Selasa, 04 Oktober 2016

Uncontrollably Fond - Episode 1


Denting suara lonceng bergema disetiap sudut gereja, sepasang kekasih yang saling menautkan tangan mereka, kini tengah mengucap janji untuk sehidup semati. Sang wanita mulai menangis saat janji sakral itu selesai diucapkan. Shin Joon Young (Kim Woo Bin) pun mengusap lembut air mata yang mengalir di pipi pasanganya.





BRAKK!! Gerombolan preman mendobrak pintu gereja. Salah seorang dari mereka memanggil pria itu sebagai penghianat yang telah membawa lari wanita bos mereka.

“Dia adalah wanitaku sejak awal.” Jawab Joon Young. Si Wanita yang ketakutan pun bersembunyi dibalik punggung Joon Young.

Boss tak mau banyak bicara, ia pun mengerahkan anak buahnya untuk menyerang Joon Young.





Meskipun awalnya Joon Young tak ragu untuk melawan mereka, tapi 1 lawan banyak bukan hal yang mudah. Joon Young pun mulai babak belur dipukuli lawannya.

“Chagiyaaa~~” teriak kekasih Joon Young.

Teriakan itulah yang membuat Joon Young mulai bangkit dan memukul lawannya satu persatu.



Bos tak habis pikir dia akan kalah, ia mengarahkan pistolnya kearah Joon Young. DOR!! Tembakan itu tepat mengenai dada Joon Young.

Hening, perlahan mata Joon Young mulai memberat dan menitikkan setetes air mata.



Joon Young masih mampu berjalan menghampiri Bos, dia merebut pistolnya.

“Aku tak mau mati! Ini bukan Hollywood, kau tahu. Apa ada orang mati dengan pistol di jaman sekarang?”

Pemain lain bertanya – tanya dengan sikap Joon Young yang menolak untuk mati. Joon Young tak menanggapi dan berjalan menghampiri Produser.

“Apa yang kau lakukan? Akting mati telah ditentukan sejak awal.”

“Aku berubah pikiran. Aku tak bisa mati seperti ini, apapun yang terjadi. Jadi tolong, perbaiki skripnya.” Pinta Joon Young santai dan meninggalkan lokasi syuting.



CEO Namgoong datang ke lokasi syuting setelah mendengar keributan yang dibuat Joon Young. Jang Kook Young segera menghampirinya. Gook Young memberitahukan kalau penulis skenario tak mau mengganti skripnya. Dia bahkan menyumpahi dan ingin melenyapkan Joon Young.

CEO Namgoong mendecit pusing apalagi melihat Produser sedang ngamuk. Ditambah kehadiran Jang Man Ok yang membacakan headline berita terkait Joon Young di internet.

CEO Namgoong menatap Man Ok dengan marah, “DIMANA JOON YOUNG SEKARANG?!”
Jang Gook Young


CEO Namgoong


Jang Man Ok

*****

Joon Young kini tengah berdiri di koridor rumah sakit. Seorang dokter mengenalinya, “Joon Young-shi?”





Joon Young mengungkapkan keluhannya beberapa hari ini dimana ia tak bisa tidur dan ia merasa tak percaya akan semua hal yang dialaminya.

“Apa maksud anda?” tanya dokter.

Raut wajah Joon Young berubah sendu, “Bahwa aku punya penyakit yang sulit untuk diobati dengan teknologi pengobatan saat ini. Dan bahkan hanya akan bertahan hidup kurang dari satu tahun. Kau bahkan tak tahu bagaimana aku menjaga kesehatan tubuhku, kan? Aku bisa berlari 100 meter dalam 11 detik dan aku tak butuh waktu 30 menit untuk mendaki gunung Cheonggye. Aku tidur dengan baik, makan dengan baik. Dan aku baik – baik saja, kecuali sakit kronis yang aku derita.”





Joon Young bertanya apakah diagnosa dokter itu benar, apa dia tak salah dalam mendiagnosa. Dokter dengan tenang menawarkan Joon Young, apakah kau ingin aku merekomendasikan dokter lain untuk memeriksamu?

Joon Young menahan air mata dan kesedihannya, seolah hidupnya memang benar – benar akan berakhir.

“Kau tahu, apa yang akan terjadi kalau aku menolak untuk mati? Apa kau bisa berkata akhir meskipun kau dokter? Bagaimana kau tahu kalau aku akan mati? Kalau aku bilang, aku menolak mati, lalu apa yang akan terjadi?” tanya Joon Young lemah.

*****
CEO namgoong memohon pada Joon Young agar ia bersedia untuk melakukan adegan mati ini sekali saja. Joon Young mendengarkan ocehan CEO Namgoong dalam diam.

“Aku akan pastikan kalau kau hanya mendapatkan skrip yang berakhir dengan bahagia. Jadi tolong, pertimbangkan sekali saja. Sekali saja!” Pinta CEO Nam.
Joon Young tetap diam, perlahan air matanya pun mulai mengalir.





*****
Disisi lain, seorang wanita tengah melakukan pengintaian dan merekam penyelidikanya tentang pembuangan limbah oleh DL Industrial. Suara tangisan seseorang terus terdengar melalui alat komunikasi wanita itu. Ia, No Eul (Bae Suzy) bertanya pada wanita yang tengah menangis, “Apa ada yang mengejekmu dan mengataimu gendut? Cepat tulis semua namanya, aku akan mengakhiri mereka semua.”

Wanita yang tengah menangis mengatakan kalau Joon Young meninggal. No Eul terdiam sejenak mendengar ucapan temannya.

“Episode terakhir Eternal Love sudah berakhir, dan dia tertembak.” Sambung teman No Eul. No Eul yang tadinya sempat terkejut berubah kesal. Ia pun mengakhiri panggilannya.

Sebuah mobil berhenti tak jauh dari tempat persembunyian No Eul, ada tiga orang yang mengangkut tangki berisi limbah. No Eul merangkak di semak – semak meskipun saat ini hujan sangat lebat. Ia kembali memfokuskan kameranya, “Dimana yang satu pergi? Bukannya tadi ada tiga orang?”





Kamera No Eul terjatuh, No Eul terkejut. Saat ia mendongak, seorang pria dengan wajah datar kini sedang menatapnya. Situasi sungguh mencekam, berasa film horror.





*****
No Eul tak bisa duduk tenang di tempat penyekapannya. Dia berteriak minta dikeluarkan dan menendang – nendang pintu tapi tak seorang pun datang menemuinya.

“Kalau kau tak membukakan pintu sekarang, aku akan kencing disini.

No Eul bersiap mendobrak pintu dengan kursi namun tepat saat itu seorang pria menemuinya. Pria itu dengan santai berkata kalau diruangan itu juga ada toilet.

“Kau sudah membuang limbah secara ilegal dan kau merampas barang milikku. Kau mencoba mengancam seorang warga negara tak bersalah. Apa kau berniat untuk melakukan pembunuhan juga?” tanya No Eul dengan melipat kedua tangannya didepan dada.

Pria tadi tersenyum dengan ramah, dan menyuruh sekretarisnya untuk membawakan kamera milik No Eul.



No Eul mengecek kameranya, “Heol, kau telah menghapus barang bukti yang sulit untuk kudapatkan.”

“Wah, kau merekam sesuatu?” tanya Direktur Yang Joon Ho sok polos.

No Eul tersenyum mengejek, “Tak apa – apa, aku sudah punya cukup materi untuk membuat pertunjukan. Kau dengan ilegal membuang limbah pada tanggal 3 10 18 bulan lalu. Dan 5 13 19 pada bulan ini. jadi total ada 6 kali. Kalau kau tak ingin membunuhku, maka tunjukkan aku jalan keluar? Kalau aku telat kembali, maka staffku akan melaporkan kehilangan pada polisi.”





Direktur Yang mulai panik, dia bertanya apa yang No Eul inginkan. Ia juga menyodorkan uang suap pada No Eul. Ia meminta No Eul untuk mengampuni mereka sekali ini saja, dia tak akan melakukan hal itu kembali. “Dan kalau kau merasa ini masih kurang, beritahu padaku.”

“Heol, kau pikir aku sangat bodoh? Kau pikir hidup itu sangat mudah, dan uang dapat mengatasi segalanya? Kau pikir aku bisa menutupi kebenaran dengan uang segini?!!” bentak No Eul.



Dan uang pun mengakhiri kisah pembuangan uang ilegal dan No Eul mengirimkan uang tersebut pada seseorang yang ia beri nama Dewa Kematian.

No Eul menghubungi Dewa Kematian, “Aku sudah mengirimkan 4,95 juta won. Jadi aku hanya meminjam 32,25 juta won.”



*****
Joon Young menerima panggilan dari Pengacara Pyo saat ia sibuk berolah raga. Pengacara Pyo menanyakan tentang seberapa dalam dia harus mencari tahu tentang wanita yang Joon Young cari.

“Dimana dia tinggal dan apa yang ia kerjakan. Apakah dia tinggal dirumahnya sendiri atau dia hanya menyewa. Berapa banyak uang yang dia punya. Dan apa dia masih kuliah. Apa dia sudah menikah atau belum..” menyebut kata menikah membuat Joon Young terdiam sejenak, “Kalau dia menikah, pria seperti apa yang menikah dengannya.”



Pengacara Pyo mengerti, apakah ia harus membawa wanita itu jika dia sudah menemukannya?

Joon Young menolak, dan jangan katakan kalau ia mencari keberadaanya. Pengacara Pyo paham, ia pun pamit dan mengakhiri panggilannya.



*****
No Eul kembali dari pekerjaannya, ia memasukkan selembar uang suap yang ia sisihkan ke kotak bantuan. No Eul menghela nafas lelah dan melihat pantulan wajah Joon Young di genangan air. Saat ia mendongar, ada wajah Joon Young tersenyum di layar. Disana tertulis, Kau sudah bekerja keras hari ini, chagiya~

No Eul tersenyum kecil menatap layar tersebut.





*****
[Kisum&Seulong – Find The Differences] Bagus! OST-nya
Dirumah mewah miliknya, Anjing Joon Young membangunkannya dari tidur lelap. Joon Young memberikan makan untuk anjingnya, iamenceramahi anjingnya yang hanya mau makan – makanan mahal. Kalau seandainya dia tak ada dan Gook Young merawatnya, maka dia tak akan mau membeli makanan anjing yang mahal.



Sambil memasak ramen, ia masih ngedumel agar anjingnya mau makan makanan manusia. Tapi anjingnya malah pergi, Joon Young mendecit sebal.

“Enaknya...” ucap Joon Young menyeruput mie buatannya. Tapi ia menghentikan acara sarapannya, “Ini karena aku keseringan makan ramen daripada makan asli makannya aku sakit.”

Joon Young memutuskan untuk mencari makan diluar.

*****
No Eul tengah mencuci piring dan dua anak kecil terus menganggunya dengan pistol mainan. No Eul masih bersabar dan meminta anak itu untuk menggunakan kata – kata saat bermain, kalau menggunakan senjata itu tak baik.

Dua anak itu tak menggubris, mereka menusuki No Eul terus menerus. No Eul yang kesal pun merebut senjata mereka hingga keduanya menangis.





Anak itu mengadu pada ibu kos sekaligus tante mereka, ia menunjuk No Eul jahat pada mereka. No Eul mengelak tapi Ibu Kos tetap memarahinya, dia akan menaikkan uang sewa No Eul meskipun No Eul sudah melakukan pekerjaan rumahnya.

No Eul menawar tapi Ibu Kos tetap kekeuh, kalau memang tak mau, ia boleh pergi. No Eul merengut, sekalipun ia ingin pergi tapi tak ada tempat untuk ia tempati.



Joon Young menghentikan mobilnya diseberang restaurant, ia menatap seorang wanita paruh baya yang tengah membantu seorang pelanggan yang sakit perut. Ia memarahi pelanggannya seperti pada anak sendiri, dan menasehatinya agar makan dengan baik.







Joon Young masuk ke restoran dengan pakaian tertutup dan kacamata lebar, ia duduk bangku seberang wanita tadi. “Aku ingin pesan seratus mangkok sup daging pedas.”

Wanita itu hanya menatap Joon Young dalam diam. Joon Young pun menoleh, apa anda pikir aku tak bisa menghabiskan seratus mangkok sup daging pedas?

“Kami tidak menjual sup daging pedas, tuan.” Jawabnya.

“Bagaimana bisa restoran yang khusus menjual sup daging pedas tak menjual sup daging pedas?”

Wanita itu tetap menolak, terserah pemilik restoran mau menjualnya atau tidak. Kalau memang Joon Young ingin makan, maka dia bisa mencarinya di tempat lain. Joon Young beralasan kalau ia terlalu malas untuk pergi mencari tempat lain.

Wanita itu, Shin Young Ok kehilangan kesabaran dan membentak Joon Young. “Sudah ku katakan, aku tak mau menjualnya padamu!”



Joon Young sama kesalnya, ia membuka penutup kepala dan melepas kacamatanya. Ia meminta agar paling tidak Young Ok bisa menghidangkan nasi putih dan kimchi.

Pelanggan lain menyadari kehadiran Joon Young, mereka langsung mengambil gambarnya.



Seseorang datang sambil membawa kardus, ia terkejut dengan kehadiran Joon Young dan meminta pelanggan lain berhenti mengambil foto Joon Young.

Young Ok menyuruh pria yang baru datang, Jung Shik untuk menuangkan garam untuk mensucikan tempat mereka. Young Ok kemudian pergi.



Joon Young memberikan uang pada Jung Shik untuk bayaran 100 mangkok sup meskipun dia tak mendapatkannya. Jung Shik menerima uangnya dan menyuruh Joon Young untuk datang besok dan besoknya lagi sampai Young Ok mau memberikan semangkok sup untuknya.





“CK... Ya.” Ucap Joon Young ngeloyor pergi. Tapi sesaat kemudian ia kembali lagi, dan duduk didepan meja pelanggan lain. “Aku minta maaf, tapi bolehkah aku meminta satu sendok sup milikmu?”



******


No Eul memijati punggung yang pegal setelah seharian bekerja. Ia berkhayal andai saja ada seseorang yang mau mengirim uang kepadanya. Dia hanya punya sisa uang 230000 won dikartunya padahal dia harus membantu pendidikan adiknya dan mengirimnya masuk ke perguruan tinggi.

No Eul mendesah.

TING!! Sebuah pesan masuk dan No Eul membukanya dengan malas-malasan tapi seketika dia bangkit. Ia menerima pesan dari Bosnya, Kau tak perlu datang untuk bekerja lagi! Perusahaan kita tak membutuhkan sampah sepertimu!



*****
Jung Shik menghampiri Young Ok, ia menyurunya agar tak terlalu keras pada Joon Young. Bahkan Joon Young sampai harus meminta satu sendok sup pada pelanggan lain. “Selain itu, dia tetap putramu.”

“Itu tak seperti dia menjadi gelandangan.” Jawab Young Ok bersikap seolah tak perduli.

Jung Shik menganggap pemikiran Young Ok terlalu kolot. Sekarang, menjadi selebriti itu bukan hal yang dipandang rendah. Dan pendapatannya Joon Young juga jauh lebih tinggi dibanding hakim, seperti yang Young Ok paksakan pada Joon Young.



“Young Ok, kau tak ada diposisi dimana kau bisa mengabaikannya. Apa yang akan kau lakukan jika dia mengabaikanmu juga? Seperti yang kau lakukan padanya?”

Young Ok menampok mulut Jung Shik dengan pengaduk bubur, Jung Shik telah membuat makanannya jadi buruk karena ludah Jung Shik.



*****
Terpaksa, Joon Young memakan ramen yang sudah ia masak tadi. Ia bertanya pada anjingnya, haruskan ia mengatakan pada ibunya kalau dia akan segera mati? Agar dia mau memberikanku sup daging pedas?

Joon Young tersenyum miris sambil memakan mie dengan malas.

Gook Young datang dan langsung mengomeli Joon Young yang tak mau melakukan dokumentasi. Joon Young enteng, aku hanya tak ingin melakukannya.

“Hanya karena kau tak menginginkannya? Berhenti bicara omong kosong. Kau tahu berapa banyak uang dan pekerjaan yang menjadi taruhan disini? Selebriti lain berebut agar bisa punya kesempatan untuk melakukan syuting ini, dan kau....”

“Bagus. Jadikan satu diantara mereka melakukannya.” Asal Joon Young.

“Apa kau murid SMP? Dua hari yang lalu kau bahkan tak mau syuting untuk ending drama dan membuat keributan untuk hal itu.”

Joon Young menegaskan kalau ia tetap melakukan syuting untuk ending drama itu. Dan mulai sekarang, dia tak mau melakukan hal yang tak ia inginkan. Joon Young menyelesaikan acara makannya dengan kesal lalu meninggalkan Gook Young.





******
PD SNU Production tengah melakukan rapat mendadak dan No Eul datang dengan tergesa gesa. Kedua tangannya membawa minuman sesuai kesukaan masing – masing diantara mereka, ia memberikan minuman itu dengan bertingkah manis. Tapi PD SNU Production menanggapinya dengan tatapan sinis.

CEO bertanya, bukankah ia sudah mengirimkan pesan atas pemecatan No Eul?



No Eul mengalihkan pembicaraan lain dengan memberikan topik lain tentang kasus Kang In Pharmaceuticals. Tapi salah seorang Sunbae memotong perkataanya, “Mendapatkan uang sebanyak itu dari DL Industrial dan menutupi kasus pembuangan ilegal apa tak cukup untukmu?”

“Tidak, itu sudah cukup.” No Eul tersenyum manis, dan berkata kalau dia tak mendapatkan sebanyak apa yang mereka pikir. Dia rasa DL industrial juga telah berkontribusi di negara mereka.



CEO membentak No Eul yang tak punya intregritas dan jiwa tanggung jawab akan pekerjaanya. “YAAK!! Pergi kau sekarang, kembalikan semua uang yang kau dapat dari DL industrial sebelum aku melaporkanmu dan pergi jauh dari sini. Jangan kotori nama perusahaan kita lebih jauh, dan pergi dari sini!”

No Eul menatap satu persatu rekan kerjanya tapi mereka semua memalingkan wajahnya. Ia menghela nafas dalam dan berdiri dari kursinya.





No Eul berhenti sebelum meninggalkan ruang meeting, “Tapi, bukankah anda juga meneriam suap 100 atau 200 juta menutupi insiden dengan Menteri Han In Shik selama nominasi?”

“Hey.. hey.. apa kau kehilangan akal?” tanya CEO dengan gugup.

“Dan kau juga, Sunbae. Bukankah kau juga mendapat saham perusahaan dan sebuah mobil untuk menutupi skandal korupsi Yooil Auto’s supplier? Jadi tolong, berikan aku kesempatan. Kali ini saja.”



*****
Setelah stress dengan situasi di kantornya, No Eul berakhir mabuk di kedai. Dia menyumpahi rekan – rekannya yang ia anggap sebagai bajingan.

“Siapa.... siapa yang bajingan?” tanya Choi Ji Tae (Lim Ju Hwan).

“Semua orang yang ada di planet ini.” jawab No Eul mabuk.

Ji Tae marah pada sikap No Eul, baginya orang yang buruk adalah No Eul sendiri. Orang yang menerima suap adalah orang yang buruk tapi kenapa No Eul malah menyalahkan orang lain yang tak bersalah?

No Eul membandingkannya dengan Sunbae dan CEO yang melakukan hal sama tapi mereka baik – baik saja.



Ji Tae malah merasa bersyukur karena pencuri yang mencuri dalam skala kecil lama kelamaan akan berani mencuri dalam skala besar. Jadi kalau No Eul tak dipecat kali ini, maka nantinya dia juga akan menerima suap yang lebih besar.

Seorang pelayan menghampiri Ji Tae dan meminta ia untuk duduk. Ji Tae menolak, kali ini dia tak mau minum dengan seseorang seperti No Eul.

“Ahjussi (Panggilan No Eul pada Ji Tae).” Teriak No Eul.

“Ya, jangan bermain denganya hari ini.  Dia harus dihukum sedikit.” Ucap Pelayan itu, Kim Bong Sook (Kim Jae Hwa).

No Eul berteriak pada Bong Sook. Bong Sook memukul kepala No Eul, dia bahkan belum berperilaku baik tapi sudah berani teriak. Apa No Eul pikir ibunya akan bangga disurga kalau tahu apa yang No Eul lakukan?

Bong Sook pergi meninggalkan No Eul, begitu pula dengan Ji Tae. Ia meminta agar No Eul berkaca pada piring dan merenungkan perbuatannya.



No Eul pun merengek minta piring agar ia bisa berkaca. Sedangkan Ji Tae yang berdiri didepan pintu kedai mendengar rengekan No Eul.



Bong Sook menyuruh No Eul untuk pulang tapi No Eul menolak. Pokoknya dia mau mati saja disana.

“Kenapa kau tak mau menunggu? Mati setelah aku, oke?” balas orang mabuk yang duduk semeja dengan Gook Young.



Produser Film Dokumenter (sepertinya) mengumpat dan menjelek – jelekkan Joon Young dan menganggapnya sebagai bajingan. Gook Young yang sudah lama bersama dengan Joon Young tak terima kalau dia dikatai sebagai bajingan. Baginya Produser sudah kelewatan.

Teman Produsen membela Produser yang sedang tak waras dan mabuk berat.

“Aku tak mabuk. Bajingan Shin Joon Young, Dia pikir bisa semaunya karena dia seorang bintang top! Besar kepala karena seorang bintang Hallyu? Bisa mengubah kontrak seperti yang dia mau karena dia seorang bintang?”

Gook Young kembali tersulut emosi, dia kan sudah membayar uang penalti untuk pembatalan kontrak.

No Eul rupanya masih mendengarkan perdebatan Gook Young dan yang lain. Apalagi saat melihat PD-nim menangis karena dia sudah berinvestasi besar untuk film dokumenter tersebut.



*****
Sepertinya uang telah membuat No Eul bergerak untuk menemui Gook Young dan yang lain. Dia menawarkan diri untuk bisa membujuk Joon Young. Ia tahu tentang film dokumenter yang mereka biarakan.

“Siapa kau?” tanya Gook Young.

“Aku bekerja di dunia entertaiment juga. Seperti yang kau dengan, aku dipecat setelah menerima suap untuk kelima kalinya.” Jelas No Eul tanpa malu. Dia meyakinkan kalau dia akan membujuk Joon Young.



“Apa kau kenal Joon Young? Apa kau dekat dengannya?”

“Apa ada orang dinegeri ini yang tak mengenalnya?” jawaban No Eul membuat Gook Young jadi tak percaya dan menyuruhnya pergi.

“Apa yang akan kalian lakukan kalau aku berhasil membujuknya?” tanya No Eul. “Kalau aku bisa membujuknya untuk kalian, berikan aku pekerjaan sebagai PD dimanapun. Aku tak akan menerima suap dan akan bekerja dengan jujur kali ini. Sungguh, aku akan melakukannya! Mau tanda tangan kontrak untuk kalian sekarang?”





Rupanya sejak tadi Ji Tae tak benar – benar pergi, dia memperhatikan No Eul dari kejauhan dan mendengar semua perakapan mereka.



******
Salah seorang Fans Joon Young, Choi Ha Ru (Ryu Won) sedang ribut karena foto Joon Young di club malam yang beredar diinternet sedang ramai dibicarakan. Ayah Ha Ru, Choi Hyun Joon bertanya apakah Ha Ru benar – benar sangat menyukai Joon Young?

Ha Ru membenarkan bahkan dia mau kalau harus menikah dengannya. Hyun Joon melihat wajah Joon Young, baginya pria tampan tak begitu baik apalagi pekerjaanya.



“Bukankah bukan salah dia untuk terlahir tampan? Maksud saya, apa yang bisa kita lakukan karena orang tuanya telah melahirkannya begitu tampan?” tanya pembantu mereka, Jang Jung Ha.

Hyung Joon sempat terdiam mendengar ucapan pembantunya tersebut.

Ibu Ha Ru datang, dan Ha Ru langsung berpura – pura pusing. Ia pun meminta izin untuk kembali ke kamar. Ibu haru khawatir melihat putrinya itu tapi Hyun Joon memeluk istrinya, ia memintanya untuk lebih mengkhawatirkan dirinya juga. Dokter sudah menyuruhnya untuk berhati – hati sejak pembengkakan livernya kembali meningkat.

“Fakta bahwa kau menjadi istriku masih membuatku tak percaya. Aku masih sangat bahagian dan bangga karena kau menjadi istriku.” Ucap Hyun Joon lembut.

*****
Young Ok membersihkan daun bawang dan tanpa sengaja melihat wajah Choi Hyun Joon yang termuat dalam koran, ia dinobatkan sebagai politisi favorite. Young Ok termenung menatap wajah Hyun Joon.

Sampai suara benda jatuh menyadarkan ia dari lamunannya.



Jung Shik memunguti pecahan wajah dilantai, ia dengan gugup menjelaskan kalau dia tak akan memberikan makanan itu pada Joon Young. Dia hanya.. hanya... akan memberikannya pada Gook Young.

Young diam. Ia sudah tahu pasti kalau semua makanan itu pasti akan diberikan pada Joon Young. Jung Shik pun mendekati Young Ok.

“Sejujurnya, bolehkan aku memberikannya sedikit saja? Dia seorang yang pemilih hingga dia tak mau makanan buatan pembantu. Dan dia terus bilang kalau dia ingin makanan buatan ibunya. Ini membuat hatiku sakit hanya dengan memikirkan Joon Young. Jadi, bagaimana bisa kau begitu dingin, meskipun dia putramu?”

“Maka kau ambil saja peran sebagai ibunya.” Ketus Young Ok sambil menampik mulut Jung Shik.



*****
Joon Young mematung saat melihat seseorang yang bertamu ke rumahnya. Dia No Eul berbiara dengan sopan pada Joon Young dan mengaku kalau dia bukanlah orang jahat ataupun stalkernya. Dia juga menunjukkan kartu ID miliknya.

Gook Young yang sedang berada dirumah Joon Young terkejut melihat kedatangan No Eul.
“Aku bertemu dengannya saat minum – minum. Dia bilang kalau dia akan membujukmu untuk melakukan syuting film dokumenter. Dia pernah jadi PD tapi dipecat karena kasus penyuapan. Dia seperti penipu dan tampaknya dia agak gila.”





No Eul berkata kalau dia tak gila. Dia berkata lewat kamera dan menyuruh Manager Oppa membantunya membujuk Joon Young. No Eul memberitahukan Joon Young kalau Managernya sudah mengatai dia saat di kedai.

“Ayo kita bicara! Dan kalau kau merasa aku seperti psiko maka kau bisa menendangku pergi.”

“Tak usah dipikirkan, karena aku telah menendangmu sekarang juga!” ucap Joon Young.
No Eul memencet bel berkali kali hingga kesal, “YAAAKK.... SHIN JOON YOUNG!!”





No Eul lelah mengetuk dan memencet bel. Saat ia berbalik, ia melihat ada CCTV terpasang disana dan tersenyum kecil.





Benar saja, Joon Young yang sedang menonton TV melihat disudut layar ada No Eul yang sibuk menunjukkan tulisan ke arah CCTV.

Aku tahu kalau kau mungkin sedng menahan diri. Tolong pergunakan waktumu untuk melakukan apa yang kau butuhkan dan tolong hubungi aku kalau kau berubah pikiran.



No Eul menanti sampai hari gelap dan ia kedinginan karena hari ini salju turun. Ia menelfon adiknya, “Aku menyuruhmu untuk memfoto makan malammu, tapi kenapa kau tak melakukannya? Kau makan roti lagi, kan? Kenapa kau tak mendengarkan perintahku, kau bocah! Apa kau meremehkanku?”



No Eul meninggalkan teras rumah Joon Young dan ia meninggalkan boneka salju yang bertuliskan, aku akan kembali.



Sedangkan Joon Young menghabiskan waktu untuk merawat Pororo (Anjingnya). Saat ia kembali ke kamar, ia mengecek CCTV dan No Eul sudah pergi.



*****
Keesokan paginya, Joon Young menyiapkan peralatan untuk mendaki. Ia bergegas pergi tapi No Eul tiba – tiba muncul dan menghadap mobilnya. No Eul tanpa izin langsung masuk ke mobil Joon Young dan menyapanya dengan ramah, “Selamat pagi.”

“Apa yang kau lakukan?” tanya Joon Young dingin.



No Eul mengatakan kalau ia sudah melakukan investigasi di fancafe Joon Young. Mendaki dan bersepeda adalah salah satu hobinya saat dia punya masalah. Joon Young menyuruh No Eul untuk keluar atau ia yang akan menariknya. No Eul tahu kalau Joon Young pasti terganggu dengan adanya dia, tapi dia juga sedang terburu – buru.

No Eul memasang sabuk pengaman. Joon Young kembali menyuruhnya keluar dalam hitungan ketiga.

“Satu.”

“Tolong berhenti mengabaikanku. Tolong syuting lah film dokumenter, Tuan Shin Joon Young.”

“Dua.”

“Aku akan melakukan photoshop yang menakjubkan padamu. Semua pori – porimu juga akan hilang.”

“Tiga.”



Joon Young melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. No Eul yang duduk disamping terus menjerit sambil berpegangan. “Bisakah kau lebih pelan sedikit?”

Bukannya pelan, Joon Young malah menginjak gasnya lebih dalam.



Mobil pun berhenti saat lampu merah, “Mau keluar?”

No Eul menggeleng. Joon Young makin tak keruan mengemudikan mobilnya, bahkan mereka hampir menabrak truk.

Akibatnya, No Eul muntah – muntah setelah keluar dari mobil Joon Young. Joon Young melemparkan beberapa lembar uang untuk biaya berobat. Dia meminta No Eul agar mereka tak perlu bertemu lagi.



Setelah Joon Young pergi, No Eul merebahkan tubuhnya ditengah jalan dan melihat beberapa lembar uang tergeletak disana. Ia berubah sedih, tanpa ia sadari air mata mengalir dari matanya.



Dalam perjalanan kembali, Joon Young mendengarkan berita di radio. Reporter tengah menyiarkan tentang kecelakaan yang terjadi di Nampyeong dan menewaskan seorang wanita berusia 20 tahun. Kini keadaan kritis dan ia sedang dilarikan ke rumah sakit.

Joon Young teringat akan ambulance yang baru saja berpapasan dengan mobilnya. Dia juga melihat kaleng kopi yang dijatuhkan No Eul dimobilnya.

Joon Young memutuskan memutar balik mobilnya.

Saat ia kembali, uang yang ia jatukan maupun No Eul yang ia tinggal pergi sudah tak ada.

Joon Young mencari keberadaan No Eul. Ponselnya berdering menerima panggilan dari pengacara Pyo. Joon Young meminta maaf karena dia sedang buru-buru, bisakah anda menelfon lagi nant...

“Aku telah menemukan keberadaan wanita yang kau cari.” Ucap pengacara Pyo.

Joon Young menghentikan mobilnya, “Aku juga. Aku pikir aku telah menemukannya.”



Joon Young melihat No Eul yang berjalan dengan kelelahan ditengah cuaca dingin. Dia bahkan terjatuh. Joon Young mengejar No Eul dan berdiri tepat dihadapannya.

“Kau berubah pikiran?” tanya No Eul. “Kau tahu, aku melakukan ini bukan hanya untukku agar aku mendapatkan perkerjaan. Aku pikir film dokumenter ini akan membuatmu terbebas dari image buruk. Dan bukankah akan baik kalau kau mendapat banyak uang dari ini?”

Mulut Joon Young bergetar, “KAU TAHU SIAPA AKU?!”

No Eul tersenyum, tentu saja dia tahu. Bahkan anak dari ibu kos juga tahu Joon Young.






“No Eul, APA KAU BENAR – BENAR TAK MENGENALKU?!”

“Ya, aku tahu siapa kau. Kau adalah si bajingan.”





**** BERSAMBUNG Uncontrollably Fond Episode 2****

Ceritanya masih abu – abu dan meraba – raba nih, salah satunya kenapa Ayah Joon Young memilih untuk menikah dengan wanita lain?
Sedangkan alasan perpisahan Joon Young dengan No Eul, sepertinya karena Joon Young yang tak mau menjadi Jaksa (seperti keinginan ibunya, Young Ok) sampai akhirnya dia pergi mengejar pekerjaan yang ia inginkan. Dan alasan ibu Joon Young kekeuh ingin Joon Young menjadi jaksa? Mungkinkah ada hubungannya dengan Ayah Joon Young? Makannya ibu Joon Young seolah ga terima banget anaknya jadi selebriti.


Dari rating, rata – rata sekilat 10-11% bisa dikatakan lumayan tapi pas aku liat komentar dari netizen kayaknya mereka kurang suka dan menganggap akting masih awkward gitu. Tapi 5 menit terakhir aku suka banget loh, “Do you really not know who I am?” feelnya Woo Bin berasa banget. Pengin jawab, “Tau...tau..tau...”
Episode 2, kalo dilihat dari preview kayaknya bakal ada flashback kejaman SMA mereka.


Lanjut ke Episode 2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar