia mengundurkan diri? Tuan Lee sangat menyayanginya. Kenapa dia berhenti? Itu tidak masuk akal.” Kata Se Ra yakin . 




Tiba-tiba Min Soo masuk ke dalam ruangan berkomentar kalau ini semua masuk akal, bahwa ia benar-benar berhenti. Semua melonggo tak percaya mendengarnya. Min Soo membenarkan kalau memang benar-benar berhenti.
“Tapi bukankah itu terlalu mendadak? Mengapa? Apa kau akan menikah? Apa kau mendapatkan pekerjaan lain Atau kau akan pergi ke luar negeri untuk belajar?” tanya Park Joon Hwan
“Bukan itu.” Ucap Min Soo tersenyum, Jung Chi In si pria tambun berpikir kalau itu karena perilaku buruk Tuan Lee. Min Soo menegaskan kalau bukan seperti itu.
“Itu hanya alasan pribadi” kata Min Soo lalu seseorang memberitahu kalau Tuan Lee akan datang. Semua membungkuk menyapa Young Joon saat masuk ruangan. 


Se Ra melihat Min Soo ke pantry mengajak Lee Young Ok untuk mengikutinya,  Young Ok mengaku tidak bisa membayangkan jika  Min Soo tidak berada di samping Tuan Lee. Min Soo pun mengaku  belum terasa nyata baginya.
“Aku merasa sangat sedih. Jadi Apa kau hanya perlu menyiapkan cemilan di sekitar waktu ini? Kamu membuat teh Darjeeling dengan menggunakan teko ini. Kau melayani rotinya H Hotel. Tiga potong.” Ucap Bo Ra melihat cara Min Soo menyiapkan makanan. Min Soo membenarkan.
“Kenapa kau bertanggung jawab atas itu, Nona Bong?” tanya Young Ok heran. Bo Ra heran Young Ok tak berpikir.

“Ketika Nona Kim pergi, itu akan menjadi tugasku” kata Bo Ra yakin. Young Ok heran kenapa Bo Ra harus melakukanya.
“Jika kau melihatnya, sudah jelas bahwa Tuan. Lee peduli dengan penampilan sekretarisnya. Ketika Nona Kim mengundurkan diri, lalu siapa yang akan berada di posisinya? Akulah satu-satunya alternatif. Di saat seperti ini, aku benar-benar cemburu padamu, Nona. Lee. Aku berharap aku bisa terlihat biasa sepertimu.” Ucap Bo Ra.  Young Ok hanya bisa menghela nafas.

“Nah, Tuan Lee datang ke kantor jam 7 pagi, jadi aku harus di sini jam setengah 6. Aku tidak bisa banyak tidur saat itu. Apa yang harus ku lakukan?” kata Bo Ra mengoceh lalu tersadar semua sudah pergi meninggalkan dan melihat pria lain di ruangan dan buru-buru pami pergi. 




Young Joon duduk di ruangan, Min Soo melihatnya dan langsung mengambil ponselnya. Young Joon yakin kalau Min Sooberpikir tentang mengubah kursi putarnya, Min Soo langsung memuji Young Joon itu luar biasa. Young Joon dengan bangga kalau tahu apa yang terjadi di dalam kepalanya juga.
“Kau tidak bersungguh-sungguh, kan? Kau benar-benar tidak bermaksud untuk mengundurkan diri.” Kata  Young Joon.
“Anda salah kali ini.” Ungkap Min Soo. Young Joon ingin tahu alasanya dan berpikir karena telah membuat Min Soo bekerja lembur dan di akhir pekan
“Aku akan memposting iklan lowongan pekerjaan pagi ini. Kami akan berusaha sebaik mungkin untuk memilah kandidat terbaik. Anda hanya perlu mewawancarai kandidat akhir” jelas Min Soo. Young Joon tak peduli menyuruh Min Soo melakukan sesuka hatinya saja.


Min Soo membuat Kualifikasi untuk Penempatan Pekerjaan pada komputernya.  Tiba-tiba Young Joon keluar dengan wajah cemberut.  Min Soo langsung berdiri bertanya Apa butuh sesuatu. Young Joon mengatakan akan pergi ke kantor Tuan. Park.
“Atur panggilan konferens ku kembali ke sore hari. Aku akan makan di rumah, jadi jagalah makan siangmu sendiri.” Ucap Young Joon. Min Soo menganguk mengerti.
Setelah Young Joon pergi, Bo Ra masuk mengetahui Min Soo yang belum makan siang jadi mengajaknya makan bersama. Min Soo minta maaf, karena harus pergi untuk mengurus beberapa masalah pribadi. Bo Ra meminta agar makan sedikit saja. Min Soo tetap menolak dan bergegas pergi.
“Apa masalahnya? Dan di sinilah aku, mencoba untuk makan bersamanya dan mengambil alih perannya. Aku juga orang yang sibuk, Kau tahu.” Keluh Bo Ra kesal melihat Min Soo bergegas pergi. 




Young Joon ingin tahu alasanya. Yoo Sik balik bertanya apa maksud ucapanya Young Joon ingin tahu Alasan sebenarnya mengapa dia ingin berhenti tiba-tiba. Yoo Sik mengerti maksudnya Mi Mi So. Young Joon mengaku Tidak ada yang tidak diketahui tentang Min Soo sebelumnya.
“Tapi aku benar-benar tidak bisa memikirkan yang satu ini. Ini sangat membuatku frustrasi sampai aku merasa pusing.” Ungkap Young Joon. Yoo Sik tak percaya mendengarnya.
“Mari kita lihat di sini... Ginseng merah adalah yang terbaik saat gula darahmu rendah! Kau Ingin beberapa?” ucap Yoo Jin mengeluarkan dari bangkasnya.
“Apa kau serius mengatakan padaku untuk makan sesuatu yang dipenuhi gula yang hanya memiliki 0,03 persen ginseng merah murni di dalamnya?” komentar Young Joon. Yoo Sik lemas menjatuhkan ginseng ditanganya.
“Tidak, terima kasih. Katakan saja, mengapa Nona Kim melakukan ini.” Tegas Young Joon. Yoo Sik heran Young Joon yang tak mengetahui alasanya.
“Itu cukup luar biasa bahwa dia mampu bekerja untukmu selama 9 tahun. Mereka menyebut wanita seperti itu sebagai "bodhisattva" di Timur, dan "malaikat surgawi" di Barat...”ungkap Yoo Sik lalu merasa kalau ucapanya berlebihan

“Dua tahun. Dua... Dua... maksudku, sembilan tahun. Sudah waktunya. Mereka mengatakan bahwa ada sesuatu yang disebut "Peraturan 3, 6, 9." Jelas Yoo Sik. Young Joon tak mengerti maksudnya.
“Sampai batas kejenuhan. Kau tahu bagaimana istriku, dan aku berada di belahan jiwa satu sama lain, ketika kita satu bulan jauh ke dalam hubungan kita dan aku cukup mencintainya untuk menikahinya saat itu?” ucap Yoo Sik
“Tentu saja, Dan aku bahkan lebih sadar akan fakta... bahwa kalian berdua saling bertukar surat cerai bukannya hadiah pada ulang tahun pernikahan ke-10 Anda.” Balas Young Joon. Yoo Sik mengeluh dengan ucapan temanya yang  kasar sekali.
“Pada awalnya, kami berdua terbakar dengan cinta satu sama lain! Tapi... hal yang dia katakan pada ulang tahun pernikahan ketiga kami adalah...” ungkap Yoo Sik. 


Flash Back
Dalam sebuah restoran, di ulang tahun ketika Yoo Sik ingin bersikap mesra pada istrinya dengan menyuapinya tak bisa melakukanya lagi. Lalu ketika menguangkap perasaan cintanya, sang istri malah mengeluh kenapa bisa jatuh cinta dengan Yoo Sik.
“Dan pada ulang tahun pernikahan keenam kami...”
Yoo Sik sudah siap dengan kue dan lilin ketika memanggil pelayan tiba-tiba istrinya langsung memukul kepalanya.  Sang istri meminta maaf dengan alasan hanya ingin memukul ketika melihat bagian belakang kepala suaminya.
“Dan pada peringatan pernikahan kesembilan kami...”
Sang istri berteriak marah pada Yoo Sik karena membuang-buang udara dan menyuruhnya agar jangan bernafas. Yoo Sik masih terlihat trauma dengan pernikahanya. 


Young Joon yang mendengarnya, memastikan kalau Yoo Sik tidak... menangis sekarang, Yoo Sik heran kalau itu bukan masalah kalau Young Joon bukan masalah apabila menangis. Yoo Sik  pikir bahwa kejenuhan berakhir di selama 3, 6, dan 9 tahun.
“Ini seperti apel yang memar.” Ucap Yoo Sik. Young Joon tak mengerti maksudnya.
“Ya, Coba lihat Apel ini.. Yang harus kau lakukan adalah memotong bagian yang busuk dan memakannya. Tapi kau tidak bisa diganggu. Itulah mengapa kau memakan buah yang kondisinya lebih baik” jelas Yoo Sik memegang sebuah apel dengan bagian busuk.
“Tapi apa yang akan terjadi saat apel yang ada di antara apel lain? Kemudian apel-apel lain menjadi lebam juga! Akhirnya, mereka semua menjadi memar dan membusuk” ucap Yoo Sik. Young Joon tak mengerti maksudnya.
“Sebelum hal-hal membusuk lebih banyak lagi, maka Kau harus berbicara dengannya untuk membuat sebuah terobosan dengannya.” Jelas Yoo Sik. Young Joon memikirkan sebuah terobosan dan merasa kalau Itu cukup mudah
“Beri tahu aku jika kau butuh bantuan untuk membuat terobosan itu.” Kata Yoo Sik
“Kau bercerai karena kau tidak bisa melakukannya.” Ejek Young Joon keluar dari ruangan. Yoo Sik pun membenarkan. 


Min Soo datang ke bank memberikan slip pembayaran pinjaman milik dengan memastikan kalau itu yang terakhir. Teller membenarkan, lalu melihat namanya yang tertulis Sekretaris Lee. Mi Soo mengelengkan kepala lalu menganti namanya “Kim Mi So.”
Young Joon tiba-tiba menelp dan kaget kalau atasanya itu ingin segera datang menemuinya, lalu bergegas pergi. Young Joon naik ke dalam mobil saat Mi Soo datang, lalu Mi Soo memberitahu akan menuju ke rumah Young Joon.
“Anda memberiku kesan bahwa sedang menuju ke rumah sendirian. Kenapa anda ingin aku datang tiba-tiba?” ucap Mi Soo berani bertanya.
“Sebuah terobosan?” kata Young Joon, Mi Soo binggung mendengarnya tapi akhirnya memilih untuk diam


“Aku bukan tipe orang yang memberi kesempatan kedua. Tapi untukmu, Aku akan membuat pengecualian khusus dan memberimu satu kesempatan lagi. “ jelas Young Joon. Mi Soo makin binggung
“Kau tidak akan pernah mendapatkan kesempatan lain, jadi bersyukurlah. Aku akan mempromosikan mu sebagai seorang direktur.” Kata Young Joon. Mi Soo ingin menjelaskan bukan seperti itu maksudnya.
“Jika terlalu banyak pekerjaan, Aku akan mempekerjakan orang lain untuk membantum dan mobil akan disediakan untukmu oleh perusahaan juga. Dan jika kau mau, aku bahkan bisa perusahaan membayar untuk akomodasimu. Apa hutang keluargamu sudah lunas? Aku akan mengurus semuanya untukmu juga. Jadi, mari kita bekerja keras bersama mulai sekarang.” Kata  Young Joon tak ingin kehilangan.


Mi Soo ingin bicara tapi Young Joon menegaskan kalau akan menjamin tidak akan mendapatkan tawaran seperti itu dari tempat lain serta  tidak akan dapat menemukan bos yang sempurna seperti dirinya.  Ia pun  tidak akan menghakimi Mi So jika segera menerima tawaran ini jadi meminta agar menerima tawaranya dan kembali berkerja. 


Mi Soo ingin bicara tapi saat itu datang ibu Young Joon memanggil anaknya dan langsung memeluknya, lalu menyapa Mi Soo yang ikut datang lalu mengajaknya untuk segera masuk. Keduanya duduk di meja makan layaknya pasangan kekasih, Ayah dan Ibu Young Joon pun tersenyum melihat Mi Soo yang merapihkan dasi Young Joon.
“Aku mengatakan padamu untuk datang lebih sering. Sangat sulit bagiku untuk melihatmu, bahkan jika kami bekerja di gedung yang sama. Aku sedang sibuk karena masalah yang melibatkan Tuan. Jo. Sungguh memalukan atas kehilangan nya. Apa kau benar-benar harus...” kata Tuan Lee.
“Hanya butuh satu saat untuk merusak citra perusahaan kami. Karena Anda mempercayakanku dengan masalah ini, aku akan mengurusnya.” Balas Young Joon yang membuat ayahnya melonggo.
“Itu benar. Kau melakukan pekerjaan luar biasa, Young Joon.” Komentar Ibu Young Joon memuji.
“Seolah-olah kau tidak ingin dia menangani masalah yang sulit sendirian!” ucapIbu Young Joon pada suaminya. Tuan Lee membenarkan berkomentar kalau sedang tidak pengertian dengan meminta maaf.
“Pernahkah Anda berdua pernah mengalami tekanan selama bersuami-istri?” tanya Young Joon. Keduanya terlihat gugup lalu saling menatap.
“Tidak ada hal seperti itu. Tidak ada percakapan yang bagus yang tidak bisa diselesaikan. Tidak satu pun dari kami yang merasakan hal itu sebelumnya.” Kata Tuan Lee. Ibu Young Joon mengajak Mi Soo agar mulai makan.




“Bukankah sepertinya Young Joon kami semakin tinggi akhir-akhir ini?” puji Ibu Young Joon.
“Kau terlalu baik. Aku hanyalah hasil karyamu. Inilah alasan mengapa aku begitu menghormati anda” kata Young Joon memuji, Tuan Lee mendengarnya berharap agar dipuji.
“Proyek bio kami saat ini telah menerima persetujuan FDA AS, dan kami saat ini tengah mengakuisisi maskapai global.” Jelas Young Joon lalu melihat Tuan Lee yang terus menatapnya lalu berkomentar kalau ayahnya ada sesuatu yang ingin dibicarakan dengannya karena merasa canggung sampai batuk.


Tuan Lee bertanya apakah Young Joo berencana untuk tidak menikah. Young Joo membenarkan. Tuan Lee merasakan dadanya terasa sakit merasa tidak berpikir mempunyai banyak sisa waktu untuk hidup. Young Joon mengaku  sudah melihat hasil pemeriksaan tahunan ayah.
“Ayah benar-benar sehat.” Kata Young Joon. Tuan Lee mengeluh kalau penyadap itu tak tahu apapun.
“Aku tahu tubuhku sendiri ketimbang orang lain! Ayahmu yang tua ini hanya memiliki satu permintaan sebelum dia meninggal. Dan itu adalah memiliki cucu sebelum aku mati! Aku bahkan tidak akan mengatakan, apa yang akan dibutuhkan menantu ku di masa depan. Lalu Aku mendengar Sekretaris Kim ingin mengundurkan diri!” ucap Tuan Lee
“Itu tidak akan pernah terjadi. Aku tidak akan membiarkan itu terjadi.” Tegas Young Joon yakin 




Ibu Young Joon berbicara dengan Mi So kalau mendengan anaknya yang mengajak gadis-gadis ke pertemuan di sana-sini Tapi hubungannya tidak berlangsung lama dan menurutnya Sepertinya  anaknya tidak bisa mengencaninya dengan serius.
“Mereka mengatakan itu hanya untuk menunjukkan pada yang lain. Benarkah?” kata Young Joon. Mi So membenarkan.
“Mereka bilang dia tidak akan membiarkan wanita menyentuhnya. Apa itu benar?” ucap Ibu Young Joon. Mi So kembali membenarkan. Ibu Young Joon langsung panik
“Kemudian... putraku... sangat... Apa dia benar-benar... Apa dia...” kata Ibu Young Joon tak bisa berkata-kata.
“Apa Maksudmu, gay? Tidak, dia tidak seperti itu.” Kata Mi Soo menyakinkan. Ibu Young Joon tak begitu yakin.
“Tentu saja, aku sudah bekerja untuk dia sejak lama, jadi aku tahu tentang dia lebih baik dari orang lain.” Ucap Mi Soo menyakinkan. Ibu Young Joon pun bisa bernafas lega
“Ketua dan aku belum membicarakannya, tapi kami benar-benar mengkhawatirkannya. Young Joon menjauhkan diri dari perempuan selain kau, jadi kami bertanya-tanya jika rumor itu benar.” Jelas Ibu Young Joon.
Mi So mengangukmengerti. Ibu Young Joon ingin mengajukan pertanyaan, ingin Bagaimana  tentang anaknya di mata perempuan. Mi So memuji Young Joon itu yang terbaik, kompeten, menawan, dan baik jadi menurutnya begitu sempurna. Ibu Young Joon tersenyum mendengarnya memuji Mi Soo yang  memiliki mata baik untuk melihat sisi orang-orang.
“Itu akan sangat bagus jika seseorang muncul untuk menjadi pacarnya. Misalnya, seseorang sepertimu..” ucap Ibu Young Joo yang membuat Mi Soo terdiam.
“Aku bercanda.. Aku akan segera menikahkannya jika ada wanita sepertimu.” Kata Ibu Young Joon, saat itu Young Joon keluar mengajak Mi Soo untuk pergi.
Young Joon bertanya Apa ibunya membuat Mi Soo merasa tidak nyaman. Mi So mengaku tidak, Young Joon pikir ibunya sepertinya ingin membuat segalanya antara dirinya dan Mi So. Young Joon dengan bangga berpikir kalau Mi Soo akan senang.
“Tidak, Aku memastikan bahwa aku harus mengundurkan diri sesegera mungkin sebelum aku terlibat lebih jauh hal ini.” Tegas Min Soo. Young Joon hanya bisa melonggo.
“Aku pikir kita sudah menyelesaikan masalah itu sebelumnya. Kau tahu dengan baik bahwa itu adalah posisi yang menggiurkan.” Kata Young Joon heran.
“Ya, aku tahu Anda telah menawarkan posisi yang menggiurkan, tapi aku masih ingin mengundurkan diri. Aku minta maaf. Aku tidak bisa mengambilnya kembali.” jelas Mi Soo
“Jangan membuatku bersikeras dalam hal ini.” Tegas Young Joon menatap Mi Soo. 


Mi Soo memanggang kulit babi, dua orang wanita ingin ikut memanggang. Mi Soo menolak karena sudah jadi kebiasaan kerjanya bahkan merasa terobsesi untuk mengatur mejanya sendiri. Keduanya mengajak Mi So agar makan bersama.
“Kau berdua harus menikmati makanannya. Ngomong-ngomong, kalian berdua terlihat lesu. Apa sulit bekerja di rumah sakit?” tanya Mi So
“Mi So, jangan khawatir tentang bisnis kami lagi. Aku bahkan tidak bisa menjaga adikku sendiri  sebagai kakak tertua dan hanya memikirkan diri sendiri. Kau sudah berjuang banyak karena itu.” Ucap Kakak Mi Soo berkacamata
“Jangan ngomong seperti itu, Kalian berdua satu jalan denganku, jadi kita akan membayar hutang bersama-sama. Ditambah , kau tidak menimbulkan masalah seperti ayah.” Ungkap Mi Soo
Kakak Mi So yang gemuk langsung marah karena  Ayahnya membuat masalah lagi. Mi So membenarkan kalau Ayah meminjam uang dari rentenir awal bulan ini, sekitar 30.000 dolar. Keduanya langsung terkejut, tapi mengeluh karena membahasnya sekarang karena membuat dirinya makin khawatir. Tapi kakak kedua yang terakhir ingin tahu kelanjutanya.
“Aku menjual mobilku untuk melunasinya.” Ucap Mi Soo. Kakak pertamanya kaget karena adiknya punya mobil.
“Aku ketinggalan bus dan terlambat sekitar 10 menit, dan wakil ketua membelikannya untukku. Aku menjualnya setelah membawanya sekitar satu minggu. Aku sudah melunasi semua hutang, jadi merasa sangat lega sekarang.” Ucap Mi So tersenyum bahagia. 


Yoo Sik tertawa lebar didepan Young Joon yang termenung, Young Jung merasa jengkel melihatnya karena tak ada yang lucu. Yoo Sik akhirnya berpikir kalau sekarang itu tidak terlalu lucu. Young Joon heran Setelah semua waktu bersama dengan Mi Soo tapi bersikap tenang seperti itu.
“Kau selalu mengatakan bahwa kalian berdua hanya terkait dengan pekerjaan.” Sindir Yoo Sik
“Aku ingin tahu apa alasannya. Mi So pasti tidak melakukannya untuk kondisi yang mengejutkan.” Ucap Young Joon
“Pikirkan baik-baik. Dia pasti memiliki semacam pemicu yang membuatnya ingin mengundurkan diri.” Jelas Yoo Sik. Young Joon memikirkan "Pemicu"
Ia mengingat saat mengangkat tanganya mengatakan “Aura yang ku keluarkan.” Lalu komplain tentang pengucapkan kata "Aksen". Sampai akhirnya Mi Soo mengatakan ingin mengundurkan diri. Setelah itu seorang wanita datang mendekati Young Joon di pesta lalu berpikir kalau itu Oh Ji Ran. 


Mi Soo bersin dengan keras, kedua kakaknya mengeluh karena Mi Soo lupa mengambil pil alerginya dan heran karena hanya adiknya  yang alergi terhadap serbuk sari. Mi So mengambil obat dari tangan kakaknya sambil mengucapkan Terima kasih.
“Aku mendukungmu karena suatu alasan. Kami sangat menyesal atas apa yang telah kau lakukan untuk kami.” Kata Kakak tertua lalu memukul adiknya yang tambun malah lebih peduli dengan daging bakar.
“Maaf, tapidagingnya mulai terbakar.” Ucap kakak kedua lalu ingin tahu alasan Mi Soo yang  menyentuh bunga padahal alergi terhadap serbuk sari.
“Apa wakil ketuamu itu membuatmu melakukannya lagi?” kata Kakak tertua terlihat marah. 


Flash Back
Oh Ji Ran datang menemui Young Joon dengan senyuman. Young Joon heran melihat Ji Ran datang. Ji Ran mengaku sengaja  diundang sebagai selebriti lalu memeriksa daftar undangan dan menemukan nama Young Joon jadi sengaja datang untuk mengejutkannya.
“Kau seharusnya memanggilku sebagai gantinya. Apa kau datang bersamanya karena kamu pikir aku sedang sibuk? Tapi apa kamu tidak melihat sesuatu yang berbeda dariku?” kata Ji Ran. Young Joon terlihat binggung dan menatap kearah Mi So memberi kode ke arah leher.
“Kalungmu terlihat bagus untukmu.” Ucap Young Joon.
“Itu adalah apa yang kau berikan padaku sebagai hadiah.” Ungkap Ji Ran. Young Joon tetap terlihat dingin.
“Lalu Hari apa ini menurutmu?” tanya Ji Ran. Young Joon terlihat binggung. Ji Ran mengeluh karena hari ini ulang tahunnya.
“Memberikan aku bunga cukup baik untuk hadiah ulang tahunku.” Kata Ji Ran. Diam-diam Mi Soo berjalan mundur dan langsung berlari pergi ke toko bunga.
Mi So berusaha menjauhkan bunga dari tanganya walaupun terus menurus bersin, sampai akhirnya bunga berada ditangan Ji Ran. Ji Ran tersenyum bahagia memuji Young Joon memang yang terbaik. Saat itu Young Joon melihat mata Mi So berkaca-kaca. 


Young Joon mengingat kalau Sekretaris Kim menangis dan berpikir melakukan kesalahan pada waktu itu dan matanya berkaca-kaca. Yoo Sik pikir Mata Mi So penuh kelembapan dan berkata dalam hati "Apa aku harus menyiapkan bunga bahkan untuk gadis lain? Jadi Aku tidak tahan lagi. Aku berhenti."
“Tidak, itu tidak benar. Aku pikir, akhirnya aku tahu mengapa dia ingin mengundurkan diri.” Ucap Young Joon tersenyum yakin
“Kenapa aku memiliki firasat buruk tentang dugaanmu itu?” komentar Yoo Sik
“Mengapa aku tidak menyadari hal ini sebelumnya? Aku benar-benar bodoh” ungkap Young Joon. Yoo Sik menyetujui temanya memang bodoh dan ingin tahu apa yang ada di pikiranya.
“Alasan pribadinya yang tidak bisa diucapkan... Matanya...” kata Young Joon yakin kalau Sekretaris Kim menyukainya. 


Sementara Mi Soo mendengar komentar kakaknya kalau Young Joon yang menyukainya itu pasti tak mungkin. Kakaknya pikir itu mungkin karena membelikan kan pakaian, sepatu, dan banyak lagi barang lainnya. Ia pikir itu untuk menjaga image dan terlalu banyak untuk hal itu.
“Aku yakin wakil ketua menyukaimu.” Kata kakak kedua Mi Soo yakin
“Itu tidak pernah terjadi. Dia sangat mencintai dirinya sendiri sehingga dia tidak peduli dengan orang lain. Dia tidak pernah jatuh cinta dengan orang lain. Itu tidak masuk akal.” Tegas Mi Soo yakin. Tapi kedua kakaknya yakin.
“Apa Dia tidak pernah mencintai siapa pun pada usianya?” kata kakak tertua. Kakak kedua langsung menjawab kalau itu adalah Mi So.
Mi So terlihat tak suka mendengarnya, Sang kakak langsung memarahi adiknya lalu menawarkan makanan, Mi Soo seperti tak suka hanya terdiam menyuruh kakaknya saja yang makan. 


Young Joon pikir merasa harus berhati-hati jikalau Mi So punya perasaan untuknya. Ia memikirkan tentang perhatian Mi So dan juga sudah  bekerja di sampingnya selama sembilan tahun, menurutnya jika dia robot maka tidak akan punya perasaan padanya.
“Yah, jangan terlalu yakin tentang itu.” Ucap Yong Sik dengan nada mengeluh karena Young Joon yang terlalu percaya diri
“Sekretaris Kim... Kita seharusnya berhubungan sebatas pekerjaan... Dia menyukaiku seperti yang ku harapkan.” Ucap Young Joon yakin. Yoo Sik membiarkan Young Joon dengan pikiranya. 




Mi Soo menyakinkan Tidak ada apa-apa di antara mereka bahkan Tidak ada hubungan asmara antara wakil ketua dan  hanya terikat dengan pekerjaan., bahkan mengundurkan diri dari pekerjaan. Keduanya kaget karena  mengundurkan diri dengan tiba-tiba.
“Apa dia mengganggumu lagi? Kenapa brengsek itu...” ucap kakak kedua marah. Mi So menegaskan bukan seperti itu.
“Kondisi Ayah dan Kalian berdua sudah membaik. Kita juga sudah melunasi hutang-hutang. Jadi aku ingin mengundurkan diri.” Jelas Mi So
“Apa yang akan kau lakukan setelah itu?” tanya kakaknya. Mi So mengaku  belum yakin.
“Ini terasa buruk karena aku tidak akan diperlakukan sebaik ini di usia dengan karirku saat ini. Tapi itu membuatku sangat sibuk, dan aku tidak berpikir akan bisa mengundurkan diri selamanya jika tidak sekarang. Ditambah... “ jelas Mi Soo lalu melihat ponselnya berdering dari “Wakil Ketua Lee”


Kedua kakaknya langsung menyuruh Mi Soo agar tak mengangkatnya. Tapi Mi Soo tetap mengangkatnya.  Young Joon pikir Mi Soo sudah tahu keberadaanya sekarang dan meminta agar datang menemuinya.
“Tuan, aku sedang menghadiri bisnisku saat ini, jadi bisakah kau bertanya pada Tuan Yang... Atau aku akan memanggil sopir yang ditunjuk untuk Anda.” Kata Mi So
“Bagaimana aku bisa mempercayai mereka?” komentar Young Joon
Kedua kakaknya tahu kalau Young Joon meminta Mi So datang dengan nada marah ingin bicara. Mi So melarang dan berpikir kalau Young Joon tidak menelpon Ji Ran saja dan Tidur dengannya hanya untuk hari ini. Young Joon hanya menyuruh Mi Soo agar segera datang saja lalu menutup telpnya.
“Apa Dia ingin kau berada di sana dan menyetir untuknya?” tanya kakak Mi So
“Tidak ada satupun yang akan bicara padanya bahkan jika dia tidur di luar seharian, jadi aku tidak mengerti mengapa dia begitu terobsesi untuk pulang ke rumah.” Ucap Mi So
“Aku sangat senang kau mengundurkan diri dari perusahaan itu.” Kata kakaknya lalu Mi So sibuk mencari kunci mobil dan tiba-tiba berteriak melihat serangga.
Kakak kedua langsung mematikan serangga, Mi So terlihat sangat lemas. Kakak Mi Soo panik melhat adiknya yang masih memiliki arachnofobia (phobia laba-laba/hewan arachnid lainnya)
“Pil Nam... Unnie... Apa kamu yakin aku tidak tersesat ketika masih anak-anak? Saat aku berumur sekitar 4 atau 5 tahun.” Ucap Mi So berpikir kalau mereka sangat berbeda.
“Kau mulai lagi, Tidak ada yang seperti itu terjadi sebelumnya.” Tegas kakaknya. 


Young Joon didalam mobil, sambil berbicara kalau Mi So yang sangat menyukainya jadi Tidak heran mengapa merasa sangat sedih tentang menjalankan tugas mendapatkan bunga untuk wanita lain. Ia memutuskan  akan mengakhiri semuanya dengan Ji Ran, ternyata Young Joon berlatih memberikan alasan pada Mi So.
“Apa yang dia lakukan? Apa dia berbicara sendiri?” komentar Mi So melihat Young Joon dari luar lalu mengetuk jendela. Young Joon pun berpura-pura santai.
Mi So akhirnya masuk mobil dan merasakan sesuatu. Young Joon langsung memberikan sebuket bunga, merasa kalau Mi So bahagia sampai merasa terharu.  Mi Soo tak bisa menahan bersin dan mengenai wajah Young Joon. Young Joon langsung membersihkan wajahnya dan menyuruh Mi So agar membuang sapu tanganya.
“Aku akan menaruh bunga-bunga ini di bagasi.” Ucap Mi Soo bergegas memasukan kedalam bagasi dan mengipas wajahnya yang menangis.

“Apa itu menyentuh? Dia tidak berdaya.” Komentar Young Joon melihat dari kaca spion. 


Mi Soo mengemudikan mobilnya langsung meminta maaf,  Young Joon bertanya Dengan siapa sebelumnya. Mi So langsung menjawab kalau itu rahasia. Young Joon kesal mendengar jawaban Mi So langsung memberitahu akan mengakhiri semuanya dengan Ji Ran.
“Apa anda berkencan dengan wanita lain lagi?” kata Mi So. Young Joon menegaskan tidak berkencan dengan siapa pun untuk saat ini.
“Kenapa anda terus bertanya padaku tentang apa aku baik-baik saja?”ucap Mi So. Young Joon mengaku kalau tak tidur. Mi So binggung.

“Aku tidak tidur bersamanya. Kau sangat menyadari bahwa kita adalah rekan bisnis. Aku pikir ,sekarang sedikit mengerti, betapa menderitanya dirimu sampai hari ini. Jadi, luangkan waktu besok, dan pikirkan lagi. Aku memberimu hari libur khusus.” Kata Young Joo.
Mi So tak percaya lalu mengingat kalau memiliki jadwal wawancara untuk penggantinya besok. Young Jooo pikir Mi So bisa mampir sebentar untuk wawancara. Mi So pun mengucapkan terima kasih. Young Joon bertanya apakah Mi Soomenemukan tempat untuk bekerja setelah mengundurkan diri. Mi So menjawab belum.
“Kau masih akan tinggal di Seoul, kan?” tanya Young Joon. Mi So mengaku  tidak yakin tentang itu.
“Lalu mengapa kau mengundurkan diri tanpa satupun rencana dasar seperti itu?” keluh Young Joon. Mi So menjawab ingin memilih hidupnya sekarang. Young Joon heran dengan jawaban Mi So.
“Baik kehidupan sebagai sekretaris tidak juga di rumah tangga seseorang, tapi hidupku sendiri.” Jelas Mi Soo. Young Joon seperti tak bisa berkata-kata lagi. 

Young Joon kembali tak bisa tidur, lalu mandi dalam diam dan akhirnya mengeluh dengan waktu yang sudah dihabiskan dengan Mi Soo bukan sebuah kehidupan. Lalu menjerit karena melihat ada Jerawat di dahinya da dan langsung mengomel. Ia pun enggan memakai dasi karena selama ini Mi So yang melakukanya.
Mi So dirumah terlihat bahagia bisa bangun tidur dengan nyaman, dan melihat berkas Jurnal Wakil Ketua Lee, 2018 lalu melihat buku yang digambarnya. Young Joon masuk ke ruangan dan melihat bangku Mi So yang kosong.
“Aku butuh beberapa perubahan dalam suasana hati.” Ucap Young Joon dan melihat ada Surat Pengunduran Diri, Kim Mi So diatas meja.
Young Joon akhirnya keluar dari rumahnya menghirup udara dengan senyuman karena akan bekerja di bawah terik siang hari setelah sekian lama, lalu menelp Ji Hyun untuk  bertemu di malam hari ini tanpa mau menyebutkan dirinya Sekretaris Kim.





Yoo Sik melihat Yoong Joon yang menghabiskan ginsengnya, sambil mengeluh karena dulu mengatakan hal itu mungkin hanya memiliki 0,05 persen dari ginseng merah dan satu ton gula. Young Joon memberitahu yang dikatakan Mi Soo kalau ingin mendapatkan hidupnya kembali dan ingin tahu artinya.
“Jika Anda bekerja delapan jam sehari selama 9 tahun, itu menjadi 18.000 jam. Dia bekerja 18 jam ekstra seminggu karena dia tidak pernah libur sehingga waktu 9 tahun membawa kita ke 59.130 jam. Kami telah menghabiskan lebih banyak waktu bersama daripada kebanyakan pasangan yang sudah menikah. Bagaimana bisa tidak ada artinya baginya?” kata Young Joon.
“Apa itu yang dia katakan? Wah... Sangat buruk.” Ungkap Yoo Sik tak percaya
“Apa perasaannya sakit karena dia sangat menyukaiku?” pikir Young Joon
“Aku tahu bahwa dia kompeten dan kau mungkin merasa terikat padanya, tapi tampaknya kau terlalu terganggu olehnya. Apa kau memiliki perasaan padanya?” komentar Yoo Sik. Young Joon pikir Yoo Sik gila.
“Lalu kenapa kau begitu terganggu? Dan kau bahkan tidak membiarkan wanita lain menyentuhmu. Ada banyak wanita di sekitarmu, tapi aku belum pernah melihatmu membiarkan mereka menyentuhmu. Pernahkah kau mengalami pengalaman traumatis dengan seorang wanita atau sesuatu lainnya?” komentar Yoo Sik
Young Joon menegaskan hanya tidak suka wanita. Yoo Sik bertanya dengan Sekretaris Kim. Young Joon mengaku Mi Soo berbeda. Yoo Sik heran dengan temanya karena Mi So itu seorang wanita jadi tak ada yang beda. Young Joon beralasan kalau Mi Soo hanya Sekretaris Kim lalu pamit pergi. 


Seol Ma Eum masuk ruangan  memberikan laporan mingguannya, Yoo Sik akan minum ginseng, Seol Ma Eum pikir akan memanaskannya. Yoo Sik pikir tak perlu, tapi Seol Ma Eum memaksa karena harus meminum ekstrak ginseng merah hangat untuk memaksimalkan manfaat kesehatannya.
“Aku akan meminumnya seperti ini.” Ucap Yoo Sik tak peduli tapi Seol Ma Eum tetap ingin memanaskannya dulu dan akhirnya malah menyiram wajah Yoo Sik.
“Aku minta maaf, Pak. Aku hanya ingin memanaskannya untukmu.” Ucap Seol Ma Eum tertunduk
“Kau tidak bisa memanaskan ini, tapi kau yakin bisa menghangatkan hatiku. Nona Seol, apa kamu pernah mempertimbangkan untuk berhenti dari pekerjaan?” kata Yoo Sik menahan amarahnya.
“Tidak, tidak pernah. Aku akan selalu ada di sisimu, Pak.” Kata Ma Eun. Yoo Sik seperti tak bisa berkata-kata lagi dan menyuruh pergi saja. 


Mi Soo mengetik tentang “Pemberitahuan Persiapan Pertemuan, Jadwal Pemberitahuan Pertemuan tentang pedoman sekretaris, lalu Laporan Serah Terima. Ia menulis semua catatan kalau sebagai sekertaris haru tetap diam tapi tetapi bertindak cepat setiap saat.
“Aku melakukannya tanpa pengalaman atau kualifikasi yang mumpuni. Jadi aku yakin kau akan melakukan pekerjaan yang hebat. Dan hal terakhir yang ingin aku sampaikan kepada penerusku adalah alasan mengapa aku berhenti dan yang paling penting.” gumam Mi So lalu melihat Young Joon kembali ke ruangan.
“Tuan Lee. Astaga, kau terlihat pucat. Apakah Anda merasa tidak enak badan, Pak?” komentar Mi So. Young Joon mengaku tidak bisa tidur.
“Kau terlihat cukup istirahat... Aku tidur nyenyak berkat anda... Astaga, apa itu jerawat yg ada di dahimu? Haruskah aku memanggil dokter kulitmu?” ucap Mi So panik mengambil ponselnya. Young Joon menolak.
“Atau aku bisa memanggil Dr. Jung dan mendapatkan beberapa pil tidur yang diresepkan untukmu.” Kata Mi Soo
“Apa kau sedang mengkhawatirkanku sekarang?” tanya Yong Joon. Mi So binggung lalu mengaku kalau pasti khawatir.
“Kalau begitu apakah kau Sekretaris Kim atau Kim Mi So yg sekarang?” tanya Young Joon. Mi So binggung mendengarnya.
Seorang pria masuk memberitahu Young Joon  orang untuk posisi sekretaris  datang untuk wawancaranya jadi apakan ingin bertemu dengannya sekarang. Young Joon dengan sinis menyuruh agar masuk saja lalu menyuruh Mi So agar duduk disebelahnya karena akan mewawancarai kandidat untuk mengisi posisinya. Mi So menganguk mengerti. 

Mi So memberikan pertanyaan wawancara. Young Joon bertanya pada  Nona Kim Ji Ah, siapa yang akan jalani seolah mendapatkan posisi, Sebagai Sekretaris Kim atau Kim Ji Ah. Ji Ah menjawabSebagai Sekretaris Kim Ji Ah, Young Joon menyuruh Mi So mengajukan beberapa pertanyaan juga.
“Apa saja tugas dari sekretaris yang baik?” tanya Mi So. Ji Ah menjawab kalau akan menjaga bosnya seperti... dan lansung disela oleh Young Joon.
“Apa yang kau pikirkan itu akan seperti bekerja untuk bos yang sudah sempurna?” tanya Young Joon. Ji An menjawab ini akan sangat menarik.
“Apa kau pikir akan dapat memuaskan seorang atasan yang sempurna? Apa bos Anda akan senang dengan pekerjaanmu?” ucap Mi So dengan nada menyindir. Ji Ah rasa itu tidak akan mudah.
Aku membutuhkan seseorang yang tidak akan berhenti dan memberikan alasan yang jelas.. seperti "masalah pribadi". Bisakah kau yang bertanggung jawab?” kata Young Joon.
“Ya Pak. Saya akan bekerja di sini selama sisa hidup saya jika mendapatkan pekerjaan ini.” Kata Ji Ah.
“Bagaimana jika kau mati di tempat kerja?” tanya Mi So. Ji Ah kaget karena berpikir pekerjaan itu membuat stres
“Pekerjaan bisa menjadi tegang, tetapi kami membayar lebih baik daripada perusahaan lain.” Balas Young Joon.
“Bayarannya bagus, tapi kau tidak akan punya kehidupan. Kau hanya akan ada sebagai Sekretaris Kim.” Ucap  Mi So menyindir
“Apa semua jam yang kau masukkan ke dalam pekerjaan ini tidak mempertimbangkan hidupmu?” kata Young Joon.
Keduanya saling menatap sinis, setelah saling sindir. Ji Ah akhirnya menjawab akan melakukan yang terbaik jika mempekerjakannya. Young Joon langsung meluluskan Ji Ah, Ji Ah tak percaya mendengarnya,  lalu memanggil Tuan park agar  lingkungan sekitar kantor karena akan menjadi Sekretaris Kim yang baru
“Latih dia dalam semua tugasmu. Buat dia persis seperti kloninganmu sebelum kau pergi.” Perintah Young Joon pada Mi So. Mi So pun menganguk mengerti. 

Mi So akan pergi, Young Joon menahannya ingin tahu maksud ucapan Mi Soo kalau “ingin hidupnya kembali.” Mi Soo menjelaskan Hidupnya adalah tentang pekerjaan, jadi  ingin punya waktu sendiri sekarang. Young Joon ingin tahu kelanjutanya.
“Dan...Aku berumur 29 tahun sekarang. Aku harus benar-benar mulai berpikir tentang berkencan dan menikah.” Jelas Mi So. Young Joon melonggo mendengarnya. 


Mi So bertemu dengan teman-temanya, temanya menyindir Mi Soo yang  berutang kesenangan karena jarang punya waktu untuk nongkrong. Mi Soo meminta agar jangan kecualikan mulai sekarang, karena sekarang memiliki banyak waktu
“Aku melihatmu di berita juga. Kau berdiri tepat di samping wakil ketua perusahaan itu... Astaga, itu sangat keren.” Komentar temanya
“Mi So selalu mendapat nilai tertinggi di antara kita, dan dia bekerja sangat keras. Dia adalah wanita karier.” Kata teman lainya.
“Wah, aku sangat iri. Aku hanya seorang ibu rumah tangga sekarang. Merawat anak ku sangat melelahkan.” Balas temanya iri
“Bersyukurlah bahwa kau adalah ibu rumah tangga penuh waktu.  Coba Lihat aku. Aku harus bekerja dan menjaga anak juga.” Balas temanya.
Keduanya menyuruhMi So, jangan menikah. Mi So heran kenapa tak boleh. Teman lainya pikir keduanya hanya pamer. Mi So hanya bisa tersenyum menyuruh keduanya pamerkan saja, lalu temanya ingin pergi ke toilet tak sengaja menjatuhkan tas Mi Soo.
“Apa ini semua? Saputangan pria dan dasi. Ada yang lebih ringan juga. Dompet siapa ini?” ucap temanya binggung
“Itu adalah milikku. Aku tidak pernah tahu kapan Tuan Lee akan meminta hal-hal ini. Ini adalah bagaimana wanita karir ini hidup.” Kata Mi Soo merapihkan semua barang ke dalam tasnya. 


Mi So duduk di dalam bus melihat pasangan muda dengan dua orang anak, wajahnya terlihat sangat berharap ingin merasakan hal yang sama. Lalu ia teringat saat memberikan tanda tangan “Sekretaris Lee” dan mengubah namanya Kim Mi So. Ketika dikamar Mi So perlahan-lahan memasukan ke dalam kardus berkas “Jurnal tentang Wakil Ketua Lee”
Setelah itu menuliskan note “Hal terpenting yang harus kamu ingat adalah pastikan kau menyediakan waktu untuk diri sendiri. Dari pendahulumu, Kim Mi So.”pada Laporan Serah Terima. 


Young Joon mengingat yang dikatakan Mi Soo  "Waktuku sendiri, hidupku, berkencan, dan menikah?" Ia bertanya-tanya Bagaimana Mi So bisa mengatakan hal-hal itu seolah berbicara dengan orang asing. Ji  Ran ingin tahu siapa yang mengatakan .
“Apa yang kau pikirkan tentangku?” ucap Young Joon. Ji Ah binggung mendengarnya.
“Aku bertanya apa yang kau pikirkan tentangku.” Kata Young Joon. Ji Ah heran Young Joon harus mengatakan hal itu.
“Kau sempurna, sukses, tampan, tinggi, dan santun...Dan kau juga seksi.” Ungkap Ji Ah memuji
“Lalu ada apa dengan Sekretaris Kim? Bagaimana dengan Sekretaris Kim?” tanya Young Joon heran
“Apa kau berbicara tentang wanita lain di depanku sekarang?” keluh Ji Ah heran. 


Mi So melihat buku miliknya dan melihat gambar pria dengan bertuliskan  “Untuk kekasihku” lalu terdengar suara ketukan pintu. Young Joon datang ke rumah Mi So, Mi Soo heran melihat Young Joon datang ditengah malam lalu menyuruhnya agar masuk.
“Jangan beri aku perintah... Kita bicara di luar saja.” Tegas Young Joon sinis. Mi Soo pun setuju. 


Keduanya bertemu di depan rumah, Young Joon membahas Mi So yang berbicara tentang kencan dan pernikahan. Apa memang benar-benar serius. Mi Soo heran karena Young Joon datang jauh-jauh ke  jam segini untuk menanyakan itu.
“Kenapa tiba-tiba, Apa kau pernah melirik seseorang di belakangku?” ucap Young Joon sinis. Mi So akhirnya bertanya apakah Young Joon marah padanya.
“Tidak, apa kau tertarik dengan seseorang atau yang bukan urusanku. Jadi Kenapa aku marah padamu?” ucap Young Joon. Mi So juga berpikir seperti itu dan meminta menjawab pertanyaanya.
“Aku tidak tertarik pada siapa pun.” Jawab Mi So. Young Joon pikir itu seharusnya yang menjadi masalah. Mi So binggung.
“Bahkan jika aku menyukai seseorang, aku tidak punya alasan untuk menyembunyikannya darimu. Dan itu tidak seperti aku punya waktu untuk berkencan. Aku harus bekerja jam 6 pagi, dan tidak pernah tahu kapan bisa turun. Setiap kali Anda menelepon, aku langsung bekerja meski sedang tidur.” Tegas Mi So
Young Joon pikir tak masalah karena Mi So tidak cukup persuasif. Mi So pikir Jika tetap bekerja seperti sekarang maka mungkin akan menjadi tua sendirian dan tidak pernah menikah. Young Joon bertanya  apakah hanya karena alasan itu
“Kau bilang "Hanya karena alasan itu"? Siapa yang akan menjagaku jika aku berada di pihakmu yang salah dan menjadi pengangguran saat aku lebih tua?” kata Mi So menahan amarah
“Baiklah... Aku akan menjamin bahwa kau tidak akan pernah dipecat.” Balas Young Joon. Mi Soo langsung menolaknya.
“Itu artinya kau ingin aku bekerja sebagai sekretaris untuk sisa hidupku dan menjadi tua sendirian.” Kata Mi So
“Jadi kau ingin berhenti dari pekerjaanmu, tujuannya untuk menikah.” Kata Young Joon.
Mi So membenarkan, Young Joon tak percaya kalau Mi Soo sangat ingin menikah, Mi So menganguk.  Young Joon meminta Mi So agar tetap berkerja sambil menegaskan Lee Young Joon, akan menikahinya. Mi So melonggo kaget mendengarnya.


BERSAMBUNG KE EPISODE 2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar