Minggu, 04 Desember 2016

The K2 - Episode 14 Part 2

Sinopsis The K2 Episode 14 – 2, bercerita tentang Anna yang memutuskan pergi luar negeri demi Je Ha. Namun ketika Je Ha sadar, Je Ha berkata kalau tujuan dia mencuri USB adalah untuk melindungi dirinya sendiri dan juga Anna, jadi bukan untuk melindungi Yoo Jin ataupun untuk bekerja sama dengannya mengalah Kwan Soo. Di akhir episode kita akan melihat Tuan Park terang-terangan berkhianat, dia membantu Sung Won naik ke lantai 9.

Tuan Song menemui Kepala Medis di ruangannya, namun si kepala Medis sedang sibuk mengemasi obat-obatannya. Saat ditanya apa yang sedang dia lakukan, si kepala Medis menjawab kalau Je Ha hampir mati, jadi Tuan Song dimintanya keluar agar tak mengganggu. Tepat disaat itu Yoo Jin menelpon dan Kepala Medis menjawab kalau dia akan segera keatas. Mendengar kata “keatas”, Tuan Song pun bertanya kepala medis mau kemana?
“Lantai 9,” jawab kepala medis dan kemudian pergi.
Mendengar hal itu, Tuan Song pun jadi tahu kalau sekarang Je Ha berada di lantai 9. Tepat disaat itu, Anna datang ke markas JSS bersama Mi Ran, karena hanya ada Tuan Song di ruang medis, Anna pun bertanya padanya tentang keberadaan Je Ha. Tuan Song pun menjawab kalau Je Ha kemungkinan berada di lantai 9 karena dia adalah anggota Cloud Nine.
Mendengar itu, Mi Ran langsung berkata pada Anna kalau Anna tak akan bisa ke sana, karena tak semua orang bisa ke sana. Namun Anna tak perduli, dia naik lift dan terus menekan angka 9, namun lift tetap tak mau bergerak. Tak putus asa, Anna menggunakan tangga darurat untuk menuju ke lantai 9 itu. Dia tetap berlari walau Mi Ran mengatakan “tak ada gunanya.”
Mereka sampai ke lantai 9, namun pintunya tak bisa dibuka. Yoo Jin melihat apa yang Anna lakukan dari rekaman yang di tayangkan di Cloud Nine. Dengan ekspresi tak senang, Yoo Jin menyuruh Dong Mi untuk mengeluarkan Anna dari gedung JSS. Mendapat perintah Yoo Jin, Dong Mi langsung menelpon penjaga untuk menyingkirkan orang luar yang berada di tangga lantai 9.
Yoo Jin kemudian bertanya tentang kondisi Je Ha pada Kepala Medis dan Kepala Medis menjawab kalau  kondisi Je Ha semakin membaik. Dia meminta kepala Medis untuk menghubunginya segera jika kondisi Je Ha berubah. Setelah mengatakan itu, Yoo Jin dan Dong Mi keluar dari Cloud Nine.
Di lobi, salah satu anggota JSS sedang berusaha membawa Anna keluar gedung, namun Anna bersikeras tinggal untuk bertemu dengan Je Ha. Mi Ran pun membujuk Anna pulang dengan berkata mereka bisa kembali lagi nanti.
“Itu juga tidak akan ada gunanya jika kembali nanti,” ucap Yoo Jin yang kemudian muncul di lobi. Melihat Yoo Jin, Anna pun langsung menghampirinya. Dia meminta izin untuk bertemu dengan Je Ha. Karena Anna memanggilnya dengan sebutan “Ahjumma,” Yoo Jin tak terima. Dia menyuruh Anna memanggilnya dengan sebutan, “Ibu.” Tentu saja hal itu sangat berat bagi Anna.
“Bukankah ibu tiri masih seorang ibu?” tanya Yoo Jin dan Anna berusaha mengontrol emosinya.
“Tolong izinkan aku melihat Je Ha, sekali saja. Aku mohon padamu.”
“Tidak.  Pulang sekarang,” ucap Yoo Jin dan berjalan pergi, namun langkahnya terhenti ketika Anna memanggilnya dengan sebutan “ibu”. Anna menahan tangisnya dan berusaha mengontrol emosinya. Mendengar Anna memanggilnya ibu, Yoo Jin berbalik dan dari raut wajahnya, dia mulai tersentuh. Melihat itu, Dong Mi terlihat tak senang dan dia melanjutkan langkahnya, namun dia tetap berhenti lagi karena Yoo Jin tak kunjung pergi. Yoo Jin masih melihat Anna.
Yoo Jin kembali dibuat terkejut oleh Anna, ketika Anna tiba-tiba berlutut dan memohon untuk diizinkan bertemu Je Ha. Anna bahkan menangis dan kembali memanggil Yoo Jin dengan sebutan “Ibu”.
Merasa tak nyaman karena Anna melakukannya di depan banyak orang, Yoo Jin pun langsung menghampirinya, menariknya berdiri dan memeluknya.
“Ya. Aku harus mempertimbangkan apa yang  akan terjadi setelah Je Ha bangun juga,” ucap Yoo Jin dalam hati ketika memeluk Anna
Yoo Jin kemudian membawa Anna ke Cloud Nine. Setelah kepala medis dan Dong Mi keluar, Yoo Jin memberitahu Anna, kalau kondisi Je Ha masih kritis dan juga luka dari operasi belum menutup, jadi Anna harus hati-hati saat menemuinya. Namun sebelum Anna masuk ruang Cloud Nine, Yoo Jin bertanya apa Anna bernar-benar tak mau pergi? karena dengan kondisi Je Ha yang sekarang, sangat sulit baginya untuk melindungi Anna.
“Ketika Je Ha membaik… Aku akan pergi,” jawab Anna.
“Tapi kau benar-benar akan pergi ketika kondisinya membaik? Je Ha bahkan tidak bisa pergi kerumah sakit karena keadaan saat ini.  Karena jika iya, dia akan ditangkap atas percobaan pembunuhan terhadap anak presiden. Aku sedang melindungi Je Ha dan  mempertaruhkan segala yang aku punya.  Anna. Sudah waktunya bagimu untuk melindungi dia sekarang juga. Identitasnya telah bocor keluar dan selama kau ada di sini, Je Ha takkan bisa meninggalkanmu.  Dan… Dia akhirnya akan ditangkap.  Aku akan menyelamatkan Je Ha. Jadi pergilah.  Itu hal terbaik yang bisa  kau lakukan untuk Je Ha. Pergi dan lakukan apapun  yang kau inginkan.  Aku akan bayar untuk segalanya! Dan… Jika takdir mengizinkan, suatu hari nanti… Kau bisa bertemu dia lagi.  Dan juga… Pikirkanlah asisten rumah tangga, Mi Ran, dan Sung Gyu. Kau ingin mereka hidup, bukan?” tanya Yoo Jin dan Anna menangis mendengarnya.
Anna sejenak melihat ke arah Je Ha dan kemudian menjawab iya. “Aku akan pergi. Tapi sebagai gantinya…Kau harus membantu Je Ha bertahan tak peduli apapun,” pinta Anna dan Yoo Jin menjawab dengan anggukan.
Anna masuk ruang Cloud Nine dan menghampiri Je Ha. Anna menangis melihat Je Ha tak sadarkan diri dengan wajah pucat. Dia bertanya kenapa Je Ha bisa luka parah seperti itu. Anna memegang wajah Je Ha dan menangis sambil berkata, “Je Ha. Sakit sekali, ya? Kau kesakitan, kan? Oh tidak! Apa yang akan kita lakukan sekarang, Je Ha? Apa yang akan kita lakukan? Je Ha.  Kau mendengarku? Kau tidak boleh meninggal.  Kau tidak boleh, Je Ha! Kau harus tetap hidup, okay?” ucap Anna dan mencium bibir Je Ha. Yoo Jin melihatnya dari luar dan dia benar-benar terbakar rasa cemburu, namun dia tak bisa berbuat apa-apa.
“ Je Ha. Aku mencintaimu.  Aku mencintaimu.  Kau tidak boleh meninggal,” ungkap Anna lagi.
Se Joon menemui Yoo Jin dan bertanya kemana dia akan mengirim Anna. Yoo Jin menjawab kalau dia akan mengirim Anna ke Lafelt, jadi Se Joon tak perlu khawatir, karena kali ini dia tak akan menyembunyikan Anna lagi. Menyembunyikan Anna adalah hal yang tak berguna sekarang, karena semua orang di dunia ini sudah tahu siapa Anna, dia adalah putri dari Um Hye Rin.
“Semua orang berpikir Um Hye Rin wanita yang jahat sekarang dan komentar online melepas status Anna sebagai “malaikat” dari dia. Tapi itu bukan masalah di luar negeri. Anak itu… Tidak akan ingin kembali ke Korea. Aku akan cukup baik pada Anna dan aku akan membuatnya bahagia. Seperti dia adalah anakku.  Sampai dia tidak dapat mengingat ibunya sendiri. Dia bahkan memanggilku  “Ibu,” kau tahu! Itu pertama kalinya aku dipanggil seperti itu! “Ibu”!” ucap Yoo Jin dan tertawa.
“Yah, itu melegakan setidaknya. Rencana kita mungkin berbeda, tapi kita berjuang untuk itu happy ending,” jawab Se Joon.
Sung Won dan para petinggi berada di ruang gelap kembali dan dia mengatakan pada semuanya kalau dia sangat yakin, USB Suk Han sudah dicuri, walaupun Suk Han menyangkal saat ditanya. Salah satu dari mereka menjawab kalau memang benar Yoo Jin yang memegang USB-nya, maka mereka harus mengatur ulang janji kesetiaan untuk pemilihan presiden mendatang.
Mertua Sung Won meminta mereka untuk tidak terlalu berlebihan. Dia menyarankan agar mereka mengawasi situasinya dulu, belum sempat mertua Sung Won menyelesaikan kata-katanya, mereka semua tiba-tiba mendapatkan sms dalam waktu bersamaan dan itu adalah sms dari Yoo Jin, yang berisi: “Aku percaya semua orang baik-baik saja?”
Setelah membaca sms itu, mereka semua kecuali Sung Won dan mertuanya langsung beranggapan kalau mereka harus mengajak Yoo Jin masuk ke kelompok mereka. Tak perlu membuang waktu lama, Yoo Jin langsung mendapat sms balasan yang berisi, “Selamat telah menjadi anggota terbaru kami”. Yoo Jin tertawa senang mendapatkan penyambutan seperti itu.
Sung Won menemui Tuan Park dan mengajaknya bicara. Di rumah rahasia, Mi Ran dan ahjumma sedang mengemasi barang-barang Anna. Karena mereka tidak diperbolehkan ikut dengan Anna, Mi Ran pun jadi takut, kalau mereka berdua akan dibunuh setelah Anna pergi. Anna masuk dan berkata kalau hal itu tidak akan terjadi, karena Yoo Jin sudah berjanji padanya.
“Ahjumma  bilang akan meninggalkan kalian berdua sendiri. Jadi, jangan terlalu cemas,” ucap Anna dan hal itu membuat Ahjumma dan Mi Ran jadi terharu. Anna pun sebenarnya sedih, harus pergi. Tapi mengingat ucapan Yoo Jin kemarin bahwa Je Ha tak akan bisa melindungi Anna dalam kondisi seperti itu, jadi Anna pun memutuskan untuk pergi dari Korea agar Yoo Jin mau menyelamatkan Je Ha. Selain itu, dengan perginya Anna, dia bisa menyalamatkan ahjumma, Mi Ran dan Sang Gyu.
Setelah bicara dengan Tuan Park, Sung Won kemudian menemui Kwan Soo yang terlihat lemas, karena data yang dia takutkan ada di musuh bebuyutannya. Melihat kedatangan Sung Won, Kwan Soo pun berkata kalau mereka berdua memang berada di perahu yang sama karena perusahaan Sung Won akan segera di ambil oleh Yoo Jin, ya…. Yoo Jin memang musuh mereka berdua.
Dengan yakin dan santai, Sung Won berkata kalau semua itu belum berakhir. Dia kemudian bertanya apa Kwan Soo tidak mau membangun aliansi dengannya? Karena kalau mereka berdua bersatu, maka kesempatan untuk mereka bertahan akan meningkat.
“Kau bersenang-senang di Iraq semua berkat aku, namun  kau menderita sekarang karena kau  bergabung dengan ayah mertua bodohku. Aku akan ambil Cloud Nine untuk diriku dan kau bisa ambil kartu memori Suk Han.  Bukankah itu terdengar bagus?” tanya Sung Won.”
“Yah, iya, tentu saja. Tapi…”
“Tidak masalah jika kau masih punya alasan untuk kalah.”
“Bicara lagi padaku setelah kau mengambil segala sesuatu yang ada di lantai 9.”
“Tapi kenapa semua orang berpikir kalau Cloud Nine ada di lantai 9?” tanya Sung Won yang kemudian membuat Kwan Soo terkejut.
Tuan Park bertanya pada kepala Joo, apa dia sudah menemukan USB-nya dan Kepala Joo menjawab belum. Mereka akan mudah menemukannya jika Je Ha sudah sadarkan diri. Tuan Park kemudian berkata kalau mereka tak kunjung menemukan USB tersebut, semua orang pasti akan tahu kalau mereka hanya menggertak. Kepala Joo pun berharap kalau Je Ha sadar sebelum hal itu terjadi. Mendengar itu Tuan Park terlihat sedikit tak nyaman.
Je Ha sadarkan diri dan Kepala Medis langsung menghubungi Yoo Jin. Je Ha hendak bangun, namun kepala medis berkata kalau Je Ha harus tetap berbaring, sebab lukanya masih belum sembuh. Kepala Medis kemudian memberitahu Je Ha bahwa kemarin Anna datang menjenguknya. Penasaran apa yang Anna katakan saat menjenguknya, Je Ha pun bertanya pada cermin apa dia merekam semua yang terjadi di ruangan itu. Si cermin pun mengiyakan, jadi Je Ha pun memintanya untuk menunjukkan rekaman saat Anna datang. Melihat apa yang Je Ha lakukan, kepala medis sedikit kebingungan, tapi dia diam saja.
Je Ha melihat rekaman Anna menangis dan memeluknya. Dia juga melihat Anna mencium dan mengucapkan, “Aku mencintaimu.” Melihat semua itu membuat Je Ha sedih dan menangis, namun dia tak bisa bergerak dari tempatnya. Tepat disaat itu, Yoo Jin datang dan melihat apa yang di lakukan Je Ha. Untuk kedua kalinya, di posisi yang sama, Yoo Jin merasakan kecemburuan terhadap hubungan Je Ha dan Anna.
“Maafkan aku. Tapi cinta adalah sebuah kemewahan yang tak satu pun dari kita mampu untuk itu,” ucap Yoo Jin dalam hati, ketika melihat Je Ha menangis.
Kwan Soo mulai bersemangat setelah mendengar rencana Sung Won. Dia pun bertanya apa mereka akan mulai serangannya sekarang? Agar mereka bisa mendapatkan Cloud Nine dan Choi Yoo Jin. Namun Kwan Soo tetap merasa takut, karena jika mereka melakukan kesalahan, maka mereka hanya akan membuat situasi mereka jadi lebih buruk.
“Itu sebabnya waktu sangat penting dengan hal-hal ini. Bahkan jika Kim Je Ha bangun dia takkan bertahan lama, karena lukanya sangat parah,” ucap Sang Won.
“Kau benar-benar percaya pada orang yang akan akan membiarkan kita masuk?” tanya Kwan Soo dan Sung Won dengan santai menyuruhnya untuk tidak khawatir. Yang penting sekarang adalah Kwan Soo mempersiapkan dirinya dengan baik. Mereka berdua tertawa senang menyambut kemenangan yang tinggal selangkah lagi.
Bersama Tuan Park, Kepala Joo dan Dong Mi, Yoo Jin menemui Je Ha. Melihat Je Ha sadarkan diri, sepertinya hanya Dong Mi yang merasa tak senang, terlihat dari ekspresinya melihat Je Ha yang berusaha duduk. Yoo Jin kemudian menanyakan USB yang berhasil Je Ha ambil dari Suk Han, dia menanyakan dimana USB itu sekarang. Tuan Park ikut bicara dengan berkata kalau mereka tak punya banyak waktu lagi.
Tanpa takut sedikitpun, Je Ha menjawab kalau dia mencuri USB itu bukan untuk diberikan pada Yoo Jin. Mendengar itu, Tuan Park dengan setengah kesal mengingatkan Je ha kalau mereka sudah menempuh bahaya untuk membuat Je Ha tetap hidup dan tersembunyi. Yoo Jin kemudian bertanya alasan Je Ha mencurinya?
“Untuk menghancurkan Park Kwan Soo,” jawab Je Ha dan Tuan Park menyuruhnya untuk menyerahkan USB karena mereka yang akan melakukan tindakan selanjutnya. “Tidak. Karena kau takkan bisa menghancurkan Park Kwan Soo dengan ini.”
“Dan kenapa itu?” tanya Yoo Jin tak mengerti.
“Karena jika ini keluar, JB Group akan runtuh juga. Orang yang paling terlibat dalam  hal ini adalah Ketua Choi. Jadi kau takkan bisa mengungkap  isinya kepada dunia, jika kau tidak punya niat untuk menghancurkan JB Group.”
“Baik, kalau begitu. Jadi, itu akan menjadi  keamanan terbaik setidaknya,” tebak Yoo Jin dan Je Ha menambahkan kalau dia mencuri USB itu bukan untuk melindungi Yoo Jin, melainkan untuk dijadikan versi baru dari email yang dulu dia miliki untuk melawan Yoo Jin, sehingga dia bisa melindungi dirinya sendiri dan juga Anna dari Yoo Jin. Mendengar hal itu, Yoo Jin terlihat menahan emosinya.
Tuan Park masuk ruangannya sambil mengeluh, “Sialan, ini semua salah! Aku bilang, mereka akan lihat melalui tebing cepat atau lambat! Man, apa yang harus kita lakukan?” tanya Tuan Park.
“Apa maksudmu?” jawab Kepala Joo tak mengerti dengan apa yang Tuan Park katakan.
“Menurut pendapatku, Madam Choi sudah benar-benar marah.”
“Benar-benar marah? Maksudmu…’
“Dia sudah terlalu gila karena si brengsek itu!”
“Gila karena dia?”
Astaga, dan kau juga biasanya begitu cepat tahu! Bagaimana kau bisa sangat bodoh tentang hal-hal romantis? Dengar. Madam Choi pasti akan menggunakan cara apapun yang diperlukan agar dia memberitahu dimana kartu memori itu jika dia adalah orang lain, terutama dengan temperamennya yang seperti itu! Astaga,” jelas Tuan Park dan kemudian bertanya apa Kepala Joo masih akan tetap berada di JSS? Mendengar pertanyaan itu, Kepala Joo melihat dengan tatapan tak mengerti plus curiga pada Tuan Park.
“Maksudku, ayolah! Ini jelas bahwa mimpimu menjadi Kepala Keamanan yang keren  melayani Presiden dan keluarganya di Blue House tidak lebih dari hanya mimpi belaka sekarang,” ungkap Tuan Park dan Kepala Joo langsung meminta Tuan Park untuk tenang dulu. Tuan Park pun duduk, namun sepertinya dia masih memikirkan sesuatu dan kepala Joo tak henti-hentinya menatap curiga pada Tuan Park.
Tuan Park kemudian mengingatkan Kepala Joo, kalau hari ini dia harus mengawal Se Joon. Kepala Jo pun mengiyakan, jadi dia harus pergi sekarang, namun sebelum pergi, dia berpesan pada tuan Park kalau mereka berdua harus bicara lagi setelah dia pulang.
Yoo Jin masih bersama Je Ha dan bertanya apa, Je Ha mencuri untuk menjatuhkanya, namun Je Ha tak menjawab. Diamnya Je Ha sudah memberikan jawaban kalau jawabannya iya. Yoo Jin kemudian bertanya kenapa? Bukankah mereka berdua itu teman?
“Apa kau pernah merasa  kasihan sebelumnya?” tanya Je Ha.
“Seluruh hidupku tidak dipenuhi apapun selain air mata,” jawab Yoo Jin.
“Tidak, aku tidak bermaksud begitu. Maksudku kasihan dengan orang lain.  Aku yakin kau belum pernah. Karena kalian sangat sensitif  dengan diri kalian sampai rasa sakit orang lain  tidak ada artinya bagi kalian.  Tapi kau tahu, orang lain juga bisa terluka, sama sepertimu.  Nenek petugas kebersihan dan pasangan lansia di kebun. Begitu juga dengan asisten rumah tangga, Mi Ran, dan Sung Gyu juga. Rania juga dan orang-orang yang ingin bahagia, sama seperti kalian.
“Yah, tentu saja.  Semua orang ingin bahagia. Dari tempat mereka sendiri  dalam kehidupan.”
“Sama seperti kau yang membunuh Um Hye Rin untuk menjaga tempatmu dalam kehidupan. Kau juga bisa membunuh yang lain dengan mudah. Itu sebabnya… Aku tidak bisa menjadi temanmu.  Oh, dan juga… Bukan teman yang  kau butuhkan sekarang. Kau butuh orang seperti Chief Kim yang menyembahmu. Atau seseorang yang bisa kau sembah. Itulah yang benar-benar kau butuhkan.  Sama seperti kau yang menyembah Jang Se Joon saat kau masih muda. Tapi… Maaf, kedua pilihan itu tidak sesuai denganku,” aku Je Ha.
Tuan Park mendapat telepon dari Sung Won yang bertanya apa dia sudah membuat keputusan? Tuan Park pun menjawab, “Aku akan menunggu.” Setelah menutup telepon Tuan Park, Sung Won tersenyum senang dan rombongan polisi juga sudah bersiap.
Tuan Park kemudian pergi ke ruang kontrol, dia sengaja menjatuhkan beberapa berkas dan kopi di lantai. Setelah itu dia menyuruh petugas yang ada disana untuk membersihkannya. Di saat kedua petugas mengurus berkas dan kopi yang ada di lantai, rombongan polisi datang dan masuk ke dalam markas JSS tanpa ada masalah, sebab mereka hanya harus mengalahkan petugas yang berjaga di lobi. Mereka juga tak membiarkan ada petugas yang meminta bantuan.
Selain para polisi yang tangguh, Sung Won juga membawa sebuah kotak besar bersama dengannya. Sung Won tersenyum senang melihat para polisi bertarung dengan petugas JSS. Dengan santai dia berjalan menuju lift.
Kita kembali lagi pada Yoo Jin dan Je Ha, dimana Yoo Jin berkata kalau dia tak ingin membuat Je Ha menyembah padanya.
“Aku… aku hanya…,” ucap Yoo Jin terbata-bata.
“Kau hanya ingin memanjakan aku dan membuatku menjadi salah satu budakmu,” potong Je Ha dan Yoo Jin hanya terdiam.
Disisi lain, Tuan Park menunggu kedatangan Sung Won bersama pasukan serta kotak besar di depan lift. Sedangkan Kwan Soo dengan panik menunggu kabar dari Sung Won.
Sung Won bersama rombongan masuk lift dan pergi ke lantai 9 dengan bantuan Tuan Park. Saat lift berada di dasar, Yoo Jin dan Je Ha seolah-oleh mendengar hentakannya, sehingga membuat keduanya sama-sama terkejut.
sumber konten dan gambar dari tvN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar